31. Permintaan

59 17 4
                                    


Bisa diterima atau tidak, akan ada banyak penyesalan dalam hidup. Karena penyesalan merupakan salah satu cara manusia untuk belajar.

–Garis besarnya, jangan menyesali sebuah penyesalan–

———

——

—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

——

———

Di dalam ruangannya, Bagas duduk berhadapan dengan Leo. Meja kerja yang jarang digunakan menjadi pembatas di antara keduanya yang belum juga memulai obrolan. Terlalu banyak pertanyaan yang ingin diajukan satu sama lain, hingga terasa sulit memilih salah satunya.

Sejak tahu perbuatannya menghadirkan Lea, Bagas selalu menempatkan orang di dalam atau di sekitar rumah Fiera dan Hardi. Bagas tahu apa yang terjadi dengan Lea di rumah itu. Putrinya diperlakukan dengan buruk hanya karena Lea adalah anaknya. Bagian buruknya, dia bahkan tidak bisa melakukan apa pun untuk melindunginya. Satu-satunya hal yang bisa dia lakukan hanya mengawasi dari jauh lewat orang-orangnya.

"Gimana keadaan Lea?" Akhirnya Leo membuka percakapan, ingin tahu kabar adiknya yang dua hari lalu menangis di taman komplek. Meski sudah bertemu langsung dengan Lea, dia tetap ingin menanyakan keadaannya hanya untuk memastikan.

"Menurut kamu? Apa dia bisa baik-baik aja setelah tahu kakaknya meninggal? Kenapa kamu enggak tanya langsung sama dia?" tanya Bagas balik, beruntun.

"Lea akan kabur kalau aku datang dan mengaku sebagai kakaknya."

Bagas menganggukkan kepala. Leo bisa dikira arwah jika datang menemui Lea sekarang. Helaan napas Bagas lolos begitu saja, tidak menyangka semuanya akan serumit ini. Dulu Leo nyaris mati karena lukanya terlalu banyak mengeluarkan darah. Kalau tidak ditemukan oleh orang suruhannya, Leo mungkin tidak akan selamat sampai orang-orang pemadam kebakaran tiba. Karena belum tahu apa yang terjadi, Bagas memutuskan untuk menitipkan Leo di panti asuhan.

Ketika akhirnya Leo sadar dan Bagas mengetahui kejadian sebenarnya, dia segera membuat rencana untuk mengamankan Lea. Pertama ialah menyembunyikan Leo, memanipulasi jika anak lelaki itu sudah meninggal dalam kebakaran. Dengan begitu, kaitan Lea dengan kebakaran di rumah itu tidak akan menonjol.

Satu hal yang tidak Bagas mengerti, mengenai Fiera yang memutuskan untuk menolong Lea di saat terakhir hidupnya. Alih-alih menelepon ambulans dan membawa suaminya ke rumah sakit, Fiera justru membiarkan Hardi tergeletak dengan luka yang terus mengeluarkan darah. Di bantu Leo, Fiera menyalakan api di setiap sudut rumah dan meminta anak sulungnya untuk keluar ketika api sudah menyebar. Leo tidak tahu jika sang ibu tetap bertahan di rumah yang sedang terbakar itu.

Ineffable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang