Kisah kasih klasik
Tentang cinta segitiga yang berujung derita
Tentang perasaan ingin bersama yang terhalang luka
Tentang sebuah penyesalan yang tak mendapat belas kasihan
A Novel by ChoWirfania
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku ingin melamar kakakmu
Senyum Hyun-Jin memudar, rasa gembira yang berbalut antusias di dadanya seketika dipadamkan bagaikan kobaran api yang disiram hingga lebur, ia hanya bisa membeku dengan tubuh kaku penuh kesesakan.
Taehyung ... ingin melamar kakaknya?
Dan seakan belum selesai Taehyung menancapkan belati tajamnya, pria itu kembali berkata;
"Aku ingin menikahi Hyun-Ra, menjadikannya istriku dan membawa kalian pergi dari sini." Taehyung tampak sedikit malu-malu dengan sesekali menunduk untuk menghilangkan kegugupan, tak menyadari bagaimana dampak besar bagi Hyun-Jin yang mendengarnya. "Jujur saja, aku jatuh cinta padanya sejak pandangan pertama, aku terpikat, begitu kuat, bahkan hanya dengan melihatnya sedang menyapu halaman depan, aku merasa terpesona. Aku sungguh tidak menyangka akan menyukai seorang wanita dengan begitu mudahnya."
Mata Hyun-Jin memanas, rasa sakit yang begitu menyengat dengan cepat menjalar ke setiap senti tubuhnya. Ia tidak tahu harus menjawab apa, bingung harus bereaksi bagaimana. Namun yang jelas, ia cukup terkejut dengan hal yang tidak terduga itu meski sekuat tenaga ia coba menyembunyikannya.
Taehyung melanjutkan. "Saat pertama aku berjabat tangan dan mengetahui namanya, aku sangat bahagia. Aku ingin mengenalnya dengan lebih dalam, lebih jauh, lebih leluasa, tetapi ternyata dia seorang perempuan yang tidak mudah terbuka, tipe perempuan yang tidak gampang membiarkan seorang lelaki mendekatinya, dan aku jadi semakin menyukainya." Taehyung tersenyum hangat membayangkan sosok Hyun-Ra dengan segala keindahannya. "Aku akui selama ini memang terlalu pengecut untuk mengejarnya dengan terang-terangan, aku takut dia menjauh dan membentengi diri, aku takut dia menghindariku. Karena itu aku mendekat padamu supaya kau saja yang mengenaliku lebih baik, berharap kau akan merestui untuk aku memiliki kakakmu. Aku tidak ingin memacarinya dan membuang waktu berharganya, tapi aku ingin menjadikannya sebagai istriku, cinta terakhir yang akan memegang seluruh hidupku." Taehyung melepas paras cantik Hyun-Ra dari benaknya lalu menatap Hyun-Jin yang sedari tadi hanya membisu. "Hyun-Jin, kalau kau mengizinkanku menikahi kakakmu, aku berjanji tidak akan pernah menyakitinya seperti yang ayah Ye-Jun lakukan dulu, aku akan membahagiakannya. Kau mungkin masih ragu karena berpikir Hyun-Ra adalah perempuan yang sudah memiliki seorang anak sedangkan aku belum, tapi aku tidak peduli tentang itu, aku mencintainya dan juga Ye-Jun, aku akan menjaga dan merawat Ye-Jun seperti anakku sendiri. Aku mencintai mereka berdua." Taehyung tampak mendesah, teringat dengan kemurungan Hyun-Ra akhir-akhir ini karena ulah mantan kekasihnya. "Sebenarnya aku tidak berencana secepat ini mengatakan semuanya padamu, tapi aku merasa tidak tahan lagi melihat dia selalu menangis setiap pulang ke rumah, aku tidak suka laki-laki itu terus membuatnya mengeluarkan air mata. Karena itu, aku bertekad untuk menikahinya secepat yang dia mau dan kau merestuinya." Tiba-tiba Taehyung merasa cemas menemukan raut Hyun-Jin hanya terlihat kaku dengan keningnya yang tampak tercetak kerutan gusar, tanpa ekspresi yang membuat Taehyung merasa aman. Apakah Hyun-Jin berniat menolaknya? "Katakan sesuatu, Hyun-Jin, jangan diam saja. Aku ingin kau berkomentar tentang niat tulusku. Aku sangat mencintai kakakmu."