52 - Royal

426 63 6
                                    

Bella merasakan sentuhan lembut pada jemarinya. ia pun tersentak dari tidur nyenyaknya. matanya perlahan mengerjap agar padangannya yang buram menjadi lebih jelas. matanya turun melihat sebelah tangannya, ia lihat ada tangan yang terpasang selang imfus yang tengah berupaya untuk menggenggam jemarinya

"ALIN!"

gadis itu langsung terbangun saat sadar bahwa adik laki-lakinya telah sadar. Bella turun dari ranjang dan berlari mendekati Guanlin disisi lainnya.

"Alin.. kau bisa dengar aku? apa ada yang masih terasa sakit? katakan padaku!" gumamnya cepat dengan kekhawatiran yang teramat besar

perlahan Guanlin menggeleng walau hanya bisa sedikit, itupun hampir tak terlalu geleng karna kondisi lehernya yang sedang mengenakan penyangga.

"Guanlin masih sangat lemah, jangan terlalu memaksanya untuk bicara. pelan-pelanlah.. jangan buat dia terlalu banyak bergerak" ucap Daniel mengingati Bella yang sangat antusias pada adiknya

Bella pun menurut lalu berusaha tenang

Guanlin berusaha untuk menarik bibirnya berniat memberikan Bella senyuman. Bella membalas senyuman itu dengan air mata, gadis itu menunduk dan bertumpu pada jemari adiknya

"aku mohon, jangan seperti ini lagi.." gumamnya dengan isak tangis

Daniel mengelus kepala gadis itu pelan

"sudah, sudah.. jangan menangis lagi. Alin tampak marah melihatmu seperti ini" ujar Daniel berusaha membujuk Bella agar tidak lagi menangis

perlahan kepala gadis itu terangkat lagi

"maafkan aku, aku terlalu payah menjagamu"
.
.

Taeyong baru saja sampai dirumah sakit, ia langsung saja bergegas menuju ruangan Guanlin.

"dia baru bangun semalam"

"..."

Taeyong tak sengaja mendengar percakapan itu dan mencoba mencari sumber suara

"Jay?"

Taeyong melihat pengawal Bella tengah menelvon ditempat yang sepi. namun tak ingin berlama disana, ia pun berniat membiarkan orang itu seorang diri.

"aku juga sudah tidak tahan! tapi bertahanlah sedikit lagi, kita harus mencari waktu yang tepat untuk mengabiskannya"

langkah kaki Taeyong langsung saja terhenti seketika setelah mendengar perkataan itu

"apa maksudnya?" dirinya bergumam pelan

kini sudah lain maksud, akhirnya Taeyong mencoba mengendap-endap mendekat ke arah Jay untuk menguping lebih jelas

"tak apa, biar aku saja yang akan menyelesaikannya. kita harus membalaskan penderitaan keluarga kita akibat ulah mereka"

setelah kalimat itu berakhir, Jay menutup panggilannya dan pergi dengan wajah yang menampung kemarahan.

Taeyong langsung menyembunyikan diri dibalik pilar bangunan saat Jay berlalu

"gila, apa maksudnya? bicara dengan siapa dia? apa dia punya dendam dengan seseorang?" gumamnya

Taeyong benar-benar overthinking soap Jay

"sepertinya aku perlu mengawasinya"




Taeyong masuk ke ruangan setelah mengetuk pintu. hanya ada Jay, Bella dan Guanlin disana.

Taeyong menatap Jay penuh dengan kecurigaan saat melewatinya.

"Bella, bisa kita bicara sebentar?" tanyanya baru sampai

2. Find Me in Your Memory - NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang