6 || Olimpiade

32 10 0
                                    

Cerita pertama gan, maaf ya kalo ada typo. kalau ada kesamaan tokoh ataupun alur, baca dulu sampai abis baru nyimpulin ya, thank you manis

***

kepulangan Torik hari itu juga menghebohkan smabun karena kembalinya salah satu cogan smabun yang mengikuti kunjungan sekolah di bandung. Hampir dua bulan cogan smabun itu tidak menunjukan batang hidungnya di smabun kemudian datang tanpa kabar benar benar menyegarkan mata para betina smabun sebagai pecinta cogan.

Naftorik Armdes atau sering dikenal dengan Torik, Cowok dingin dengan sejuta pesonanya. Tatapannya bak elang yang siap menyantap mangsanya itu menjadi daya tarik tersendiri. Walaupun Al tetap lebih tampan dari Torik, namun kharisma seorang Torik tidak bisa di ragukan.

Salah satu inti Bragos yang memiliki pemikiran paling waras, namun jarang sekali ikut berkumpul karena pertukaran pelajar dalam negeri sekaligus membantu ayahanda tercinta dalam menjalankan perusahaannya membuat waktunya terkuras habis.

Meskipun begitu, Ia menikmati kerjaannya sebagai seorang CEO di umur yang masih muda dan murid berprestasi di sekolahnya. Karena Ia tau memulai perusahaan yang di dirikan Ayahnya itu tidak mudah, begitu juga mempertahankannya, jadilah Ia membantu Ayahnya atas inisiatifnya sendiri. Asalkan kalau Ia ingin berkumpul dengan para sahabatnya, tidak ada kata 'tidak diijinkan'.

Selama 3 minggu ketiga murid smabun itu belajar terus menerus demi mencapai target yang mereka inginkan. Dan tibalah hari ini, olimpiade sains nasional yang sudah di tunggu ketiganya.

Anara, Al dan Torik dengan santainya berjalan menuju bangku tim mereka santai. Berbeda dengan tim lainnya yang terlihat seperti berkeringat dingin dan gugup, menurut ketiganya, ini sudah biasa.

Soal mulai di bagikan, Lonceng tanda olimpiade sudah dimulai pun telah berbunyi. Masing masing sibuk dengan soal yang berada di hadapan mereka. Al dengan santainya menjawab pertanyaan tanpa memberi satupun cakaran pada lembaran kosong, begitupun Anara dan Torik.

45 menit berlalu, Anara sudah selesai dengan soal kimia miliknya. Begitupun dengan torik yang dengan mudah menjawab soal-soal biologi. Berbeda dengan Al yang sedikit bingung dengan soal trigonometri. Jadi membutuhkan waktu 2 sampai 3 menit untuk memecahkan soal soal tersebut, berbeda dengan soal lainnya yang liat soal langsung tau jawabannya.

Anara yang masih memiliki 1 soal fisika membagi 2 miliknya kemudian memberikannya pada Torik. Dalam waktu 1 jam 15 menit ketiganya sudah selesai dengan 250 soal di tangan mereka.

"Nar, cek dulu deh jawaban semuanya buat mastiin." Ujar Al memberi saran. Torik pun mengangguk menyetujui usulan Al karena masih ada 15 menit tersisa.

Anara dengan sigap membaca satu persatu soal soal di tangannya dan mencocokannya dengan jawaban yang Ia punya, dan jawabannya sama. Artinya menurut mereka itu benar.

lonceng kembali berbunyi yang artinya Olimpiade ini sudah selesai. Semuanya diijinkan pulang untuk makan siang atau berjalan jalan sebentar mengisirahatkan otak yang disuruh kerja rodi tadi.

"Ayo ke markas Bragos aja." Ajak Al yang juga di setujui Torik. Karena sejak kepulangannya ke Jakarta, Ia baru kesana satu kali.

"OKEH GAS!" Balas Anara semangat karena penasaran dengan bentuk markas Bragos.

Sesampainya Al, Anara dan Torik kemarkas Bragos, Ketiganya langsung di sambut dengan setumpuk Pizza di dalam ruang tengah markas tersebut. Torik yang memesannya. Anara dengan senang hati menyantap Sekotak pizza didepannya. Sedangkan anggota Bragos yang lain menatap Anara dengan tatapan yang sulit di artikan.

Badan segoals itu makan dengan porsi sebanyak itu? Semesta bercanda!

"Lo yakin itu abis Nar?" Tanya Raka memastikan.

"Iyalah, lo raguin gue?" Tanya Anara sambil menyantap potongan Pizza yang keempat.

"Lo gak takut bb lo naik Nar?" Tanya Saka pelan, takut menyinggung. Setahunya, cewek sangat sensitif bila membahas berat badan.

"Gak dong, kan bisa olahraga." Jawab Anara santai.

Mereka mengobrol santai sambil tertawa karena candaan lucu Raka, Saka dan Reno. Sampai jam menujukan kurang 15 menit jam 4, Al, Anara dan Torik bersiap kembali ketempat olimpiade tadi untuk mendengar juara OSN yang langsung diumumkan hari itu juga.

Tepat jam 4, ketiganya masuk kedalam ruangan dan duduk didalam Aula gedung pelaksanaan OSN tersebut. Pembacaan juara dimulai dari juara harapan tiga, dan seterusnya sampai juara satu.

"Juara harapan tiga, SMA Rajawali, dengan total point 876 point."

"Juara harapan dua, SMA Negeri 12 Medan, dengan total point 884 point."

"Juara harapan satu, SMA Negeri 2 Surabaya, dengan total point 912 point."

"Juara tiga, dengan total point 918 point, dari SMA Negeri 1 Ambon."

"Juara dua, dengan total point 956 point, dari SMA Negeri 8 Bandung."

"Juara satu, dengan total point 992 point, dari SMA Bungraga!!"

(kalau ada kesalahan nama tempat diatas mohon maaf sebesar-besarnya, makasih.)

Torik dengan ekspresi datarnya. Sudah dibilangkan, sudah biasa. jadi rasa excitednya udah gak ada. Berbeda dengan Anara dan Al yang Berpelukan. Rasa bangga menyeruak dalam hatinya. Ditambah soal mereka itu hanya salah 2 dari 250 soal. betapa membanggakannya hal itu.

Tanpa di sadari, Seseorang memotret adegan berpelukan itu.

"Yes, bahan lambesmabun nih." ujarnya bahagia.

***

jangan lupa votenya brodi. see u next part!!

HATE OR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang