Ep. 16

75 13 0
                                    

"Aku?!?" Jangjun bingung dengan pernyataan Daeyeol yang menganggapnya telah melakukan sesuatu untuk memenangkan hati publik.

Sungyoon ikut bingung, ia hanya melihat Jangjun yang sedang kebingungan.

"Hahaha.., kita tunjukkan penampilan terbaik dari kita saja. Jangan banyak mikir dan noleh-noleh. Ayo kita segera turun," ajak Daeyeol.

Keadaan ruang latihan sunyi dan saling diam beberapa saat. Mereka memikirkan hal terbaik apa yang bisa ditunjukkan mereka. Babak kali ini bertema 'my song' , lagu apa yang bisa menunjukkan sisi kualitas terbaik Golden Child?

Piala kemenangan pertama dibawa Jangjun menemani diskusi hari ini. Piala dari stasiun TV yang sama dengan acara survival yang mereka ikuti, ini sebagai motivasi mereka bahwa pernah menjadi pertama.

"Ini kesalahanmu membuat Golden Child kalah, semua berawal darimu," sekali lagi datang kembali suara aneh pada Bomin.

Bomin hanya bisa diam merenungkan, tapi dia tetap teguh pendiriannya bahwa ini bukan karena ia kehilangan keberuntungan,
"orkestra, kita tunjukkan penampilan orkestra dengan wannabe. Kita bisa padu padakan dengan musik klasik. Joochan hyung pandai memainkan biola, kita bisa masukkan momen tersebut," ide Bomin.

Semua takjub mendengar ide cemerlang Bomin. Benar, Golden Child memiliki Joochan yang pandai bermain biola, ini akan menjadi poin plus karena memainkan alat musik secara langsung.

"Ta-tapi, ini sangat berbahaya jika aku gagal melakukannya. Kita hanya bisa melakukan sekali take," ujar Joochan khawatir.

"Kami yakin kamu bisa Joochan, ini kesempatan juga untuk menunjukkan bakatmu," jawab Daeyeol.

"Saat Joochan bermain biola sebagai center, yang lain menari mengelilinginya. Aku rasa itu hal yang bagus juga. Gimana?" Ide Sungyoon.

Semua mengangguk setuju, dan mulai bersemangat lagi. Mereka benar-benar serius menyusun konsep agar tidak ada kata menyesal. Semua disusun nyaris sempurna.

....

Donghyun sendirian di ruang latihan, menghafal koreo baru yang akan dimasukkan di cover wannabe. Ia terduduk lemas setelah melakukan beberapa latihan, mengacak-acak rambutnya sendiri seakan frustasi. Ada bagian koreo dimana ia harus melompat tinggi dan menjatuhkan diri.

Seseorang datang memegangi pundaknya,
"Hyung..," suara berat memanggilnya hyung. Tentu saja itu Bomin, ia ikut duduk bersama Donghyun.

"Oh Bomin, seharusnya setelah selesai jadwal kau segera pulang ke asrama"

"Aku hanya mau latihan juga sebentar, besok ada gladi. Kalo aku belum hafal bisa-bisa aku kena marah sama pelatih," jawab Bomin santai.

Donghyun mengangguk.

"Hyung, jangan khawatir akan ada hal buruk. Hyung hanya perlu yakin seratus persen melakukan koreo tersebut," ucap Bomin mengerti tentang kekhawatiran Donghyun.

"Huh?!? Hahaha..., ini kali kedua harusnya sudah lebih yakin,"
"Oh iya, kau selalu pulang malam, bahkan harus latihan di tengah kesibukanmu. Apa masih bermimpi buruk?"

Bomin tersenyum, ia jadi teringat bahwa masih mendengar suara aneh,
"karena ada waktu bisa berkumpul dengan semua hyung, sekarang sudah tidak bermimpi buruk. Aku sudah tidak merasa kesepian karena masih ada waktu dengan kalian semua. Ada waktu yang dimana selalu aku nantikan, sehingga aku menikmati waktuku yang sibuk," jawab Bomin tetap tersenyum bak malaikat. Ia tak siap bercerita tentang suara aneh.

Disisi lain Joochan berlatih larut malam di ruang vokal, itu satu-satunya tempat yang bisa meminimalisir mengganggu orang banyak.

"Aw..,"
"apa aku perlu memakai plester di jariku?" Joochan melihat jari-jarinya yang seakan terkikis habis karena terlalu sering berlatih biola.

Ia mencoba memainkan kembali, tapi jarinya tidak bisa menahan senar biola,
"tokoh utamanya itu aku,"
"aku tidak boleh melakukan kesalahan sedikit pun," gumannya.

"Chan!" Jibeom datang menghampiri Joochan.

"Tengah malem ngapain kemari?" Tanya Joochan terkaget kehadiran Jibeom.

"Astagaaaa, sadar! Dirimu aja masih disini ngapain? Besok ada gladi, eh justru begadang disini," jawab Jibeom seraya meletakkan segelas kopi hangat.

"Makasih Jibeom,"
"Eh tapi aku disini latihan, lah kau sendiri?"

"Ya- ya- aslinya tuh Daeyeol hyung memintaku mencari para trio maknae karena kalian pada belum pada balik. Ya udah aku cari dan nemu satu"

"Lalu kopinya?"

"Sekalian ngopi dulu hehe, baru kita balik. Lagipula jari-jari bantet mu itu perlu istirahat, saat pertunjukan bisa bahaya jika kau tidak bisa memainkannya," ucap Jibeom.

"Astaga finger shaming"

Jibeom tertawa karena tidak sengaja mengatakan jari Joochan bantet. Joochan tidak mempermasalahkan dan ikut tertawa.

Hari berganti hari, setiap member memegang peran penting sehingga mereka benar-benar bekerja keras dan memaksimalkan semuanya.

"Seungmin, aku suka idemu dengan membuka jasmu tadi. Itu bisa menjadi salah satu hal yang akan tak terduga," puji pelatih setelah melihat gladi Golden Child.

Joochan melihat telapak tangan kirinya, kunci di penampilan nanti adalah dia, "apa pelatih tidak ingin memuji kerja kerasku?"

***

Our New Steps - Golden Child's New StepsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang