14 || AL BUCIN!?

19 3 0
                                    

Cerita pertama gan, maaf ya kalo ada typo. kalau ada kesamaan tokoh ataupun alur, baca dulu sampai abis baru nyimpulin ya, thank you manis.

***

RENO ANAK HILANG

Today

Raka telah mengubah nama grup BRAGOS INTI > RENO ANAK HILANG

Reno
Astaghfirullah brader p mksdmu?

Saka
Loh? anak hilang toh? Gua pikir anak pongot.

Reno
Sak, lg dmn?

Saka
Tanda warning, KABORRRR!

Raka
cowok gak akan kabur kalo ad mslh.

Saka
Eitss beda cerita brodi.

Vaska
Eta terangkanlah dum, tak, dum.

Saka
Saya satpol.

Raka
PAK CEPAK CEPAK JEDER!

Reno
mengapa semua menangis.

Alfikra
sehat lo pd?

Saka
Alhamdulillah, engga. i need sugar daddy to isi duit in my dompet.

Reno
@Torik tmn lo kan ya?

Torik
bkn.

Saka
Loh? Oke kamu gitu. KITA PUTUS!

Torik
stres.

Saka
🙂🙂🙂
Kalian tau?
yang kalian lakukan padaku itu.
JAHAT!

Reno telah mengeluarkan Saka

****

Tiga minggu berlalu, kedekatan couple double A ini rupanya semakin menjadi. Al mulai menunjukan sifat yang sebelumnya tidak pernah terlihat, begitupun Anara. Bahkan keduanya disebut Couple goals Smabun.

Beberapa anggota Bragos yang mengetahui tentang taruhan trial ini saja sempat berpikir bahwa mereka berdua sudah membatalkan trial dan melanjutkannya jadi pacaran beneran.

Seperti senin ini, Anara yang sedang dihukum karena ketahuan membolos saat upacara digantikan oleh Al yang tidak rela sang musuh terkena hukuman. Bahkan saat Anara tidak membawa jas labnya pun, Al meminjamkan miliknya, yang kebetulan sedang tidak digunakan dan terletak didalam lokernya.

"Al?"

"Ya?"

"Pengen bakso sama mie ayam."

"Wait, oke."

Al dengan sigap berdiri memesankan makanan untuk musuh sekaligus pacar trialnya itu. Belum sampai lima menit, dua mangkok bakso dan mie ayam sudah terhidangkan didepan mata Anara.

"Ih, makasih ya." Ucap Anara kemudian mencubit pipi Al gemas.

Al yang dicubitpun hanya pasrah. Toh, sudah biasa.

"Makan yang cepet, mau gua ajak ke rooftop." Bisik Al tepat disamping Anara. Bila hanya melihat sekilas, Pasti kelihatannya seperti Al sedang mencium Anara.

"EKHEM!"  Raka berbatuk keras. Alias dilebih-lebihkan. Raka itu sangat meresahkan menurut Al. Setiap Ia ingin bersikap romantis untuk Anara, selalu saja diganggu. Entah itu dengan batuk ataupun salto. Kalau kata Saka namanya bocah tengik.

"Aku jomblo nich." Ujar Raka sambil menatap sinis pasangan bucin dihadapannya.

"Apakah ada yang bersedia bersamaku?" Lanjutnya dengan tatapan yang meneliti isi kantin satu persatu.

Saat matanya menangkap cewek polos dengan kaca mata besar dan seragam yang menurutnya oversize itu, kakinya mulai melangkah menuju gadis itu. Rambutnya dikepang satu menampilkan kulit putih mulus dilehernya.

"Hai, lo kelas berapa?" Tanya Raka yang memulai aksinya.

Saka, Reno, Torik dan Vaska hanya memperhatikan keduanya dari jauh. Sedangkan duo bucin tidak memperdulikan kegiatan Raka sama sekali.

"K-kelas sebelas."

"Eits jangan gugup gitu dong. Nama lo siapa?"

"Annisa." Jawabnya singkat menekan rasa gugup pada dirinya.

Para murid yang berada di kantin menatap gadis kelas sebelas yang bernama Annisa itu. Dengan pakaian yang dikenakan seolah olah cupu itu bisa-bisanya mendapat perhatian dari seorang Raka, yang statusnya anggota inti Bragos.

"Bang kalo dia ganggu, gue minta maaf ya. Tolong jangan bully dia."

Raka yang sedang menatap gadis itu menoleh mendengar suara salah satu adik kelasnya yang rupanya anggota Bragos.

"Urusan lo apa?"

"Dia kakak gue bang." Raka hanya menganggukan kepalanya dua kali. Kemudian kembali menatap gadis itu.

Imut. Batinnya.

"Lo pulang bareng gua ye. gua kaga terima alasan apapun untuk nolak." Tegasnya, kemudian berjalan kembali kearah meja inti Bragos. Namun sangat disayangkan, Sang ketua dan ibu negara mereka sudah tidak ada disana.

"Ini dua human dimanakah mereka berada?"

"Katanya mau ke rooftop tadi, trus di bilangin juga jangan ganggu." Jawab Reno yang sepertinya tahu kalau sahabatnya itu akan menganggu kegiatan sang ketua.

"Sialan ah, gak asik!" Ngambek Raka kemudian berjalan kembali pada gadis cupu yang menarik perhatiannya.

Dilain tempat, Anara dan Al yang sedang menikmati waktu berdua diatas rooftop dengan terpaan angin ringan yang membuat rambut Anara berterbangan kebelakang.

"Nar."

"What?"

"Coba mundur dikit."

"Kenapa?"

"Jelek lo kelewatan."

"Tai lo ah, meresahkan!"

"Enak ya jadi lo?"

"Nape lagi?"

"Liat setan tinggal ngaca."

Anara yang kesal memutar tubuhnya sehingga sekarang keduanya berhadapan. Dengan sigap Al langsung memeluk gadis didepannya sebelum pukulan maut menerpa tubuhnya.

"Lepas Al, anjir."

"Bentar Nar. Self healing aja."

"H-hah?"

"Kenapa gugup?"

"Self healing itu sama orang yang dia sayang Al."

"Karna gua sayang sama lo, makanya gua Self healing ke lo."

"Gombal picisan!"

"Serius Nar. Deket lo, rasanya tenang banget."

'Deket sama lo juga bikin gua ngerasa aman Al.' Batinnya.

****

Jangan lupa votenya gan, see u next part yaw!!

HATE OR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang