Bab 29

238 44 3
                                    

***

Beberapa saat kemudian  mobil Taehyung memasuki pekarangan rumah kontrakan Hyun-Ra. Tanpa membuang waktu lama, kedua anak muda itu keluar dengan segera. Hyun-Jin mencoba mengusir kegalauan dalam hatinya untuk fokus mencari sang kakak, berusaha tegar ditengah himpitan memuja tiap harum tubuh Taehyung menguar memenuhi penciumannya.

"Kau periksa di kamar Ye-Jun dan aku ke kamar kakakku."

"Ya."

Lalu mereka mulai sibuk dengan pencarian masing-masing. Awalnya Hyun-Jin tidak menemukan petunjuk apapun dan semuanya tampak normal-normal saja. Tetapi saat ia membuka laci kecil di bawah lampu tidur, ia mendapati sebuah ponsel tersimpan manis di dalam sana, ponsel canggih yang Hyun-Jin yakini bukanlah milik kakaknya. Hyun-Jin segera meraih benda itu, mengamatinya dalam beberapa saat, lalu mulai menyalakannya untuk tahu ponsel apa itu sebenarnya.

Hanya butuh waktu lima menit untuk Hyun-Jin memahami apa yang sedang ditemukannya. Isi chat, isi kontak, bahkan wallpaper teleponnya ....

Hyun-Jin segera keluar dan melaporkannya pada Taehyung.

"Aku menemukan ini di kamar kakakku." Hyun-Jin memperlihatkan benda yang ada di tangannya.

Taehyung mendekat. "Ponsel Hyun-Ra?"

"Bukan. Ini ponsel Ye-Jun. Kontak laki-laki brengsek itu ada di dalamnya."

"Berikan padaku, biar aku menghubunginya!"

"Tidak. Jangan kau. Orang itu pasti tidak akan mengatakan di mana Kakakku padamu. Biar aku sendiri yang berbicara."

Taehyung tampak tidak rela namun ia juga tidak menjawab, hanya menatap Hyun-Jin yang mulai memencet-mencet tombol di ponsel itu. Beberapa saat terlewati dengan hanya menunggu sambungan, tidak segera ada jawaban, hingga berkali-kali Hyun-Jin harus mengulang panggilannya.

Kemudian panggilan itu terjawab;

"Hallo?" Suara mungil Ye-Jun tiba-tiba masuk ke pendengaran Hyun-Jin, membuat Hyun-Jin diselimuti antusias.

"Ye-Jun? Ye-Jun, apa ini kau?"

"Siapa di sana?"

"Ini imo, Hyun-Jin imo!"

Suara Ye-Jun menghilang beberapa saat hingga Hyun-Jin harus mengulang perkataannya.

"Ye-Jun, kau dengar imo? Ini Hyun-Jin imo."

"Aku tidak mau pulang, Imo! Aku ingin bersama Appa!" Perkataan Ye-Jun justru langsung penuh penolakan. Hyun-Jin harus lembut.

"Imo tidak akan memintamu pulang, imo hanya ingin tahu apakah Eommamu ada bersamamu?"

Ye-Jun tidak segera menjawab.

"Ye-Jun?" 

"E—Eomma ...."

"Imo janji tidak akan marah, imo hanya ingin tahu apakah Eommamu ada bersamamu atau tidak. Karena imo khawatir dia tidak pulang."

"Eomma ...."

"Katakan pada imo, Sayang."

"Eomma ... ada di kamar Appa ...."

Hyun-Jin membelalak. "APA KAU BILANG?!"

"I—Imo jangan marah!"

"Eemm ... tidak, tidak, imo tidak marah," Hyun-Jin segera melembutkan nadanya. "Imo hanya tidak menduga saja. Tapi kenapa Eommamu ada di sana? Apa dia bersama Appamu?"

"I—ya ...."

"Kenapa?"

"Aku ... mengurung Eomma dan Appa .... " Suara Ye-Jun terdengar takut-takut. "Aku ingin bersama Eomma dan Appa ... aku tidak ingin jauh dari Eomma ...."

After Five YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang