Bab 5

663 84 9
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Seoul.

Lima tahun Kyuhyun tidak menginjakkan kaki di tanah kelahirannya ini, ternyata sudah banyak yang berubah. Semenjak luka hati itu ia terima, ia memutuskan pindah ke Beijing untuk mengelola perusahaan perdagangan yang diwariskan ayahnya, dengan beberapa anak cabang yang sebenarnya berada di Korea, namun tidak pernah secara langsung Kyuhyun tinjau kondisinya. Bahkan selama itu Kyuhyun selalu menghindari meeting yang mengharuskannya datang ke negara ini dan lebih memilih mengundang koleganya ke tempat lain. Ia selalu menyuruh orang kepercayaannya untuk mengurus segala sesuatu yang berada di Seoul, mengelola anak cabang di sini lalu menyerahkan laporan perkembangannya pada perusahaan pusat di Beijing. Kini, setelah sekian lama, ia harus datang lagi kemari, ke tempat yang membuatnya terpuruk karena patah hati, hingga seketika membuat lukanya menganga kembali.

Kyuhyun mendesah, berharap urusannya cepat selesai dan ia bisa segera pergi dari sini, tanpa mengingat kenangan buruk itu, tanpa ia terjatuh ke dalam lubang kehancuran lagi.

Meskipun ada bagian dalam dirinya yang berharap melihat Shin Hyun-Ra walau hanya sekejap saja.

Kyuhyun menghentikan mobilnya di lampu merah lalu lintas, membuatnya memiliki jeda untuk sejenak beristirahat. Seketika pikiran Kyuhyun jadi berkelana, tanpa bisa dicegahnya, mengingat lagi masa-masa silam hingga wajah Hyun-Ra terpatri jelas di dalam benaknya.

"Kenapa kau memberiku boneka kodok?"

"Siapa bilang ini kodok? Ini naga."

"Itu kodok!"

"Naga!"

"Semua yang berwarna hijau berarti kodok!"

"Baiklah, baiklah, ini kodok yang berbentuk naga!"

Lamunan Kyuhyun langsung sirna ketika ia melihat seorang anak laki-laki terjatuh di ujung jalan. Seorang ibu paruh baya tampak menolongnya, menenangkan anak laki-laki itu yang sedang menangis. Entah bagaimana nurani Kyuhyun tergerak untuk mendekat, turun dari mobil lalu menghampiri ibu dan anak laki-laki itu.

"Halo, Tampan, kenapa menangis?" Kyuhyun berjongkok di hadapan mereka.

Si ibu menjawab, "Dia sedang bermain sepeda, lalu terjatuh dan kakinya berdarah."

"Apakah ini anak Ahjumma?"

"Bukan. Anak ini memang sering lewat di sini, katanya ibunya bekerja di rumah sakit depan sana."

Kyuhyun mengikuti arah yang ditunjuk ibu itu, sebuah rumah sakit yang berada tak jauh dari posisinya.

"Bagaimana kalau aku membantumu?" Kyuhyun kembali pada anak itu dan merasa iba melihat keadaan kakinya. "Aku akan membawamu ke rumah sakit itu untuk mengobati lukamu sekaligus mengantarmu pada ibumu."

After Five YearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang