Kisah kasih klasik
Tentang cinta segitiga yang berujung derita
Tentang perasaan ingin bersama yang terhalang luka
Tentang sebuah penyesalan yang tak mendapat belas kasihan
A Novel by ChoWirfania
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa yang kau lakukan pada semua identitas Ye-Jun?! Aku tidak pernah mengizinkanmu atau siapapun mengubah data-data anakku!" Hyun-Ra langsung menyemburkan kekesalannya saat ia sudah berada di hadapan Kyuhyun—meski paras tampan yang tidak pernah berubah sedari dulu itu—menjadi gangguan tersendiri yang cukup efektif mengacaukan kekuatannya.
Kyuhyun hanya tersenyum tipis menemukan kemarahan Hyun-Ra, tahu betul bahwa memang hal itulah yang akan ia dapatkan. Ia menatap mata cantik yang berkilat benci itu dengan pandangan sendu.
"Apakah yang aku lakukan salah?"
"Ya!"
"Salahnya di mana?"
"Kau mengubah marga serta mencantumkan namamu di identitas anakku, kau pikir sedang melakukan hal yang benar?!"
"Karena seharusnya aku memang ada di semua data dirinya, Hyun-Ra, itu adalah kebenaran."
"Dan kenapa kau melakukan itu pada anakku?!"
"Tentu saja karena dia juga anakku. Kau pikir aku akan bisa melakukan semua itu tanpa keterangan dan bukti-bukti lebih dulu?"
Hyun-Ra terdiam, merasa geram.
Hingga Kyuhyun mengeluarkan sebuah kertas lalu menghamparkannya di hadapan Hyun-Ra.
"Surat DNA Ye-Jun." Surat paling keramat untuk membuktikan pada dunia bahwa Ye-Jun adalah anaknya—kalau saja Hyun-Ra tidak mau mengakuinya. "Aku adalah ayah biologisnya yang tidak bisa kau singkirkan. Aku berhak melakukan apapun yang tidak kau terima sekarang."
Hyun-Ra mulai memucat menatap lembaran yang ditunjukkan Kyuhyun, meski dari tempatnya ia tidak bisa membaca dengan jelas, tapi Kyuhyun tidak mungkin bercanda dengan pancaran tekad penuh keseriusan seperti itu. Ternyata Kyuhyun sudah mempunyai sebuah bukti? Sejak kapan pria itu bergerak? Bagaimana cara Kyuhyun membawa Ye-Jun untuk melakukan tes? Bibir Hyun-Ra terkatup geram, wajahnya memerah menyadari ia takkan bisa melawan Kyuhyun apalagi kembali berlari membawa Ye-Jun pergi jauh dari kota ini. Percuma, Kyuhyun pasti akan terus mencarinya untuk lagi-lagi menemukan keberadaannya.
"Apa yang sebenarnya kau inginkan dariku?" ucap Hyun-Ra, mencoba meredam amarahnya. "Kenapa kau harus mengganggu kehidupanku? Tidak cukupkah semua kepahitan yang aku terima sehingga kau masih datang lagi ke hadapanku?" Mata Hyun-Ra mulai memanas, peristiwa hari itu masih terbayang jelas di ingatannya.
Melihat Hyun-Ra hendak menangis, refleks Kyuhyun bergerak maju namun terhenti saat Hyun-Ra memundurkan tubuh, seperti tidak ingin ada kedekatan sedikitpun.
"Aku datang untuk menebus semua kesalahanku, Hyun-Ra, aku sudah mengatakan ini padamu, aku ingin kembali padamu dan memulai semuanya dari awal, cinta kita, kebersamaan kita."
"Cintaku sudah mati di hari kau pergi meninggalkanku yang sedang mengandung!" Cintaku sudah mati! Air mata Hyun-Ra mengalir mengiringi perasaannya. "Semuanya sudah berakhir, semuanya sudah tidak bermakna dan tak ada apapun yang tersisa hingga saat ini."
