Kisah kasih klasik
Tentang cinta segitiga yang berujung derita
Tentang perasaan ingin bersama yang terhalang luka
Tentang sebuah penyesalan yang tak mendapat belas kasihan
A Novel by ChoWirfania
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
💫💫💫
Kyuhyun berusaha fokus dan berpikir jernih melaju di jalanan yang sedang padat kendaraan, mencoba sabar di lampu merah lalu lintas meski sebenarnya ia ingin melindas semua yang ada di depan karena ingin segera sampai tujuan. Dan sambil menunggu lampu berganti hijau, Kyuhyun meraih ponselnya lalu mengetik pesan di ruang chat Ryeowook.
Apa Ye-Jun masih sendiri?
Ryeong : Ya, masih.
Jaga dia, awasi kemana pun dia pergi.
Ryeong : Jangan khawatir. Sekalian aku ingin menunggu ibunya untuk berkenalan.
Tidak perlu berkenalan dengan Hyun-Ra!
Ryeong : Memangnya kenapa? Mungkin saja dia sedang tidak memiliki suami?
KIM RYEOWOOK, APA MAKSUDMU MENGATAKAN ITU, HAH?!!!
🙄👉👈
Sialan!
Kyuhyun meletakkan ponselnya ke atas dashboard dengan gerakan kasar, merasa geram ingin membantai asistennya itu dan mencabik-cabiknya tanpa ampun. Demi apa, ini bukan waktunya untuk bercanda! Kyuhyun menormalkan napas lalu kembali menjalankan mobil ketika suara-suara klakson di belakang mulai terdengar tidak sabar.
Dan andai saja ia yang sekarang berada di sana, pasti Ye-Jun tidak akan berdiri sendirian.
Dalam seketika pikiran Kyuhyun kembali melayang ke masa lalu, ke masa-masa indah bersama Hyun-Ra, hingga kemudian ia mengutuk dirinya sendiri kalau benar Hyun-Ra mengandung ketika ia meninggalkannya.
Oh Tuhan ....
Mungkinkah Hyun-Ra bersedia untuk memaafkannya?
Tiba-tiba ponselnya bergetar menyentak Kyuhyun dari ingatannya, panggilan masuk, dan Kyuhyun langsung menekan tombol yang tersambung ke bluetooth mobil.
"Ya?" sapanya.
Suara Ryeowook kemudian terdengar, manusia yang beberapa saat lalu membuatnya geram. "Kau sedang di mana, Kyu?"
Kyuhyun menjawab ketus. "Di jalan!"
"Kau mengemudi sendiri?"
"Tentu saja!"
"Kenapa tidak menghubungi Dong Han?"
"Terlalu lama!"
Terdengar helaan napas di seberang.
"Kalau begitu aku akan menunggumu di sini. Pastikan kau tidak sedang mengantuk dan bisa fokus pada jalanan."
