"Katanya ratu sekolah, tapi kok tinggal kelas? Sekolah mana? Tadika mesra?" Begitulah kalimat pada pertemuan pertama dari Ditto untuk Reanna.
Reanna Sifabella, gadis dengan berbagai julukan. Mulai dari ratu bullying hingga ratu sekolah. Kecantikann...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai!
Selamat datang di lapak Ditto & Reanna!
Jangan lupa pencet tombol bintang dulu, sebelum bacaaa
Udah belomm??
Udah siap untuk ramaikan komen di setiap paragrafnyaa?
Pakai love “💛” di lapak ini, ya!
Happy reading, Men <3
***
Definisi rumah adalah tempat untuk pulang dan berbagi keluh kesah. Namun, jika rumah itu sudah tak ramah. Masih adakah tempat untuk pulang?
— Kita & Mesin Kopi
☕☕☕
"Kok lo ngatain dia miskin, sih, Re?" Stefani memiringkan kepalanya.
Ketiga siswi dengan baju bebas itu tengah duduk di salah satu kursi taman sekolahnya. Rencananya hari ini ada trip dari sekolahnya untuk berkeliling Kota Jakarta selama satu hari.
Reanna memainkan kukunya. "Ya, emang dia miskin, 'kan?"
"Ih, Re! Kan belum tentu dia miskin," sahut Karmelia.
Reanna mendengus kasar. "Ya, sekarang lo pikir aja. Dia di drop out dari Baskara karena apa? Nggak bisa bayar uang sekolah, 'kan?"
"Kalian tahu sendiri gimana kebijakan SMA Baskara. Dia didepak dari sana, ya, pasti dia miskin!" celanya.
"Kalian, 'kan tahu. Di Baskara itu peraturannya ketat. Nggak bisa bayar uang sekolah, dikeluarin. Kalau nggak punya kepintaran di atas rata-rata, ya, pasti bingung buat lanjut sekolah di mana."
"Kalau pintar, bisa direkomendasikan buat ikut program beasiswa di sini."
Karmelia dan Stefani mengangguk setuju. Reanna benar. Peraturan di SMA Baskara memang seketat itu. Begitu juga SMA Kalandra.
"Bener juga, sih. Tapi, dia ganteng, ya?" gumam Stefani.
Reanna melotot. "Stef?!"
"Kenapa?" Dengan polosnya, Stefani bertanya.
"Kayak gitu dibilang ganteng. Blur kali mata lo," cibir Reanna.