Bab 3

1.6K 72 8
                                        

Karena pada dasarnya hati manusia dikendalikan oleh Sang Pencipta, dan pasti ada rencana di balik ketentuan-Nya jika hatimu hanya mengarah pada satu ciptaan-Nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena pada dasarnya hati manusia dikendalikan oleh Sang Pencipta, dan pasti ada rencana di balik ketentuan-Nya jika hatimu hanya mengarah pada satu ciptaan-Nya.

💫💫💫

"Aku sibuk, tidak ada waktu menemanimu. Jadi karena itu, lebih baik kita putus saja."

PLAKK!!

Kepala Kyuhyun terlempar ke belakang tepat setelah ia menyelesaikan ucapannya. Ia tergelak miris, tahu betul bahwa memang hal inilah yang akan ia dapatkan. Dan berikutnya, suara isakan dari wanita yang menamparnya mulai mengalun di pendengaran. Senjata perempuan yang paling ia benci; menangis.

"Aku tidak menyangka kau akan melakukan ini padaku, Kyuhyun, aku mempercayaimu!! Semua teman-temanku mengatakan bahwa kau laki-laki playboy yang hanya memacari perempuan selama satu bulan, tapi aku mengabaikannya!! Aku memilih mempercayaimu dari pada mereka!! Dan sekarang, kau memutusiku dengan cara seperti ini!! Apa salahku?!!"

"Tidak ada," sahut Kyuhyun dengan tenang. "Kita sudah tidak cocok, jadi apa lagi yang harus dipertahankan?"

"Tidak cocok kau bilang?? Setelah aku menyerahkan seluruh hatiku, sekarang kau bilang kita tidak cocok?? Kejam kau, Kyu! DI MANA HATIMU?!!"

Sayangnya aku tidak punya hati. Hatiku sudah hancur lima tahun yang lalu.

Kyuhyun menjaga rautnya agar tetap dingin, berharap drama ini cepat berlalu dan ia bisa segera pergi dari sini.

"Kau perempuan yang cantik, Jiayun, kau bisa dengan mudah mencari pengganti dan melupakanku."

"Aku mencintaimu!!"

"Tapi aku tidak," ucap Kyuhyun kejam. "Sudah kukatakan kita tidak cocok lagi dan aku ingin suasana yang baru, bukan yang membosankan seperti ini."

PLAKK!!

Tamparan kedua mendarat di pipi Kyuhyun, membuat pipinya terasa perih dan panas. Yang penting wanita ini puas, tampar saja ia sesukanya.

"Kau benar-benar lelaki brengsek!! Tidak berperasaan!!"

"Memang," jawab Kyuhyun sambil mengangkat bahu. "Karena itu kupikir lebih baik kau mencoba dengan yang lain."

Wanita itu langsung berbalik pergi dengan menahan sakit hatinya, membawa perih luka yang ditorehkan Kyuhyun kepadanya.

Kyuhyun berdiri diam sambil mengelus pipinya yang terasa pedih.

Bertambah lagi satu kutukan karena perbuatannya, satu karma lagi melengkapi karma-karmanya yang lain.

Kyuhyun memasuki mobilnya dengan asistennya yang sudah menunggu di dalam, lalu menyuruh asisten itu agar segera melesatkan mobilnya dari sana.

Beberapa saat yang lalu ia menemui pacarnya di tempat tadi, sebuah taman di pinggir kota, bukan untuk berkencan seperti yang wanita itu harapkan, melainkan untuk menorehkan luka seperti yang biasa ia lakukan.

After Five YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang