Bella menatap kosong langit gelap diluar jendela. dengan kaki tertekuk gadis itu mengingat kejadian hari ini.tiba-tiba potongan demi potongan masalalu yang terlupakan kembali muncul dalam kekosongannya.
"kau suka ini kan?"
"mari berdansa lagi"
"SIAP NUNA!"
"aku menyukainya, sangat menyukai!"
"Taeyong.."
"AAAAKHHH!"
Bella meremat rambutnya kuat setelah merasakan denyutan hebat dikepalanya.
"aaah sakit sekali.." keluhnya.
seketika ia teringat ingatan terakhir yang baru saja ia ingat jelas bahwa itu dirinya.
"apa aku sebegitu menyukainya?" gumamnya.
tak sengaja ia kembali teringat dengan awal pertemuannya mereka yang tidak disengaja. jujur, Bella merasakan dadanya berdebar tiap kala bertemu Taeyong tapi ia tak tau maksudnya.
Flashback, Bella POV
chapter 3 - Meet
aku berlari ke arah pria yang baru saja celaka karna kelalaianku.
"maaf, aku sangat ceroboh! aku akan menelvon ambulans, tahan sebentar."
saat aku ingin menelvon ambulans, ia merebut ponselku dan mematikan panggilannya. sesaat ia menatapku.
"apa yang dia lakukan?"
lalu tangannya tergerak untuk menurunkan masker yang ia kenakan.
"tidak perlu, aku tidak membutuhkannya."deg.. deg..
aku mematung untuk beberapa saat.
"tunggu, mengapa aku berdebar?" bathinnku.
"bagaimana kabarmu, Bella?"
"DIA TAU NAMAKU?!"
chapter 7 - Remember
"aaakkh..."
"NONA!" Jay langsung menopang tubuh ku yang mulai sempoyongan.
TING!
pintu lift perlahan terbuka, aku melihat sosok pria yang pernah aku temui dan meninggalkan rasa penasaran didiriku.