Bab 39

171 43 10
                                    

***

Hyun-Ra menunggu gelisah sedangkan Kyuhyun berdiam dengan resah. Mereka duduk di kursi panjang dengan jarak yang tak berdekatan, berharap dokter yang sedang menangani Ye-Jun di dalam ruangan segera keluar memberi kabar melegakan. Taehyung berdiri di samping Hyun-Ra sedangkan Hyun-Jin bersandar di tembok seberang. Sementara Ryeowook yang beberapa saat lalu menjadi sopir dalam membawa Ye-Jun ke klinik tempat Hyun-Ra bekerja, kini tengah membeli minuman akibat dari kepanikan yang menegangkan.

Semua tampak diam, semua terlihat berkonsentrasi menunggu seseorang keluar dari ruangan.

Hingga beberapa saat yang ditunggu-tunggu, pintu akhirnya terbuka dan seorang dokter laki-laki muncul di sana.

"Hyun-Ra?" Dokter itu langsung memanggil Hyun-Ra, perempuan yang dikenalnya karena merupakan perawat di rumah sakit ini.

Hyun-Ra segera beranjak.

"Bagaimana anak saya, Dok? Apa dia baik-baik saja?"

Si dokter menatap Kyuhyun dan Taehyung bergantian. "Yang mana ayah Ye-Jun?"

Taehyung membeku sedangkan Kyuhyun bangkit dari duduknya. "Saya ayahnya," klaimnya dengan tegas.

Dokter itu mengangguk lalu memulai penjelasannya.

"Jadi begini, Tuan, Ye-Jun sudah sadar tetapi dia terus menerus menggumamkan kata 'berhenti, jangan bertengkar. Appa, Appa ....' Selama kami melakukan pemeriksaan, Ye-Jun tak henti-henti mengulanginya. Karena itu saya mempunyai kesimpulan kalau demam Ye-Jun mungkin bukan disebabkan oleh virus, tetapi faktor psikologis."

"Faktor psikologis?" ucap Hyun-Ra tanpa sadar.

Si dokter mengangguk. "Ya, Hyun-Ra, faktor psikologis. Biasanya itu terpacu karena si penderita mengalami stress atau kesepian, atau rasa sedih yang mendalam ataupun sedang merindukan seseorang. Dan biasanya demam ini akan mereda jika si penderita sudah mendapatkan keinginannya."

Semuanya tampak diam mendengarkan.

"Hal seperti ini memang sering terjadi, terlebih pada anak sekecil Ye-Jun. Tidak hanya dalam masalah yang tadi saya sebutkan, menyaksikan pertengkaran orang tua atau perdebatan kaum dewasa, itu juga akan memicunya jadi tertekan hingga bisa mengalami stres yang berlebihan. Sakit seperti ini terkadang lebih sulit dimengerti oleh para orang tua, karena batin dan pikirannya memberontak, namun dia belum mampu untuk mengungkapkannya secara benar." 

"Lalu apa yang harus kami lakukan, Dok?" tanya Hyun-Ra, perasaannya mulai sesak membayangkan semua ucapan dokter itu terjadi pada Ye-Jun.

Sang dokter mencoba memberi ketenangan. "Cobalah penuhi apa yang Ye-Jun inginkan dan lihatlah bagaimana reaksi terhadap tubuhnya."

Jadi apakah itu berarti, aku harus bersama dengan Kyuhyun? Hyun-Ra melirik pelan ke arah Kyuhyun dan pria itu juga tengah meliriknya.

"Sekarang Ye-Jun sedang beristirahat, biarkan dia tidur selama beberapa jam."

"Bolehkah saya masuk ke dalam?" tanya Hyun-Ra lagi.

"Silahkan. Namun setiap penjenguk hanya dibatasi dua orang untuk masuk ke dalam ruangan."

"Saya paham, Dok, terima kasih," ucap Hyun-Ra sebelum membiarkan dokter itu berpamit pergi.

Hyun-Ra segera membuka pintu untuk melihat anaknya, namun beberapa langkah Kyuhyun hendak mengikuti untuk masuk ke dalam, Hyun-Jin sudah beranjak lebih dulu mendorong Taehyung mendahuluinya.

"Temani kakakku, Tae. Kau yang lebih pantas bersamanya." Hyun-Jin sengaja berkata penuh penekanan supaya Kyuhyun sadar dengan posisinya sekarang.

Sejujurnya Taehyung tampak ragu mengingat semua yang dikatakan dokter, tetapi akhirnya ia menurut juga masuk ke ruang rawat Ye-Jun menemani Hyun-Ra yang bersedih di sana.

After Five YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang