Enggak ada perempuan yang mau didekati laki-laki yang masih terjebak masa lalu.
–Pesan Irene untuk kakaknya–
———
——
—

—
——
———
"Ngapain lo cari orang mati?"
Pertanyaan itu menyambut Danu yang baru tiba di ruangannya. Tandu Septian-teman yang dikenal Danu sejak jaman SMA-duduk di sofa dengan menyilangkan kaki. Jangan heran dengan nama lelaki yang bekerja sebagai wartawan itu. Usut punya usut, pemberian nama itu berkaitan dengan ngidam. Sebulan sebelum kelahirannya, ibu Tandu ngidam naik tandu setiap ingin bepergian.
"Orang mati?" ulang Danu dari ambang pintu.
Tampak Tandu mengangguk dan melirik map bawaannya di atas meja. Danu terlebih dahulu menutup pintu ruangan sebelum akhirnya bergabung di sofa bersama Tandu. Tangannya meraih map berwarna biru yang dibawa teman reporternya itu.
"Jadi ini bener mereka?" tanya Danu memastikan.
Tandu menganggukkan kepalanya. "Awalnya gue juga ragu, tapi itu emang mereka."
Danu membaca semua informasi yang tertera di sana. Rasa familiar ketika Lea menyebutkan nama orang tuanya terjawab sudah. Hardiansyah Ramadanta dan Fiera Anjani, pasangan fenomenal yang terkenal pada masanya. Hardi, seorang pengusaha tambang yang sukses, dikagumi banyak orang karena dedikasinya yang tinggi terhadap pendidikan. Pendiri beberapa sekolah swasta untuk anak-anak tidak mampu yang tersebar di seluruh Indonesia. Total ada dua belas sekolah dari jenjang SD hingga SMA dan masih beroperasi meski pendirinya sudah lama meninggal.
Sementara istrinya, Fiera Anjani tidak kalah pamornya dari Hardi. Seorang aktris multitalenta itu juga merupakan ketua aktivis komunitas We Care yang dibentuk sejak tahun 2003. Sebuah komunitas yang bertujuan untuk merangkul anak-anak yang tidak punya keluarga. Sebagai anak yang pernah menghuni panti asuhan, Fiera tahu betul rasanya hidup tanpa orang tua dan keluarga. Anak-anak yang tidak memiliki tujuan dia tampung dalam Rumah Panti Kita. Selanjutnya mereka akan mengenyam pendidikan di sekolah yang didirikan Hardi.
Mereka sungguh pasangan yang menjadi panutan banyak orang. Kematian mereka lima belas tahun lalu sungguh disayangkan. Banyak orang berduka karena kehilangan sepasang suami istri yang begitu dermawan dan baik hati.
"Gue enggak lihat hubungan Athaleo Ramdhani sama orang yang lo cari."
Danu menutup map di tangannya dan mengembalikannya ke atas meja. "Emang enggak," balasnya atas ucapan Tandu.
Danu sendiri sedang mencari seseorang sejak enam bulan belakangan. Usahanya selama itu hampir menemukan titik temu. Waktu segitu jelas terbilang singkat mengingat dirinya tidak mengetahui apa pun tentang orang yang dicarinya. Danu harus banyak berterima kasih kepada Tandu yang sudah banyak membantu. Lelaki itu lebih cocok jadi detektif alih-alih reporter. Kemampuan penyelidikannya lebih mumpuni ketimbang kemampuannya mencari berita.
"Adiknya yang lagi cari dia," jelas Danu lebih lanjut.
"Adik siapa maksud lo?" tanya Tandu heran. "Athaleo itu anak tunggal."
Danu tersentak dengan informasi yang diberikan Tandu. Meski begitu, ia tidak langsung menyimpulkan dan berusaha terlihat tenang. Perselisihan informasi kerap terjadi di saat penyelidikan. Yah, walaupun sebenarnya Tandu jarang melakukan kesalahan sederhana itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable
RomanceDari dulu Lea teramat tahu jika dirinya punya kebiasaan buruk dalam mencampuri urusan orang lain. Yang Lea tidak tahu, keputusannya untuk ikut campur dalam insiden rencana bunuh diri seorang Kamandanu Prayuda, akan memberikan efek besar dalam hidupn...