Ep. 18

81 15 0
                                    

Detik detik Golden Child menunjukkan aksi mereka pada peserta dan fans. Panggung dengan desain sederhana namun berkelas disajikan tim keemasan.

"Ini akan menjadi pikulan baru jika aku gagal membawa timku bertahan," batin sang leader Daeyeol ketika ia dan para member sudah siap di atas panggung.

Sorot lampu telah memfokuskan pada mereka  –tanda bahwa penampilan dimulai.

~flashback~

Saat dimana Daeyeol mendapatkan panggilan telepon dari manajer,
"ada apa manajer hyung?"

"CEO menanyakan soal acara survival"

Daeyeol termenung sesaat mendengar kata CEO. Ia terduduk di kasur miliknya seraya perlahan menjawab pertanyaan dari manajer hyung,
"semua telah disiapkan dengan sempurna, anak-anak juga bekerja keras untuk babak berikutnya"

"Kata CEO bahwa lebih bagus jika kalian tereliminasi lebih awal, sehingga kalian dapat melakukan jadwal comeback sesuai perhitungan sebelum kau wamil Daeyeol...," Jawaban tak terduga dari manajer.

Suasana hati yang seketika kacau membuat Daeyeol membulatkan matanya. Kenapa CEO bisa berfikir seperti itu?

"Jadwalku wamil bisa dipikirkan nanti, soal comeback juga bisa dihitung kembali jadwalnya. Jikalau tidak sesuai perhitungan awal, biarlah anak anak comeback tanpa diriku!"
"Hyung, anak-anak sudah bekerja keras untuk bisa menunjukkan yang terbaik. Sebisa mungkin kita bangkit dan mendapatkan popularitas yang lebih. Bukankah ini juga yang diinginkan CEO? Ini satu-satunya kesempatan Golcha,"
"tolong hyung..., kasih kepercayaan pada kami bahwa Golcha juga bisa sama dengan yang lain,"
"Golcha... Juga butuh dukungan," Daeyeol mengungkapkan segala isi hatinya pada manajer melalui telepon.

Joochan yang tidak sengaja mendengar dari luar menahan tangisnya, bersandar pada dinding dan meratapi bahwa tidak semuanya mendukung Golden Child. Mengetahui Daeyeol berusaha keras menjadi tameng untuk semua member membuat Joochan semakin sakit hati.

~Flashback end~

*

"Ngapain?" Tanya Jangjun pada sembilan member yang sudah duduk melingkar seperti biasa di ruang tengah.

Semua saling menatap dengan masih mengenakan pakaian dari acara Road To Kingdom. Pakaian dengan model ala komposer berwarna hitam dengan pernik-pernik warna emas.
Golden Child telah pulang ke asrama, mereka telah menyelesaikan syuting untuk babak kedua 'My Song'.

"HAHAHAHA INI KAYAK KELUAR DARI MIMPI BURUK, CANGGUNG BANGET JADINYA HAHAHAHA," Tawa Jangjun

"Ya Tuhan dosakah aku tadi menangis sekarang ketawa kayak orang gila? Hahahaha," sambung Tag ikutan tertawa.

"Eh tadi katanya siapa yang mau traktik minum? Jangan kabur ye!" Celetuk Seungmin dengan candanya.

"Cieee yang matanya bengkak~" ejek Jangjun pada Sungyoon dan Daeyeol,
"anak bontot juga nangis nih ye~ wkwkwk"

Bomin yang tadi masih menangis berkat Jangjun ia kembali sedikit tersenyum.

Benar, Golden Child telah tereliminasi. Gugur sebelum acara tayang, bahkan tidak tahu bagaimana pandangan publik pada mereka nantinya.
Sakit hati? Pastinya
Kecewa? Tentu saja, mengapa tidak?
Terjun langsung ke peringkat 7 bagaikan mimpi buruk. Apakah tidak ada satupun yang tertarik dengan mereka? Mereka semakin tidak ada harapan saat acara tayang nanti.

Joochan menangis saat acara –tepat saat nama Golden Child disebut di peringkat ketujuh dan tereliminasi.  Ia kunci utama penampilan, tapi ternyata tidak mendapatkan hasil lebih dari ekspektasi.
Bomin tak kalah terkejut, ternyata benar ia tidak bisa membawa keberuntungan pada timnya kali ini. Itu berarti juga, tidak ada alasan bagi Bomin bisa berkumpul dengan 9 hyung yang ia sayangi. Ia lebih sedih harus kehilangan jadwal bersama hyungnya daripada sedih tereliminasi. Ia hanya ingin lebih lama berkumpul dan bercanda disini, bersama Golden Child.

Daeyeol berusaha tegar dan kuat dihadapan adik-adiknya. Jika dia lemah, maka adiknya tidak akan percaya pada kekuatan sang leader. Sungyoon terlihat diam, tapi ia mengapresiasi atas kerja keras Daeyeol walau tidak mengungkapkan secara langsung.

Tangis mereka tumpah saat tepat tereliminasi, sedangkan saat tiba di asrama –seperti tidak ada apa-apa. Mereka kembali tertawa layaknya tidak terjadi sesuatu.

Esok hari mereka harus berpura-pura bahwa tidak ada hal buruk terjadi. Malam yang bertepatan berganti bulan ini mereka habiskan bersama dengan makan dan minum-minum.

Daeyeol sudah tidur di kamar. Jangjun, Tag, dan Seungmin juga sudah tepar dan masih di ruang tengah terlelap. Jibeom dan Jaehyun tidak minum banyak, mereka hanya dikamar merenung saja. Bomin terlelap sendirian di kamar, ia juga tak ikut minum. Sudah terlalu capek ia menangis sedangkan besok pagi ada jadwal. Sungyoon pergi seperti biasa menenangkan diri sendiri.

"Donghyun-ah~"
"Donghyun-ah~"
"Dong- Donghyun....," Joochan mabuk dan memanggil nama Donghyun berulang kali padahal orang yang ia panggil tidak jauh darinya.

Donghyun hanya diam tak menggubris, sudah paham gelagat Joochan kalau mabuk.

"KIM DONGHYUN!" Teriak Joochan memekik telinga Donghyun. Tapi member yang terkenal galak itu tidak marah kali ini.

Joochan tertawa,"HAHAHAHA katanya kau mau nyoba minum, tapi segelas pun kamu tidak meminumnya?"

"Cepatlah tidur, aku harus segera membersihkan ini semua," jawab Donghyun

***

Our New Steps - Golden Child's New StepsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang