⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️
‼️‼️‼️‼️TONTON DULU‼️‼️‼️‼️
__________________________
Bella melirik jam dinding kamarnya menunjukkan pukul 12 siang. gadis itu berdiri dari duduknya.
Bella menuruni anak tangga lalu datang menemui Jay yang tengah bermain bersama Ruby dihalaman rumah mereka.
"Jay, bisakah aku membantuku?"
Taeyong telah tiba sejak 30menit lalu diruangan Nami. ia sudah lebih dulu menyeruput kopi esnya yang mulai mencair. di atas meja sudah ada sebuah kotak kecil berbahan bludru berwarna merah disana.
Taeyong sesekali melirik layar ponselnya
"apa terjadi sesuatu dijalan?" gumamnya
tok! tok!
raut wajah pria itu jadi seumringah mendengar ketukan pintu yang ia yakin adalah Bella dibalik sana.
ceklek!
namun dahinya agak mengkerut melihat siapa yang masuk.
"Taeyong-ssi, Nona Bella mengirim saya kesini untuk menjemput sesuatu yang anda janjikan" ucap Jay dengan bahasa formalnya
tentu saja Taeyong kecewa mendengarnya
"tapi mengapa dia tidak datang langsung seperti janjinya? ada apa? apa ada sesuatu yang terjadi semalam?" tanya Taeyong khawatir mengingat kejadian semalam
"Nona hanya sedang tidak enak badan, tidak ada yang perlu di khawatirkan" jawab Jay seadanya
"benarkah?"
Jay mengangguk mengiyakan. dengan berat hati Taeyong memberikan kotak gelang itu lewat perantara yang Bella kirimkan padanya. ekspektasinya terlalu tinggi untuk pertemuan ini.
"sampaikan salamku untuk Bella dan Guanlin. apa kau akan ikut ke California?"
Jay kembali mengangguk
"tolong jaga dia" pinta Taeyong
"tanpa anda minta, itu sudah jadi tugas saya disisi Nona Bella dan Tuan Guanlin"
.
.Taeyong menatap kontak telvon Bella diponselnya. setelah mempertimbangkan sesuatu, ia memutuskan untuk menelvon gadis itu.
"hallo, Taeyong?"
"hallo.. bagaimana keadaanmu? apa terjadi sesuatu semalam?"
"tidak ada, kau tidak perlu khawatir. aku baik-baik saja. maaf tidak bisa menemuimu"
"aah, tidak masalah. gelangnya sudah kau terima?" tanya Taeyong sedikit malu
"sudah, bahkan kini aku memakainya"
Taeyong langsung menjauhkan ponselnya, ia berteriak tanpa suara saking senang mendengarnya.
"ehem, jadi kau sudah memakainya?" tanya Taeyong lagi dengan wajah merahnya
"sudah. aku akan melepaskannya lagi nanti"
raut wajahnya kini berubah
"k-kenapa kau lepas?" tanya Taeyong
"aku tidak ingin memperburuk semuanya. aku akan menyimpannya"
mendengar hal itu Taeyong menjadi lesu
"Taeyong, sudah dulu ya. aku harus menyiapkan barang keperluanku untuk berangkat besok" ujar gadis itu lagi
"ah iya, maaf sudah mengganggumu. takecare and safeflight"