KATMTI - 28. Happy Wedding Dokter

506 32 42
                                    

Selamat membaca dan semoga bermanfaat 🙏❤️

"Jatah bahagia dan sedih kita sudah diatur oleh-Nya. Tidak ada yang bisa merebut sekalipun itu bernama manusia."

Ketika Allah Tak Merestui Temu Itu

"Mas Kahfi!" ucap Rara sedikit keras membuat pasang mata yang melihatnya ikut menoleh.

"Ha? Iya, kenapa, Ra?" tanya Kahfi sedikit linglung.

"Mas Kahfi kenapa sih? Kok ngelamun terus dari tadi," ucap Rara penuh selidik membuat yang ditatap hanya menunduk.

"Enggak apa-apa. Udah belinya?" Kali ini Rara hanya mengangguk.

Namun, sepasang mata remaja perempuan itu melihat seorang wanita berhijab yang sangat tidak asing di kedua indera matanya dan kemudian menatap kakak sepupunya itu yang dari tadi diam entah melamunkan apa.

"Mbak Syanum!" teriak Rara sambil melambaikan tangan.

Wanita bernama Syanum itu menoleh sekaligus laki-laki yang ada di sampingnya, tetapi sebelumnya Rara tidak pernah melihat wajah laki-laki itu.

Apa itu calon suaminya Mbak Syanum? Pantes aja dari tadi Mas Kahfi ngelamun enggak jelas.

"Ra," panggil Kahfi sebelum remaja perempuan itu melangkah.

"Ngapain? Katanya mau pulang tadi," imbuh Kahfi membuat Rara tersenyum penuh arti.

Namun, Rara tetap menghampiri Syanum dan menghiraukan seseorang yang menyebut namanya berulang kali. Akhirnya Kahfi pun ikut menghampiri mereka.

"Assalamualaikum," ucap Rara dan Kahfi kompak.

"Waalaikumsalam," balas keduanya tak kalah kompak.

"Kalian main ke Alkid juga ternyata," kata Syanum mulai membuka obrolan.

"Hehe iya nih, Mbak. Mbak Syanum ceritanya nge-date berdua nih sama calon suami?" Rara tersenyum sambil menatap Kahfi lekat-lekat.

"Ha? Cal-"

"Saya Syafiq, Abangnya Syanum. Salam kenal," ucap laki-laki berkemeja navy itu.

Rara bisa melihat ekspresi kakak sepupunya itu berubah menjadi cerah setidaknya tidak melamun atau bahkan lebih baik dari wajah yang tadi kakak sepupunya itu pasang.

Kalau tadi Mas Kahfi cemburu mah cemburu aja kali sok-sokan ngelamun.
Ternyata Abangnya Mbak Syanum langsung kicep nih kakak sepupu yang satu ini hehe.

"Iya, Ra, Fi. Aku malah lupa belum ngenalin ya. Kenalkan ini Abangku, Bang Syafiq. Dia ke lagi ke Jogja karena ada proyek di sini dan kita lagi pertama kali ketemuan di Jogja kalau Abangku enggak ngabarin iya enggak tahu deh hehe," timpal Syanum ramah membuat Rara terkekeh pelan.

"Kakak adik ternyata soalnya cocok banget jadi best couple sampai-sampai ada orang yang dari tadi cemburu berkedok ngelamun," ucap Rara menyindir Kahfi.

Yang disindir langsung diam seribu bahasa sambil kedua matanya menatap ke arah Rara membuat Rara tersenyum jahil.

"Siapa, Ra?" tanya Syanum tidak mengerti.

"Siapa lagi kalau bukan Ma-"

"Saya Kahfi,teman waktu kuliah sama co-ass Syanum. Salam kenal," ucap Kahfi memotong perkataan Rara membuat Rara terkekeh pelan. Gengsi nih ceritanya wkwk.

"Syafiq panggil aja Bang Syafiq. Salam kenal juga," balas Bang Syafiq membuat Kahfi mengangguk sambil tersenyum.

"Rara, adik sepupunya Mas Kahfi," imbuh Rara sambil mengatupkan kedua tangannya di depan dada.

Ketika Allah Tak Merestui Temu Itu (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang