KATMTI - 29. Benarkah Jodoh?

384 27 40
                                    

Selamat membaca dan semoga bermanfaat 🙏❤️

“Semoga dengan jalan baik ini yang menjadi akhir dalam kisah kita.”

Ketika Allah Tak Merestui Temu Itu


Sekitar pukul dua sing tampaknya langit Kota Yogyakarta sangat cerah membuat Syanum sedikit merasa kepanasan, setelah dirasa tidak ada yang tertinggal kemudian Syanum berangkat dari indekos menuju mal Malioboro menggunakan sepeda motor.

Siang ini rencananya akan bertemu dengan Nisa di pusat perbelanjaan itu karena sudah lumayan lama tidak berjumpa dengan sahabatnya. Kemudian Syanum menyalakan mesin motor dan tidak lupa berdoa sebelum mengendarai.

Drrt!

Suara notifikasi ponsel membuat Syanum mengentikan aktivitasnya yang akan merapikan hijab, wanita itu langsung mengambil ponsel yang ada di dalam tas.

Annisa Lathifa

Assalamualaikum, Num. Aku otw ya kita ketemuan di pintu depan mal.

Syanum
Waalaikumsalam, Nis. Aku juga mau otw, oke sampai ketemu di sana ya:)

Setelah itu Syanum memakai helm dan merapikan hijabnya tadi, waktu sudah menunjukkan pukul dua lebih tujuh menit membuat Syanum segera bergegas.

“Subhaanalladzi sakhoro lana hadza wa ma kunna lahu muqrinin, wa innaa ilaa robbina lamunqolibuun,” batin Syanum sambil menengadahkan kedua tangannya.

Selesai berdoa Syanum segera mengendarai motornya menuju mal Malioboro yang kurang lebih ditempuh  selama lima belas menit karena hari ini hari Sabtu maka pengunjung dan para wisatawan membludak sehingga jalan menjadi macet.

Kemudian Syanum memakirkan motornya di tepi jalan umum yang biasanya digunakan untuk parkir yaitu di Jalan Pajeksan.

Setelah mengunci sepeda motor kemudian Syanum berjalan keluar dari area parkir. Beberapa kali Syanum melewati para wisatawan yang datang hingga akhirnya Syanum melihat Nisa yang berdiri di depan pintu mal.

"Assalamualaikum, Nis,” ucap Syanum berdiri di depan Nisa.

“Waalaikumsalam, Num. Kamu parkir di mana tadi?”

“Biasa. Di Jalan Pajeksan. Kamu di mana?” tanya Syanum balik membuat Nisa mengangguk.

“Ya udah yuk masuk,” ajak Nisa membuat Syanum mengangguk.

Kemudian keduanya berjalan mengelilingi pusat perbelanjaan sambil bercerita karena mereka sudah lumayan lama tidak bertemu. Sesekali mereka mampir ke salah satu stan untuk sekadar melihat barang yang cocok.

“Kita mau ke mana nih?” tanya Nisa membuat Syanum tampak berpikir.

“Ke kafe itu aja yuk,” balas Syanum sambil menunjuk salah satu kafe yang ada di dalam mal.

Mereka memasuki salah satu kafe di mal Malioboro kemudian Syanum dan Nisa memilih tempat untuk duduk, mereka duduk berhadapan. Setelah itu mereka memesan minuman dan makanan ringan untuk menemani keduanya bercerita siang ini.

"Kamu jam empat nanti giliran jaga, Num?" tanya Nisa membuat Syanum mengangguk.

"Iya aku ada jaga malem, Nis," balas Syanum membuat Nisa manggut-manggut.

"Kamu sekarang stase apa, Num?"

"Stase penyakit dalam, Nis."

“Jadi kangen kamu tahu, Num, biasanya kita sarapan bareng di kantin, sholat dhuha bareng selesai follow up, intinya kangen aja gitu satu rumah sakit sama kamu lagi huhu,” kata Nisa merasa sedih.

Ketika Allah Tak Merestui Temu Itu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang