Bella tidak dapat berfikir jernih soal kecelakaan yang menimpa Guanlin. ia kini mulai resah, terasa seperti menjadi incaran niat buruk seseorang atas musibah yang akhir-akhir ini terjadi pada dirinya dan Guanlin."apa mungkin ada berniat jahat kepada kami? tapi kenapa?" kalimat itulah yang keluar dari mulutnya.
"ikuti saja penyelidikan saat ini, jika memang itu yang terjadi tak kan ada yang akan melepaskan pelakunya. yang terpenting dulu saat ini adalah kesembuhan Guanlin" tutur Daniel
Bella melirik ranjang adiknya yang tengah tertidur.
"apa kita memiliki dosa yang tidak kita ketahui?" gumam kecil Bella
~
sudah hampir 2 jam Hanbin menjalani pemeriksaan di ruang interogasi karna keterlibatan kepemilikan kendaraan yang mengangkut ternak Babi.
dalam waktu itupun detektif tidak menemukan alibi mencurigakan, semua hal yang diucapkan Hanbin terdengar masuk akal dengan bukti yang menjadi tameng yang kuat.
"ada lagi yang ingin ditanyakan? soalnya hari ini aku masih memiliki beberapa pekerjaan" ucap Hanbin
detektif Kim mengizinkan Hanbin untuk pergi.
tampak jelas wajah detektif memendam kekecewaan karna hasil investigasinya tidak membuahkan hasil. dia terduduk pasrah menatapi laporan yang hanya tersisa coret-coretan tak berarti.
"selamat siang kepala!"
semua anggota berdiri memberi salam untuk kepala kepolisian. pandangan kepala tertuju pada Kim dan berjalan ke arahnya.
"apa tidak ada hasil?" tanyanya
detektif Kim menunduk putus asa
"kami masih akan tetap berusa-"
"sudah 2minggu kasusmu tidak berkembang! jangan menumpukkan kasusmu! itu hanya pradugaan tak mendasar dari mu, kecelakaan itu murni kecelakaan tunggal! sekarang selesaikan dan tutup kasusnya! kau lanjut untuk menyelesaikan kasusmu yang menumpuk itu!" tunjuk kepala ke arah rak laporan kasus yang menumpuk dimeja detektif Kim.
detektif Kim hanya bisa pasrah dimarahi. memenag benar dia sudah mulai buntu dengan kasus kecelakaan Guanlin.
.
.Taeyong dan Yuta memasuki kamar Guanlin dengan wajah tersenyum
"hey broo, bagaimana dengan keadaanmu?" tanya Yuta mendekatinya
"aku baik-baik saja sekarang"
Bella menyambut kedatangan mereka tapi wajahnya terlihat tak tenang. melihat kegundahan diwajahnya, mengundang Taeyong untuk bertanya
"ada apa? apa ada masalah?" tanyanya
sadar bahwa Taeyong mengkhawatirkan dirinya, iapun berniat untuk membagi kegundahannya pada mereka.
"ayo kita bicara diluar" ajak Bella
keduanya sepakat untuk membicarakannya diluar.
"ada apa? wajahmu terlihat tak baik"
"soal kecelakaan, Guanlin mengatakan ada hal yang ganjal dan itu sudah dilaporkan ke detektif. tapi tadi aku dikabari bahwa kasus kecelakaan sudah ditutup sebagai kecelakaan tunggal. aku belum memberitahu Guanlin, aku khawatir keadaannya akan memburuk jika dia tau" ucap Bella lirih
Taeyong mencoba menguati Bella, karna mereka sama-sama tahu bahwa barang bukti sangat sulit didapatkan untuk mencari pelakunya.
"tapi apa yang diberitahu Guanlin?" tanya Taeyong penasaran
"saat kecelakaan dia melihat seseorang disana, tapi orang itu tidak membantunya"
"apa dia yang dicurigai Guanlin?"
Bella mengangguk
"dia masih ingat orangnya?"
Bella menggeleng
"saat itu matanya sudah dipenuhi darah, sulit untuknya melihat dengan jelas"
Taeyong tak lagi bertanya. ia langsung saja membawa Bella kembali ke kamar Guanlin
tak disangka percakapan mereka berdua terdengar oleh Jay yang menguping.
"tidak segampang itu untuk menangkapku, kalian harus membayar dosa kalian!" kutuknya
~
1 bulan kemudian...
Bella memotong-motong buah menyiapkan sarapan Guanlin yang sudah keluar dari RS.
"ini buahmu, dan ini obatmu habiskan!" titah Bella
Guanlin mengangguk sembari menyuap buah apel dari Bella.
"dimana Jay? aku ingin berbelanja" lanjutnya sambil merapikan rambutnya didepan cermin
"mungkin di kamarnya"
tak ingin menunda waktu lama, Bella langsung saja melangkah menuju kamar Jay. tapi, langkah kecilnya terhenti saat tak sengaja mendengar obrolan yang membuatnya menghentikan langkah didepan kamar yang tak tertutup rapat itu.
"bersabarlah, akan kita selesaikan perlahan. percaya padaku, aku tak akan seperti yang kau bayangkan. kita akan membalasnya dan tanganku aku sendiri yang akan menghukum mereka. mereka sudah melihatmu, jangan terlibat lagi, cuma kau yang ku punya sekarang.."
bulu kuduk gadis itu beridiri merinding dibuatnya entah kenapa. didalam benaknya banyak muncul pertanyaan yang ingin rasanya ia luapkan pada Jay, tapi ia tidak tau situasi apa yang sedang di alami pria itu. ia pikir itu adalah ranah privasi bodyguardnya.
"tapi mengapa aku merasa takut" tuturnya
iapun terkaget saat pintu itu terbuka dan menampakkan Jay dengan wajah paniknya
"apa yang sedang nona lakukan?" tanya Jay sedikit panik
langsung saja Bella terbata dengan tatapan getarnya
"t-tidak. aku baru saja ingin memanggilmu. aku ingin membeli bahan makanan ke supermarket. tolong temani aku" tuturnya dan berusaha untuk tenang
"aku tidak boleh terlihat panik. aku rasa, terlalu banyak rahasia yang Jay sembunyikan. aku butuh menyelidikinya!" bathin Bella
etc
jangan marah yeorobuuunn.. aku janji akan update wp ini 2x dalam seminggu. hehe😘