5 || The power of Raka

40 11 0
                                    

Cerita pertama gan, maaf ya kalo ada typo. kalau ada kesamaan tokoh ataupun alur, baca dulu sampai abis baru nyimpulin ya, thank you manis

***

tok tok tok

Bunyi ketukan pintu membangunkan seorang gadis dari mimpi indahnya.

"Anara, bangun temen kamu udah nungguin kamu di bawah." Panggil Anita, Bunda Anara.

Anara yang sedang mengumpulkan nyawanya tersentak kaget. Setahunya Vio dan Sara tidak pernah menjemputnya, terus ini siapa?

Dengan rasa kepo yang menggebu-gebu, Ia berjalan kearah kamar mandi dan memulai ritual paginya. Selesai mandi, Anara menggunakan Air mawar pada wajahnya sebagai pelemabab, kemudian di lanjutkan dengan beberapa skincare yang lain termasuk toner dan sunscreen. Intinya tanpa make up.

Kemudian gadis itu mengambil ranselnya dan mematikan lampu kamarnya kemudian menuruni tangga. Terlihat seorang menggunakan seragam yang sama dengannya. Bentuk tubuhnya sangat Anara kenali. Ya! Musuhnya sendiri.

Selesai mengenakan sepatunya, Ia menghampiri Al yang sedang duduk disofa ruang tengahnya. Matanya menatap Al bingung. Untuk apa nih bocah kesini?

"Lo ngapain kesini?"

"Jemput musuh gua yang salting karna chat semalem." Jawab Al santai memancing percikan emosi pada diri Anara. Namun sebelum perdebatan itu berlanjut, sebuah suara mengiterupsi keduanya.

"Al, Ana, Ayo sini sarapan dulu." Ajak Prama --Papa Anara.

Keduanya berjalan beriringan kearah meja makan. Kemudian Anara duduk di kursi yang biasanya Ia duduki dan Al yang mengambil posisi di sebelah Anara.

"Kalian pacaran ya?"

"Uhuk."

Pertanyaan Anita, membuat Anara tersedak roti yang baru saja ditelannya. Sedangkan Al tersenyum menyadari Anara yang terkejut  sekaligus salting memberikan susu cokelatnya pada Anara.

"Iya tante, saya pacarnya Anara."

Detik itu juga Anara ingin pergi ke dukun membawa foto Al beserta paku.

***

Setelah sarapan yang menguras emosinya, Anara benar benar terpaksa berangkat bersama Al pagi ini. Memasuki kawasan parkiran, semua mata tertuju pada kedua sejoli yang masuk dengan mobil sport keluaran terbaru itu. Al dengan rahang tegas bak dewa yunani itu turun kemudian memutari mobilnya dan membuka pintu mobil di sampingnya.

Siapa sangka? Musuh bebuyutan ini bisa berangkat bersama? Anara yang diperlakukan seperti itu hanya memasang wajah jutek kemudian berjalan meninggalkan Al yang melongo di tempat.

"Udah gua bilang kan Al. lo sayang sama dia." Ujar Raka yang tiba tiba muncul disamping Al.

"Bahkan Gue tau, jantung lo selalu gak normal tiap lo bareng sama dia. Jangan salahin gue ya kalo bilang lo udah jatuh cinta sama dia. karena kenyataannya emang kaya gitu." Jelas Raka panjang lebar dengan suara yang Ia kecilkan, kemudian melangkah meinggalkan Al yang terbengong dengan tutur kata sahabatnya itu.

***

Jam istirahat berbunyi. Para siswa dan siswi keluar kelas untuk memenuhi tuntutan perutnya yang sudah berbunyi sedari tadi. Begitu juga dengan trio Savionara ini. Namun sayangnya, sepertinya dewi fortuna tidak berpihak padanya.

"Nar, lo di panggil bu ratna di ruangannya."

"Aih sial banget gue." umpatnya.

Saat berjalan kearah ruang kurikulum, Matanya menyipit saat didepannya ada sang musuh terkasih. Al.

"Perasaan gua engga ada masalah deh sama dia, kok di panggil ya?" Tanya Anara dalam hati.

Sesampainya di ruang kurikulum, keduanya bingung kenapa di panggil bersamaan. Ingin bertanya tapi takut menimbulkan perdebatan didepan guru muda satu ini.

"Kalian ikut olimpiade sains nasional ya? Setau Ibu, kalian sudah berbaikan. Pasti kalian akan menjadi tim yang kuat untuk lomba nanti. Anara yang pintar Fisika dan kimia, sedangkan Al yang pintar Matematika. Untuk biologinya nanti biar Ibu yang urus kepulangan Torik dari bandung. Atau Al kamu bisa suruh dia pulang? Kalian kan sahabatan." Jelas bu Ratna panjang lebar.

"Nanti saya suruh pulang aja bu." Jawab Al enteng karena malas berhadapan dengan guru terlalu lama.

"Baik, ibu anggap kalian berdua setuju ya? Ingat, jangan musuhan lagi." Ucapnya kemudian mengijinkan Anara dan Al keluar dari ruangannya.

OSN atau olimpiade sains nasional itu hanya terlaksanakan satu tahun sekali. Sangat sayang bila terlewatkan begitu saja. Apa lagi untuk kedua belah pihak yang sering tercatat namanya pada buku dosa (Buku BK) itu sangat memerlukan banyak Sertifikat lomba untuk menunjang SNMPTN atau SBMPTN saat lulus nanti. Menyia-nyiakan kesempatan ini sama saja membuang mutiara kembali kedalam laut.

"Jangan musuhan dulu kalo gitu." Ucap Al membuka percakapan. Ya sekali sekali harus menurunkan ego demi masa depan.

"oke fine sampai 3 minggu kedepan kita gak musuhan." Balas Anara pasrah. Ia juga membutuhkannya bukan?

"Nanti malam gua telpon Torik suruh pulang." Jelas Al menambahkan.

"Terserah aja, yang penting dia bantuin buat OSN mata pelajaran biologi di tim kita." Balas Anara santai. Ia bisa biologi, tapi untuk nama nama latin itu otaknya cukup malas menghafalnya. Jadilah Ia hanya biasa saja kalaupun Torik tidak belajar karena Ia tau Torik sudah hafal semua nama nama latin itu.

Sedangkan seseorang yang menatap mereka dari jauh bergumam pelan, "Perdebatan kalian bikin keterikatan satu sama lain. Perlahan tapi pasti gue yakin banget perasaan kalian bakal saling sadar akan hal itu. percaya deh sama the power of raka."

***

Jangan lupa votenya brodi. see you next part!

HATE OR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang