Bab 21

530 71 4
                                    

Hyun-Jin keluar kamar dan langsung menemui Hyun-Ra yang sudah menunggu di meja makan, rasa canggung karena perih hati sedikit melingkupi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyun-Jin keluar kamar dan langsung menemui Hyun-Ra yang sudah menunggu di meja makan, rasa canggung karena perih hati sedikit melingkupi. Ia menarik kursi lalu duduk di hadapan kakaknya, sekilas menangkap raut gelisah dan tak tenang sang kakak yang terlihat tertekan.

"Apa yang ingin kau bicarakan, Eonni?" Haruskah aku mendengar berita menyakitkan itu untuk sekali lagi? Hyun-Jin mencoba tegar saat pengakuan cinta Taehyung terngiang kembali di benaknya. 

Hyun-Ra menghela napas panjang, menatap Hyun-Jin. "V baru saja pergi dari sini."

"V?" tanya Hyun-Jin, refleks, sakit.

"Maksudku, Kim Taehyung," ralat Hyun-Ra. "Dia bilang aku boleh memanggilnya V, katanya tidak semua orang dia beritahu nama itu."

Rasanya remuk redam hati Hyun-Jin seperti diremas kuat-kuat, perih yang begitu mendalam mengoyak seluruh perasaannya. Jadi bahkan Taehyung mengizinkan kakaknya memanggilnya dengan nama lain tetapi tidak dengan dirinya? Hanya Ye-Jun dan kakaknya?

"Aku tidak tahu apa yang V pikirkan sampai pagi ini datang kemari dengan tujuan yang sama sekali tidak pernah aku duga. V bilang ... dia ingin melamarku."

Napas Hyun-Jin tertahan, tatapannya nanar, syok sekalipun ia sudah tahu, pedih meskipun ia sudah mengikhlaskan.

"Aku tidak bisa memutuskan ini sendirian, Hyun-Jin," lanjut Hyun-Ra. "Aku butuh saran darimu. Jujur saja aku belum mempunyai keinginan untuk berhubungan dengan seorang pria, terlebih itu V, laki-laki yang bahkan sudah aku anggap seperti keluarga kita sendiri. Aku merasa tidak seharusnya aku bersamanya."

"Kenapa tidak?" Hyun-Jin mendengar suaranya sedikit marah. "Apa karena kau masih mencintai pria brengsek bernama Kyuhyun itu, sehingga Taehyung tidak berarti? Kau masih menaruh harapan pada pria seperti dia?"

"Ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Kyuhyun."

"Mengaku saja, Eonni!" Nada Hyun-Jin bertambah naik. "Kau tidak mungkin pulang dalam keadaan menangis kalau bukan karena kau masih mencintai pria itu!"

"Hyun-Jin, kau tidak tahu apa yang sebenarnya menjadi pertimbanganku."

"Memangnya apa?!" tuntut Hyun-Jin. "Karena pria brengsek itu datang dengan sebuah penyesalan sehingga kau berpikir bisa kembali padanya?!!"

"Bukan itu!"

"Lalu apa?!!" Hyun-Jin membentak, lepas kontrol untuk menyembunyikan perasaannya. "Taehyung laki-laki yang baik dan bertanggung jawab, kau sudah mengenalnya selama ini! Tidak ada alasan untuk kau menolak niat baiknya!!"

"Hyun-Jin--- "

"Aku tahu kau mungkin tidak menyukainya, berpikir kalau dia masih terlalu muda untuk mengayomimu sebagai seorang suami. Tapi kedewasaan seseorang bukan terletak pada usianya, Eonni, kesungguhan dan niat sucinya yang harus kau pertimbangkan!"

After Five YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang