Percobaan penerapan teori positif negatif. Orang benar (+) + disalahkan (-) = (+) jadinya positif salah-eh salah enggak ya?
-Batin Gatra yang salah kaprah karena Lea disalahkan-
---
--
-
-
--
---
Karakter Avengers mana yang nyasar ke ruangan CCS?
Itu pertanyaan yang hinggap di kelapa Lea saat membuka pintu ruangan. Di ambang pintu perempuan itu meradang. Mengabsen satu-persatu pahlawan super yang pernah muncul di layar kaca. Hulk, Thor, Iron Man, Captain America, Superman atau ... ah, Lea tahu. Niken-Man. Entah kekuatan jenis apa yang dimiliki Niken hingga ruangan begitu porak-poranda.
Padahal, Lea kira Irene hanya hiperbolis soal ruangan yang luluh lantak akibat kemarahan Niken. Nyatanya, ruangan mereka hanya tidak karuan. Beberapa map menyebar, alat tulis berhamburan, dan kursi miliknya bahkan sampai terbalik. Seandainya tembok dan lantai terbuat dari bahan lunak, Lea yakin ruangan mereka sudah runtuh.
"Kok gempanya cuma di ruangan kita?" itu respon yang bisa Lea keluarkan setelah mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan yang lebih mirip gudang.
Semua orang yang sedang membereskan sisa gempa yang dimaksud Lea menoleh ke asal suara. Selvi menghela napas lega saat si sumber masalah sudah datang.
"Gara-gara lo nih," katanya sembari mengembalikan tempat sampah yang terpental ke sudut lain.
Lea berjalan ke arah mejanya. Lebih dulu membangkitkan kursinya yang terbaluk lalu meletakkan ranselnya di sana. Dari semua bagian di ruangan, mejanya yang paling berantakan. Isi dari laci mejanya sudah bermigrasi entah kemana.
"Kok sampai ngamuk begini itu nenek sihir?" tanya Lea heran. Ikut berjongkok, memungut benda-benda yang berserakan.
"Ada mis dari data yang lo buat sama bagian produksi soal proyek SUI." Gatra memberitahu. "Selisihnya sepuluh, Lea."
"Ya elah, cuma sepuluh biji ngamuknya sampe begini," ucap Lea santai.
"Sepuluh biji pala lo!" Irene menyalak dari sudut ruangan. Sebisa mungkin menahan keinginan untuk melempar map yang ada di tangannya. "Sepuluh ribu produk sih, iya."
"Seriusan?!" Lea memekik tidak percaya. Saking terkejutnya, tubuhnya yang tadi sedang berjongkok bangkit seketika. Bola matanya melebar hingga nyaris keluar. Kalau dipikir-pikir, tidak mungkin juga Niken ngamuk kalau selisihnya hanya sepuluh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable
RomanceDari dulu Lea teramat tahu jika dirinya punya kebiasaan buruk dalam mencampuri urusan orang lain. Yang Lea tidak tahu, keputusannya untuk ikut campur dalam insiden rencana bunuh diri seorang Kamandanu Prayuda, akan memberikan efek besar dalam hidupn...