***
Kerumitan kisah cinta masih terus berjalan, bukan hanya menguji keteguhan sebuah hati, namun juga kesabaran seseorang. Kyuhyun kini memang kembali ke Beijing untuk mengatasi perempuan bernama Jiayun, mantan pacarnya yang semakin tak karuan, serta masalah-masalah kecil di kantor akibat dari lama ditinggalkan, bukan seperti yang dikatakan bahwa ia tidak akan mengejar Shin Hyun-Ra lagi. Itu semua hanya kesediaan palsu, itu hanya untuk sejenak menenangkan Hyun-Ra yang kala itu sedang menangis pilu. Tetapi sesungguhnya, Cho Kyuhyun tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan hati yang setia itu.
Sebulan berada di Beijing rasanya membuat Kyuhyun frustasi dan gila. Bayangan Korea dengan keindahan Ye-Jun dan Hyun-Ra selalu menari-nari di benaknya. Apa yang sedang mereka lakukan di sana? Ingin sekali Kyuhyun terbang menemui mereka, tetapi ia belum bisa melakukannya. Jiayun masih belum jinak untuk ia bisa leluasa kembali mengejar pujaannya.
"Apa yang kau lakukan di Korea?! Kenapa kau berlama-lama di sana?! Jangan bilang kalau kau punya perempuan baru?!" Itu yang Jiayun lontarkan ketika pertama Kyuhyun mendatanginya setelah kembali dari Korea. Rasa marah yang sudah menggunung di atas kepala tumpah ruah menimpa diri Kyuhyun. Jiayun benar-benar menguji kesabarannya! "Berminggu-minggu aku mencarimu tapi kau tidak pernah ada! Aku hamil, Kyu, aku mengandung anakmu!"
"Tutup mulutmu, Jiayun!" desis Kyuhyun di sela katupan bibirnya. "Apa kau tidak merasa malu mengarang cerita seperti itu?! Kau bermimpi mengandung anakku?" Kyuhyun tergelak benci. "Bahkan membayangkanmu telanjang di depanku saja aku tidak bernafsu!"
"Kyuhyun, kau— "
"Jadi hentikan semua kegilaanmu," timpal Kyuhyun dengan aura melindasnya. "Dan kalau kau bertanya apakah aku punya perempuan baru, jawabannya adalah IYA! Aku memiliki perempuan yang aku cintai, jadi lebih baik kau menyingkir dan berhenti mengganggu hidupku!"
"Tunggu, Kyuhyun, tunggu!" Tiba-tiba Jiayun melembut dengan pancaran yang tampak membujuk. "Baiklah, baiklah, aku mengaku kalau aku memang bohong, aku tidak hamil. Aku juga minta maaf untuk kata-kataku di telepon waktu itu, juga semua kata-kataku yang membuatmu marah padaku. Tapi aku melakukan itu karena aku masih mencintaimu, Kyu, aku tidak bisa melupakanmu meski hanya sedetik. Aku akan maafkan untuk kata 'memiliki perempuan yang kau cintai' baru saja yang membuatku merasa sakit, asal kau kembali padaku dan kita mulai lagi cinta kita dari awal. Aku akan menjadi kekasih yang bisa membahagiakanmu, menjadi perempuan seperti yang kau inginkan. Aku juga akan— "
"Cukup, Jiayun!" potong Kyuhyun merasa jengah. "Apa kau masih belum sadar kalau aku sama sekali tidak mencintaimu? Sampai kapan kau akan menutup mata dari kebenaran itu? Aku tidak pernah mencintaimu!"
"Hentikan mengucapkannya, Kyu!!" Jiayun menjerit dengan air mata yang mulai menggenang, tak terima dengan perkataan Kyuhyun. "Kau akan menyesal mengucapakan semua itu padaku, kau akan bertekuk lutut meminta kembali cintaku!"
"Kau mabuk, Jiayun, kau gila!" Perempuan itu sudah menunjukkan gejala sakit jiwa hingga Kyuhyun memilih untuk berbalik dan pergi saja. Ia masih cukup waras untuk tidak menendang seorang perempuan meski rasa marahnya sudah berada di ubun-ubunnya.
Tetapi Jiayun mengejar sambil memanggil Kyuhyun, hendak memeluk pria itu namun Ryeowook dan beberapa anak buah langsung mencegahnya.
"Tolong kontrol diri Anda, Nona, jangan mempermalukan diri sendiri," tegur salah satu anak buah Kyuhyun. "Tuan kami tidak menginginkan Anda, lebih baik Anda berhenti."
"Minggir kalian!! Jangan ikut campur!!" jerit Jiayun tak mau perduli. Ia mendorong tubuh-tubuh kekar itu namun tenaganya sama sekali tidak berguna, para anak buah Kyuhyun tetap tidak mau menyingkir. Jiayun akhirnya berteriak; "KAU TIDAK BOLEH BERSAMA PEREMPUAN LAIN, KYU, KAU HANYA MILIKKU!! KALAU SAMPAI AKU TAHU ADA PEREMPUAN LAIN DI DEKATMU, AKU PASTI AKAN MENGHABISI PEREMPUAN ITU!! INGAT ITU, CHO KYUHYUN!!"

KAMU SEDANG MEMBACA
After Five Years
RomansaKisah kasih klasik Tentang cinta segitiga yang berujung derita Tentang perasaan ingin bersama yang terhalang luka Tentang sebuah penyesalan yang tak mendapat belas kasihan A Novel by ChoWirfania