Kisah kasih klasik
Tentang cinta segitiga yang berujung derita
Tentang perasaan ingin bersama yang terhalang luka
Tentang sebuah penyesalan yang tak mendapat belas kasihan
A Novel by ChoWirfania
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
💫💫💫
Hyun-Ra, ampuni aku, untuk semua dosa dan keburukanku, untuk semua sikap yang tidak mempercayaimu. Aku menyesal, Sayang ....
Lima tahun aku meninggalkanmu, terbelenggu prasangka burukku, hingga tak mampu melihat bagaimana kesetiaanmu.
Masihkah ada kesempatan untukku kembali menggapaimu?
Demi rindu yang selama ini terbalut pilu, aku mohon maafkan aku ....
💫💫💫
"Maaf, Tuan, Nona Hyun-Ra sudah tidak bekerja di rumah sakit ini. Dia mengundurkan diri beberapa hari yang lalu dan tidak mengatakan apa pun lagi selain itu."
Bagai kekuatannya dicabut tanpa sisa, Kyuhyun langsung lemas mendengar informasi resepsionis itu, membuat semangatnya yang begitu menggebu terbang dari Beijing ke Seoul, menguap begitu saja. Tergesa-gesa ia berangkat dari China ke rumah sakit ini, hanya untuk mengetahui bahwa Hyun-Ra sudah tidak di sana lagi.
Alam benar-benar sedang tidak punya belas kasihan.
"Bagaimana dengan alamat rumahnya?" Ryeowook lanjut bertanya, melihat Kyuhyun sudah terlihat murung, ia kini yang mengejar informasinya. "Ada hal yang sangat penting dan kami harus bertemu Nona Hyun-Ra, tolong beri kami alamatnya."
"Kalau sepengetahuan saya, Nona Hyun-Ra juga sudah pindah dari rumah lamanya. Kami tidak tahu dia pindah ke mana?"
"Dari sekian banyak teman Nona Hyun-Ra di sini, apa tidak satu pun yang tahu dia tinggal di mana?"
"Maaf, Tuan, kami sungguh tidak tahu soal tempat barunya. Nona Hyun-Ra pergi terburu-buru seperti tidak ingin kami tahu keberadaannya."
Kyuhyun langsung berbalik kasar menuju pintu lalu keluar rumah sakit dengan pikiran kacau. Ryeowook tampak cemas melihatnya.
"Terima kasih untuk informasinya, Nona." Ryeowook mengeluarkan sebuah kartu dari dompetnya lalu memberikannya pada resepsionis itu. "Ini kartu namaku. Kalau ada kabar apa pun tentang Nona Hyun-Ra, tolong hubungi aku."
"Baik, Tuan." Resepsionis itu mengangguk patuh lalu menyimpan kartu nama Ryeowook di dalam lacinya.
Ryeowook langsung menyusul Kyuhyun, cukup khawatir dengan reaksi bosnya itu yang bahkan selama ini tidak pernah dilihatnya. Karena sejauh yang ia tahu, Kyuhyun tidak pernah sekalut itu hanya untuk mencari seorang perempuan, bahkan sering para perempuan lah yang sampai kalut mencari Kyuhyun. Ia menemukan Kyuhyun duduk di teras rumah sakit, nanar seperti orang kehilangan arah, frustasi seperti orang yang tidak mempunyai semangat hidup lagi.
Ryeowook mendekat kemudian duduk di sebelahnya.
"Ke mana lagi kita harus mencarinya, Kyu? Dan kenapa tiba-tiba Hyun-Ra- "