10 || Trial?

24 9 1
                                    

Cerita pertama gan, maaf ya kalo ada typo. kalau ada kesamaan tokoh ataupun alur, baca dulu sampai abis baru nyimpulin ya, thank you manis.

***

HOT NEWS TODAY SMABUN

Hot news baru nih brodi! Kabarnya musuh bebuyutan Smabun atau sering dikenal dengan couple double A ini terlibat cinta loh.

Dari info yang mimin dapat, percikan cinta sudah mulai tumbuh sejak kemenangan couple double A pada olimpiade sains nasional nih! Dan berlanjut sampai sekarang. Terkonfirmasi hubungan keduanya terdengar sejak tadi malam.

Mimin dapet kiriman foto dari salah satu followers mimin kalo mereka sempat kencan bareng nih brodi di hotel deket pantai tapi buat nikmatin sunset doang, jangan mikir yang aneh aneh ya moms.

Mimin dapet kiriman foto dari salah satu followers mimin kalo mereka sempat kencan bareng nih brodi di hotel deket pantai tapi buat nikmatin sunset doang, jangan mikir yang aneh aneh ya moms

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru satu foto itu doang yang mimin dapet, jangan iri jangan dengki ya!! makanya jangan jomblo.

Eh trus jangan kasih tau orangnya ya, takut dipotong usus mimin, nanti kalian gak bakal dapet info terhot dan terupdate lagi. PANTENGIN SNAP SAMA FEED @Lambesmabun Terus ya!!!

***

Anara yang melihat postingan yang di up pada laman instargram lambesmabun itu mengumpat keras. Bisa-bisanya tetap up status saat hari libur seperti hari minggu. Sangat menganggu waktu istirahatnya karena isi roomchat WA miliknya terus menerus memberikan notifikasi.

"Matiin hp aja dah, males banget ngurusin manusia kepo." Decak Anara sebal. Siapa yang tidak risih bila terus menerus di spam hanya untuk mengetahui apa benar berita yang di beberkan lambesmabun itu.

Semakin menjadinya lagi, Bu Ratna sampai menanyakan hal tersebut langsung kepada Anara. Hal itu sontak menjadi tanda tanya besar dalam benaknya. 'Nih guru apaan banget, ngurusin hubungan pacaran muridnya, gabut ya?' Gumam Anara pada dirinya sendiri.

BRAK

"ANARA!"

Teriakan serta bunyi pintu yang dibuka secara kasar membuat Anara berdecak kaget. Kapan ya bisa tenang sehari saja.

"Lo apaan, sih? Bisa pelan-pelan kan?"

"Lo abisnya diteriakin dari bawah gak nyaut-nyaut. Ya udah, gua naik aja keatas."

"Mau ngapain?"

"Lo bisa masak, kan?"

"Bisa."

"Masakin gue ya, apapun terserah lo. Asal jangan kayu goreng sama tumis batu."

"Lah keluarga lo mendadak bangkrut atau gimana?"

"Masak aja, ribet lo." Anara yang memang sedang malas berdebat pun memilih mengalah. Dengan niat yang setengah-setengah, Ia mulai melangkah keluar kamar dan menuruni beberapa anak tangga.

"Eh Al." Yang disapa pun berbalik.

"Hm?" Jawab Al yang sedang terfokus pada layar ponselnya.

"Masaknya buat lo, atau buat siapa?"

"Buat gua. Tapi, kalo enak gua kasih ke bunda."

"Anjir."

Setelah mencuci tangannya, Anara mulai membuka kulkas, melihat isi didalamnya agar terpikirkan ingin membuat apa.

"Bunda lo, alergi seafood gak?"

"Gak."

Mendengar itu, Anara mulai mengeluarkan udang, bawang bombai, serta bumbu-bumbu lainnya. Jari-jari lentiknya mulai menggunakan pisau untuk membersihkan bagian-bagian udangnya.

Al yang melihat Anara fokus seperti itu tersenyum. Entah perintah dari mana, tubuh Al sudah berada dibelakang Anara. Kedua tangannya memeluk Anara dari belakang kemudian menyandarkan kepalanya pada bahu Anara.

Anara yang sedikit terkejut karena ulah Al hanya bisa menahan nafasnya. Jantungnya berdegub terlalu kencang, bahkan perasaan hangat menjalar keseluruh tubuhnya.

"Gini bentar, Nar." Ujar Al yang merasa nyaman. Ritme jantungnya bahkan tidak berbeda jauh dengan Anara.

'Emang bener kata banyak orang. Self healing terbaik cuma bisa dilakukan sama orang yang kita sayang.' Batinnya.

"Al, nanti ya. Gue lagi masak." Anara sebenarnya tidak terganggu dengan Al memeluknya dari belakang, karena sudah terbiasa memasak. Tapi ritme jantungnya yang terlalu cepat benar-benar menghilangkan fokusnya. Ditambah ada perasaan aneh yang menyeruak kedalam hatinya, entah apa itu dia juga tidak sadar.

"Cepetan, gua laper." Ujar Al kemudian melangkah menuju meja makan seenak hati.

"Diem. Gua bukan babu, lo." Kembali sinis, Anara sepertinya tidak bisa lepas dari yang namanya perdebatan bila bersama dengan sosok yang sekarang tengah menjadi Trialnya ini.

Sejujurnya Ia bingung dengan dirinya sendiri. Bagaimana bisa, tadi dengan mudahnya Ia menuruti keinginan Al begitu saja? Tapi setelah dipikir-pikir berhubung Anaranya lagi gabut, kenapa enggak.

Sekitar 15 menit, Anara sudah selesai dengan masakannya. Tumis udang bumbu rempah. Karena dari seafood jadi tidak membutuhkan waktu lama. Aroma dari masakan Anara begitu menggugah selera. Al bahkan sampai tidak sadar kalau Anara tengah menatapnya karena terbius akan aroma masakan Anara.

"Al, lo gak kesurupankan?" Anara yang baru saja meletakan piring yang diisi dengan masakannya menatap Al jengah.

"H-hah? Enggak. Gua cuma ngantuk."

"Tuh makanan lo."

"Gua bawa pulang deh, punya tempat bungkusnya gak?"

"Lo ribetin banget sumpah, bentar gua liat." Kesal Anara karena harus kembali kedapur melihat styrofoam yang biasanya disediakan mamanya bila ada arisan.

Setelah mendapatkan apa yang Ia mau, Anara kembali ke meja makan kemudian menuangkan makanan itu kedalam styrofoam perlahan agar tidak tumpah.

"Nih ambil." Anara memberikan styrofoam yang sudah dibungkusi plastik itu kemudian diambil dengan iklas oleh Al.

"Baru jadi pacar trial aja, udah berasa kaya punya istri. Gimana kalo, lo beneran jadi istri gua, ya?" Ucapan Al cukup membuat Anara kaget. Pasalnya Ia masih deg-degan karena Al memeluknya tadi, dan sekarang sudah mengatakan hal yang ah sudahlah.

"Pulang sana lo, gombalan lo gak mempan buat gue." Sinis Anara yang tidak ingin ketahuan salah tingkah.

"Iya gua pulang. Bye, mine." Setelah mengatakan itu, Al mulai menjalankan motornya cukup cepat. Sepertinya tidak sabar untuk mencicipi masakan Anara.

Sedangkan Anara yang mendengar ucapan Al sontak memegang Dadanya.

"Jantung gue."

****

Al yang sudah sampai di rumah langsung disambut dengan bundanya yang sedang menata makanan diatas meja untuk makan siang. Dengan langkah tegapnya dan senyuman merekah diwajahnya, Al menyalimi tangan bundanya kemudian menunjukan sekantong plastik yang terdapat styrofoam didalamnya.

"Dari calon menantu Bunda."

****

Jangan lupa Votenya brodi, see u next part.

HATE OR LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang