Selamat membaca dan semoga bermanfaat 🙏❤️
"Masa co-ass adalah masa yang indah untuk di kenang, tetapi tidak untuk diulang."
-Anonim-Ketika Allah Tak Merestui Temu Itu
Yogyakarta, satu setengah tahun kemudian.
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh semua para co-ass yang akan mengikuti sumpah dokter, tidak lain dan tidak bukan adalah Syanum. Senyum wanita itu sedari tadi tidak luntur, hatinya terharu sekaligus bangga mengingat jerih payahnya selama dua tahun ini dalam menempuh masa pendidikan dokter muda.
Kebaya brokat berwarna pink tosca dengan hijab segi empat berwarna senada dipilih oleh Syanum pada acara sumpah dokter yang kini sudah tertutup dengan toga. Syanum duduk sesuai posisi yang telah ditentukan ketika gladi bersih sedangkan tangan kanannya membawa map bertuliskan sumpah dokter.
Tidak lama Syanum berdiri bersama para wisudawan lainnya, mereka akan mengucapkan sumpah pengabdian.
Demi Allah saya bersumpah, bahwa:
Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan.
Saya akan menjalankan tugas dengan cara yang terhormat dan bersusila sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter.
Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur profesi kedokteran.
Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena keprofesian saya.
Saya tidak akan menggunakan pengetahuan saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan, sekalipun diancam.
Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai saat pembuahan.
Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien, dengan memperhatikan kepentingan masyarakat.
Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, gender, politik, kedudukan sosial, dan jenis penyakit dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien.
Saya akan memberi kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya.
Saya akan perlakukan teman sejawat saya seperti saudara kandung.
Saya akan menaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Indonesia.
Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.
Sumber: Dikutip dari Wikipedia Indonesia.
Isi sumpah itu membuat siapapun yang mendengarnya ikut merinding sekaligus keluarga para wisudawan terenyuh bangga dengan putra-putri mereka. Perjuangan orang tua yang banting tulang mencari biaya pendidikan untuk mereka tidak sia-sia. Sebentar lagi putra-putri mereka akan menjadi dokter.
Profesi mulia yang menjadi kebanggaan setiap orang membuat Syanum berkali-kali mengucapkan syukur. Waktu tiga setengah tahun preklinik juga tidak mudah dan kini dua tahun co-ass sekaligus melakukan Ujian Kompetensi Dokter Indonesia sudah Syanum lewati. Tentu Syanum juga akan menjalani program penempatan atau internship selama satu tahun.
![](https://img.wattpad.com/cover/235115633-288-k142280.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Allah Tak Merestui Temu Itu (END)
Romance[SUDAH ENDING] ~ [CHAPTER MASIH LENGKAP] "Karena hidup itu seperti secarik kertas putih, hanya dirinya sendiri yang mau memberikan warna atau justru menggoreskan titik hitam pada setiap kesempatan hidup yang Allah SWT berikan." Hidup itu selayaknya...