Cerita pertama gan, maaf ya kalo ada typo. kalau ada kesamaan tokoh ataupun alur, baca dulu sampai abis baru nyimpulin ya, thank you manis.
***
Dua hari berlalu sejak olimpiade sains nasional itu berlangsung, dua musuh bebuyutan itu kembali pada sifat asli mereka masing-masing. Tengil, dan saling menjahili untuk menemukan topik debat.
Anara, Al dan Torik yang memenangkan juara satu dengan nilai kurang 8 point mendekati sempurna itu berakhir dengan mentraktir keenam inti Bragos dan trio Savionara ke cafe milik Vaska.
Aturannya ketiganya kumpulin uang buat bayar total malah Torik yang membayarnya sendiri. Hal itu langsung disetujui oleh Al dan Anara secara bersamaan.
"Selamat siang anak-anak." Sapa pak Bobi, guru sejarah.
"Siang Pak!" Seru mereka bersamaan. Kelas 11.1 yang memiliki nama Clasma smabun itu terlihat bersemangat. Ya untuk memulai selalu semangat, pertengahan mulai menyerah dan detik terakhir hampir putus asa sebelum datangnya bunyi surga.
"Kalian mau presentasi materi atau latihan soal?" Tanya pak Bobi yang sepertinya hari ini kurang semangat memberi pelajaran.
"Mau nanya dulu boleh gak pak?" Tanya Ian, salah satu anggota biasa di Bragos. keusilannya sangat meresahkan, tapi kalo gak ada dia juga sepi nih kelas.
"Boleh, silahkan." Ujar pak Bobi pasrah. 'pasti pertanyaannya gak beres' Sungutnya dalam hati.
"Kita kan jurusan IPA nih pak, sejarah itu kan bagiannya anak IPS, kenapa harus ada di IPA juga ya pak? Trus kenapa PKWU bisa nyasar ke ipa sedangkan itu masuknya di ekonomi pak, aturannya itu di ips. bapak bisa jelaskan?" Tanya Ian dengan wajah yang Ia buat seolah olah tengah berfikir.
'nahkan saya benar.' Ujar pak Bobi pasrah dalam hati. Ingin mengumpat tapi guru harus jadi teladan untuk para murid, gak toxic murid tetap toxic. Sejujurnya guru itu selalu benar atau salah sih?
"Gini ya Ian, sejarah itu ada di ipa juga supaya kalian tau asal usul negara kita ini bagaimana. Kalau pkwu mana bapak tau, itu bukan mata pelajaran bapak." Jawab pak bobi berusaha sabar.
"Nah kalo gitu kenapa sejarah tidak di gabungkan saja pak sama PKN? kenapa harus di pisahkan? materinya kurang lebih sama kan pak?" Lanjut Ian merasa tidak puas memutar mutar guru botak ini.
"Bisa kamu kerumahnya pak Nadiem Makarim untuk bertanya secara langsung kepada beliau?" Mulai habis kesabaran rupanya guru botak ini.
"Mau gitu sih pak, cuma saya gak punya ongkos sama gak tau alamat rumahnya juga nih pak." Balas Ian dengan nada mengejek saat tau batas kesabaran gurunya ini sudah di ambang batas.
"Halah sok masih muda kamu, gitu doang alamat kan bisa cari di google. namanya aja anak muda, taunya masih kampungan juga." Sindir pak Bobi telak. Ian yang malah menahan kesal sekarang.
Anara beserta kedua sahabatnya hanya duduk menahan tawa saat melihat wajah kesal dari Ian dan pak Bobi. Tiap minggu selalu saja seperti ini. Hiburan khusus bagi siswa siswi clasma.
"Pak, saya ijin ke toilet pak." Anara yang merasa roknya sedikit longgar bangkit dari duduknya dan berjalan kearah pintu kelas untuk keluar.
"Nar, mau gua temenin gak?" Tawar Vio.
"Gausah deh Vi, gua sendiri aja."
Usai mengatakan itu, Anara berjalan cepat kearah kamar mandi untuk membenarkan roknya.
Setelah sampai di kamar mandi dan memasuki salah satu bilik di kamar mandi tersebut, Anara berjalan untuk keluar kamar mandi dan terkejut saat Al memasuki kamar mandi tersebut.
"AL MESUM, NGAPAIN LO MASUK KAMAR MANDI CEWEK!" Teriak Anara keras. Seseorang yang berada di salah satu bilik itupun terkejut.
"WOI CEWEK, INI KAMAR MANDI COWOK ANJIR. NGAPAIN LO!"
Anara mengumpat dalam hati. Menahan malu dihadapan Al yang sedang tersenyum mentap remeh dirinya.
"Masih berani lo bilang gua mesum?" Tanya Al dengan seringai di bibirnya.
Al melangkah maju mendekati Anara yang malah melangkah mundur. Tanpa disadari, Anara memasuki salah satu bilik kamar mandi yang tidak ada orangnya. Tangannya memegang dada Al sambil mendorongnya untuk menjauh.
Merasa sudah di pojok, Anara yang sudah tidak bisa mundur lagi hanya menatap mata Al sambil mendorong dada musuhnya itu. Al yang melihat raut panik Anara hanya menahan tawanya.
Anara yang melihat wajah Al semakin dekat dengan wajahnya hanya menutup matanya. Ia menggigit bibir bawahnya pelan. Hal itu sontak menjadi decakan dari Al.
Hidung mereka yang bersentuhan semakin membuat Anara panik sampai menahan nafas. Al yang menyadari itu langsung mengangkat tangannya untuk menghentikan Anara menggigit bibir bawahnya. Ia masih pria normal untuk melihat hal ini Untung Al masih waras.
"Bro, kalau mau bikin baby double A tutup pintunya dong. Kunci juga jangan lupa."
Al yang tersadar itu suara Raka pun menarik tubuhnya untuk berdiri tegak. Anara yang tertangkap basah seperti itu semakin malu. Pipinya bersemu merah mengingat dirinya yang berfikir Al akan menciumnya.
"Sial lo anjir, ganggu aja." Protes Al sinis.
"Dih untung gua yang ciduk. Kalo pak Bobi gimana?" Ujar Raka yang tidak terima di salahkan.
"Permisi, gua mau masuk kelas." Dengan secepat kilat Anara langsung berlari meninggalkan mereka berdua. Kakinya melangkah menuju lokernya untuk membenarkan seragamnya yang sepertinya kusut.
Saat membuka loker itu, terdapat sebuah surat dibagian paling atas dari tumpukan buku-buku yang ada di dalamnya. Karena penasaran isi surat tersebut, Anara mengambilnya kemudian mengunci lokernya kembali, dan melangkahkan kakinya menuju rooftop. Tempat paling aman untuk bolos.
Matanya meneliti surat tersebut, baru pertama kali dalan dua tahun Ia bersekolah di smabun ada yang mengirimkannya surat. Kira-kira dari siapa ya.
Hai Ana.
Congratulation ya buat olimpiade kemarin, sorry nih gua baru ucapin.Lo cantik banget pas fokus ngerjain soal soal kemarin. Jujur gua gak fokus ngerjain soal gua dan lebih fokus perhatikan lo. Untungnya soal gua masih banyak yang bener.
Gua gak nyangka bisa liat lo dari jarak sedekat itu kemarin. Saat dideket lo gitu, hati gua adem banget rasanya. Gua akuin ucapan temen gua bener Na, Gua suka sama lo. Tapi gua takut kalau lo gak suka sama gua. Makanya gua berharap saat lo tau siapa penulis surat ini, hati lo udah buat gua Na, gitu juga sebaliknya.
Maaf ya tulisan gua jelek, gak ada kata romantis, karna yang perlu lo tau, gua suka sama lo. itu aja.
form 112
i love u, Anara Mutiara Salvana.****
jangan lupa vote nya brodi, see u next part!!

KAMU SEDANG MEMBACA
HATE OR LOVE
Novela Juvenil"Gue benci deh sama lo." "Iya, gue tau lo cinta sama gue." "HALU NAJIS!" Sepaket kisah penuh teka teki, takdir yang mempertemukan untuk sebuah perpisahan? atau takdir perpisahan dengan awal sebuah pertemuan yang indah? Kisah yang indah namun rumit...