Ep. 24

87 14 0
                                    

Akhir bulan Juli, tepatnya ulang tahun dua main vocalist Golden Child. Joochan dengan kesibukan musikal tetap merayakan bersama Sungyoon dengan melakukan siaran vlive. Ini tahun ketiga mereka berulang tahun sebagai member Golden Child. Biasanya di hari spesial duo yang dikenal wajoo ini ada si main dancer, Kim Donghyun.

Si maknae ketiga itu justru tidak terlihat sama sekali, bahkan tak memberikan ucapan selamat di akun Twitter khusus member. Semua Goldenness tentu mempertanyakan, kemana pergi member yang dibilang dekat dengan duo main vocal itu.

Tepat setelah melakukan siaran vlive bersama Joochan, Sungyoon segera menyusul Donghyun,
"Donghyun, apa kita bisa bicara?" Sungyoon menghampiri ke ruang latihan –Donghyun tengah berlatih sendirian.

"Bicara apa hyung?" Tanya Donghyun santai, ia menghampiri hyung-nya itu seraya mengelap keringat dengan sapu tangan.

Sungyoon mengajak Donghyun ke sebuah taman bermain –tempat dimana tahun lalu Donghyun melarikan diri dan menangis. Mereka duduk di ayunan dengan memegangi cup mi instan –menunggu matang.

"Hyung!! Kita bisa makan ini di asrama atau tidak di ruang latihan. Kenapa harus di taman tengah malam gini? Oh iya katanya hyung mau bicara kan? Harusnya tinggal bicara saja tidak perlu jauh-jauh kemari?" Seperti biasa protes dari Donghyun.

"Anggap saja merayakan ulang tahunku, lagipula kau tidak memberikan ucapan di twitter"

"Yang penting aku sudah memberikan ucapan secara langsung pada kalian"

"Lalu kenapa kau kembali menghilang pada fansmu? Aku lihat juga kau hanya sering mengirim pesan massal"

"Bukankah itu biasa untukku? Lagipula apa yang harus aku kirim?"

"Banyak yang menunggumu. Harus berapa kali aku katakan bahwa selalu ada yang menunggumu?"

~Flashback~

Mundur sedikit untuk beberapa hari lalu –tepat selesai promosi. Donghyun menuju ruang latihan, namun ternyata sudah ada beberapa trainee laki-laki menempati. Pelatih juga ada di dalam itu artinya sedang ada pelatihan.

"Kamu memang terlahir sebagai seorang dancer. Setiap gerakanmu sangatlah bagus, kamu juga pandai freestyle. Setiap gerakan seakan memiliki nyawa," suara pelatih memuji pada salah satu trainee.

Donghyun masih di depan ruangan mendengar hal tersebut.

"Aku rasa kau akan menjadi penari terbaik," imbuh pelatih.

Donghyun nampak sedikit bersedih, apa dia cemburu akan ada yang lebih baik darinya? Daripada tetap diam disana, lebih baik Donghyun...

"Waktu debut kalian hanya menghitung bulan, kurang lebih 3 bulan. Semoga sukses," ujar sang pelatih.

Mendengar kata debut membuat Donghyun menghentikan langkahnya –terdiam

"Debut?"

Yup, sebentar lagi Golden Child akan memiliki adik baru dalam waktu dekat. Grup baru ini mungkinlah sangat dinanti banyak orang karena berisi anak-anak yang mengikuti acara survival. Bahkan fandom keluarga tentunya juga akan sangat menantikan mereka.

Tidak ingin menjadi egois ataupun merasa iri. Donghyun harus senang mendapatkan kabar tersebut, karena tujuan menjadi trainee adalah debut. Bagus kalau adik trainee-nya bisa menjadi idol segera.

Namun hati tak bisa dibohongi, Donghyun masih sulit menerima sejak setahun lalu. Bukan menjadi jahat pada orang lain, tapi dia merasa jahat karena tak mampu menerima hal semacam itu. Dia merasa jahat tidak bisa merubah pola pikir dan mengontrol emosi. Itulah kenapa dia memilih untuk menghilang beberapa saat sampai ia merasa baik.

~flashback end~

Kembali pada Sungyoon dan Donghyun.

"Banyak yang memuji suaraku, tapi suaraku bukanlah sebagus itu. Ada yang memuji tarianku, tapi aku sadar bahwa aku bukan orang yang pandai menari,"
"jam terbangku tidak sebanyak itu sebagai penari, aku hanya bisa memakai teknik yang bagus, tapi tidak pandai bila berinovasi," ucap Donghyun setelah mengingat.

"Agensi telah menunjukmu sebagai main dancer itu ada alasannya," jawab Sungyoon

"Oh mi-nya sudah matang, kita makan dulu," Donghyun mengalihkan pembicaraan.

Mereka berdua menikmati memakan mi instan, dengan dinginnya angin malam yang lewat mereka mendapatkan kehangatan dari uap mi tersebut.

"Uwaaaah pedas, sepertinya aku tadi menambahkan banyak bubuk cabe," Donghyun kepedasan bahkan sampai matanya berair.

Sungyoon melihat pada Donghyun  –begitu lahap dan cepat menyeruput mi. Itu bukan Donghyun, ia tak pernah makan dengan cepat.

Sungyoon tetap memperhatikan.

"Hyung makanlah, ini sangat enak," ucap Donghyun.

"Kamu menangis?" Tanya Sungyoon.

"Ini karena kepedasan saja," jawab Donghyun yang masih memakan mi,
"i-ini..,"
"....,"
"kepedasan aja kok," ucap Donghyun dengan menahan tangis, ia berusaha tersenyum ditengah air mata terus mengalir,
"ini hanya kepedasan saja hyung," ia masih mengulangi alasan yang sama.

Dengan keadaan menangis, Donghyun tetap melanjutkan makan cepat padahal ia tak bisa mengunyah secepat itu.

Sungyoon menahan tangan Donghyun agar berhenti makan,
"kau bisa tersedak jika makan dengan menangis seperti ini"

Donghyun masih tetap melanjutkan makan, memaksa mi tersebut segera masuk ke mulutnya.

Sungyoon dengan segera mengambil dan membuang cup mi instan Donghyun,
"SUDAH KUBILANG KAU BISA TERSEDAK!!" teriak Sungyoon

Donghyun menangis diam, bahkan terbatuk-batuk. Sungyoon memberikan sebotol air mineral, membiarkan Donghyun untuk minum.

Setelah keadaan lebih tenang, mereka berdua masih betah di ayunan. Mengayunkan pelan, menikmati hembusan angin. Waktu menunjukkan pukul satu dini hari. Donghyun dengan pandangan kosong tetap mengayunkan ayunannya.

Sungyoon dengan sabar menemani –ikut menenangkan diri bahkan tak sadar air matanya juga turun.
"Apakah ini langkah baru atau hanya mengulang kembali langkah lama?" Batin Sungyoon mengingat bahwa tahun lalu Donghyun juga menangis karena hal yang sama.

Kali ini Sungyoon membiarkan Donghyun menangis, membiarkan rasa sedih keluar sebelum akhirnya harus menerima hal pahit kembali.

Di sisi lain Jangjun berjongkok dibalik semak-semak –dekat dengan posisi Sungyoon Donghyun. Ia kebetulan diminta mencari keduanya. Bagaikan orang gila berdiam diri di semak-semak. Tatapan Jangjun begitu sendu melihat kedua partnernya.

*

Beralih dengan cepat memasuki bulan Agustus, bulan yang begitu dinantikan karena bulan debut Golden Child dan juga ulang tahun si maknae. Beberapa member sibuk akan jadwal individu mereka, sedangkan sisanya untuk latihan.

Lagu duet duo visual yang selalu menjadi rebutan Goldenness yaitu Sungyoon Jibeom. 'Come Wiht Me' bagaikan lagu serangan maut. Bagaimana tidak, perpaduan suara rendah milik Jibeom dan juga suara murni dari Sungyoon sangatlah indah.

Goldenness membanjiri dengan pujian untuk mereka berdua, terutama Sungyoon yang masih dipercaya untuk mengisi soundtrack kembali.

Di tengah ramainya membahas ost duo wabeom, dan juga kabar konser online bulan depan bertajuk 'NOW' , ada satu hal yang membuat dalam fandom bergejolak kembali.

***

Our New Steps - Golden Child's New StepsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang