kabar percobaan pembunuhan Bella sudah tersebar keseluruh penjuru negri. banyak netizen yang meminta usut tuntas case tersebut.
Bella sendiri masih harus menjalani perawatan insentif.
ceklek!
seorang pria bermasker baru saja memasuki ruangan Bella bersama Guanlin
"Taeyong?" Bella kaget dengan kehadiran pria itu
Taeyong melepaskan maskernya yang menampakkan wajahnya terlihat khawatir
"bagaimana keadaanmu? apa kau banyak menghirup racunnya?" tanyanya dengan mata membola
"aku sudah tak apa Taeyong. bagaimana kau bisa masuk? didepan banyak wartawan"
"adikmu membantuku. aku lewat tangga darurat"
"ada apa denganmu? mengapa melakukan itu"
"karna aku khawatir Bella, aku tidak bisa bersabar menunggu kabarmu!" ujar Taeyong sedikit dengan bentakan
melihat ketegangan antara kedua insan itu, Guanlin akhirnya meninggalkan mereka diam-diam
"maaf, aku tidak bermaksud untuk membentakmu"
namun senyum terurai dari bibir Bella
"kau pasti sangat mengkhawatirkanku?"
"ck" Taeyong hanya berdecak lalu membuang arah pandanganya malu
"tapi kau tak perlu datang, kau bisa menelvon saja"
"aku tidak bisa. aku ingin bertemu" ujarnya singkat
Bella berusaha menahan gemasnya terhadap Taeyong
"kau sudah makan?" tanya Taeyong lagi
"belum, makanan disini sangat hambar"
sejenak Taeyong memikirkan sesuatu
"kau mau jajangmyeon?" tawarnya
hal itu mendapat respon positif dari Bella
hanya butuh waktu setengah jam menunggu pesanan mereka datang. Taeyong mengaduk mie kacang hitam itu untuk Bella
"ini, makanlah"
Bella menerimanya dengan senang hati. namun ada suatu kendala disini
"sshh"
Taeyong menoleh setelah mendengar gadis itu berdesis. Bella mengalami kesusahan untuk memakan hidangan itu karna tangan kanannya yang masih terpasang selang imfus. akhirya Taeyong mengambil kembali mie itu
"biar aku saja" ujarnya yang ingin menyuapi gadis itu
Bella hanya diam menerimanya
"ini, buka mulutmu"