Bab 32

241 39 3
                                        

***


Bukan perkara mudah membawa pergi Ye-Jun dan memisahkannya dari ayahnya. Anak itu menangis keras, berontak dari cekalan ibunya untuk kembali pada Kyuhyun dan Hyun-Ra harus berkali-kali menyeretnya. Beruntung ada Hyun-Jin dan Taehyung yang dengan sigap langsung datang saat ia menghubunginya meminta bantuan. Meskipun Kyuhyun mati-matian memohon dan meminta pengertian Hyun-Ra, namun tekad itu benar-benar sudah bulat. Hyun-Ra tidak bisa bersama laki-laki yang sedang memiliki urusan asmara dengan perempuan lain. Tidak suka jika harus berbagi ataupun bersaing, tidak suka jika harus menjadi pilihan. Kalau memang perempuan di sana lebih membutuhkan Kyuhyun, biarlah ia yang mengalah dan pergi dari hidup pria itu. Ia bisa menjalani semua bersama anaknya bahkan tanpa kehadiran Kyuhyun. 

"Cukup, Ye-Jun! Eomma tidak ingin berdebat denganmu! Ini sudah keputusan eomma! Apapun yang eomma lakukan, kau tidak harus bersikap seperti itu! Turuti saja dan jangan banyak membantah!!"

Terkadang Hyun-Ra bahkan harus membentak anak sekecil Ye-Jun di saat anak itu terus menangis memanggil ayahnya, membuatnya pusing dan menderita. Setelah itu Ye-Jun akan berlari ke dalam kamar dan membanting pintunya, mengurung diri hingga tak seorang pun dapat membujuknya. Anak itu akan menangis seharian lalu tertidur dalam keadaan pening dan terluka.  

Ye-Jun yang malang ....

Ia tidak ingin apa-apa di dunia ini, ia hanya ingin ayahnya.

Hanya ayahnya.

Seperti sebelumnya, pagi itu Ye-Jun masih mendekam di dalam kamar tanpa berniat sarapan meski ibunya berkali-kali mengetuk pintunya. Air matanya kembali meleleh, air mata kesedihan dari seorang anak yang dipisahkan dari ayahnya.

Ye-Jun membenamkan wajah di atas bantalnya yang sudah basah, terbayang sosok sang ayah dan merasa semua kebahagiaan untuk memiliki orang tua lengkap, hancur seketika.

Kenapa ayahnya membiarkan ibunya pergi membawanya? Kenapa ayahnya tidak datang mencarinya untuk kembali pergi bersama?

Ye-Jun kecewa pada kedua orang tuanya, kecewa pada keadaan, bahkan kecewa kepada Tuhan yang hanya memberikan kehangatan seorang ayah hanya sekejap saja.

Aku ingin bersama Appa, Tuhan, bukan hanya satu atau dua hari saja, tetapi untuk sekarang dan selamanya. Kenapa Engkau tidak juga mengabulkannya?

Bahkan tumpukan mainan mahal yang terus dibelikan Taehyung untuk membujuknya, tak sedikitpun membuatnya merasa gembira. Ia selalu terbayang akan Kyuhyun dan ingin sekali pergi mencarinya.

Ye-Jun beranjak dan berdiam diri di dekat jendela, memandang rintik hujan yang jatuh dari langit, membuat segalanya jadi suram tak bermakna. Meski setelahnya akan datang sinar terang dan bunga yang saling bermekaran, tetapi duka yang ia alami ini, tak akan mendatangkan keceriaan selain hanya sengsara yang berkepanjangan.

Semua tak lagi menyenangkan. Hanya kelam dan hari yang penuh dengan kepedihan.

Apakah akan ada akhir yang membahagiakan di kisah hidupnya yang memilukan ini?

***


Fajar kembali menyapa

Hiruk pikuk tawa kembali membahana

Bahkan terik dan hujan silih berganti menyapa kota

Namun ....

Aku tak bisa merasakan kebahagiaan lagi tanpa Appa

Aku tak bisa menikmati keindahan senja yang selalu membelai mata

Meski dunia terlihat baik-baik saja

After Five YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang