Archie menggosok matanya dengan kasar berkali kali , ia mengira ini semua tidak nyata mungkin permainan makhluk makhluk itu pada dirinya.
Mungkin sekarang semuanya hanya kebohongan. Abbelard pasti tidak sengaja melakukan nya kan?. Tidak mungkin seorang yang telah ia anggap sebagai papa nya sendiri seperti ini.
Hari dimana petir menghiasi hujan yang mengguyur lebat itu masih teringat oleh Archie. Dimana Abbelard berjanji untuk tidak menyentuhkan tangan nya pada keluarga Archie, asalkan anak itu patuh padanya.
Bukankah sejauh ini ia sangat patuh? Apa yang iblis itu mau dari dirinya lagi, semua yang ia bisa tahan terasa sudah meluap akhir akhir ini. Tapi kenapa Abbelard sampai membunuh keluarga terakhir yang ia miliki.
Archie kembali meremat foto foto yang sudah tersebar di lantai dengan darah yang sudah menghiasi lantai itu dimana mana.
Archie kembali meneliti satu persatu,setiap satu buah foto yang ia lihat membuatnya menggaruk luka yang sudah ada di pergelangan tangan nya. Suasana yang bertambah sunyi membuat Archie menggila.
"Papa akan melihat Archie mati hari ini" gumaman itu berulang kali keluar dari bibir tipis Archie, bahkan ruam biru yang berada di sekitar mulutnya saja belum memudar dan kehilangan jati dirinya di sana. Tapi kenapa ia malah ditampar oleh sesuatu yang lebih keras dari perlakuan orang orang menjijikan di tempat ia diculik kemaren.
Archie merasa sangat kacau, seharusnya ia tidak penasaran pada foto itu tidak mendekati foto yang tergeletak di lantai kamar Abbelard dan akhirnya ia sampai melihat hal hal buruk yang sepertinya sangat disukai oleh Abbelard sampai sampai membuat lapisan tebal hasil mengagumkan dari kegiatannya.
Tapi sekarang sudah tidak ada jalan kembali ia sudah sepenuh nya terseret ke dalam lumpur hitam ini. Seluruh badan nya sudah terlanjur kotor. Untuk apa dia memperbaiki kesehatan mental nya atau bahkan kekuatan fisik nya jika nanti dia akan tetap berada di jangkauan Abbelard.
Archie mengambil foto foto kematian seluruh anggota keluarganya satu persatu dan menggengam foto itu di tanggan nya. Ia akan menemui Abbelard. Persetan dengan semua larangan iblis itu pada nya karna ia sendiri yang sudah melanggar janji konyol yang ia buat.
Apa ? "Papa tidak akan menyentuh keluarga Archie sayang, kalau Archie tetap patuh pada papa mereka semua pasti akan baik baik saja. Archie tahu kan maksud papa?". Menjijikan, perkataan Abbelard kini berputar di kepala Archie seperti mengolok dirinya.
"Kau pikir dia serius?"Suara dingin itu tiba tiba muncul memasuki pendengaran Archie
Archie menolehkan kepalanya mencari sumber suara itu, di seluruh sudut ruangan karena mereka biasanya suka bersembunyi disana.
Pandangan Archie terhenti dan membeku di sebuah cermin tinggi besar yang berdiri tegap di sampingnya.
Wajah yang sudah pucat dan memiliki ruam biru itu terbeku menatap sebuah kaca yang sedari tadi ia abaikan. Archie tertawa aneh saat melihat refleksi dirinya di dalam kaca itu tidak mengikuti gerakan dirinya sendiri
Archie tertawa ia hanya merasa dunia nya sangat lucu sekarang. Ini aneh, semuanya sangat aneh. Apa yang semua orang inginkan dari dirinya?
"Dasar menjijikan" bayangan dirinya di dalam sana kembali menggerakkan badannya tanpa aba aba dari Archie. Mulut nya mengatakan hal hal buruk
Archie berusaha untuk tidak menjawabnya, ia hanya berusaha untuk tidak memalingkan pandangan nya dari cermin itu jika tidak, ia tahu apa yang akan terjadi.
"Apa kau kira bisa menganggap ku tidak ada disini selamanya ?", Archie akhirnya mengalah ia juga sudah lelah dengan semuanya. Ia menggelengkan kepalanya sekali.
Terlihat bayangan dirinya itu menampakkan senyum melihat Archie yang akhirnya menjawabnya. Ia mulai mondar mandir di dalam cermin itu membuat Archie menggigit bibirnya dengan keras karena makhluk mengerikan itu terlihat sama persis dengan dirinya
Apakah kau ingin tahu apa yang seharusnya kau lakukan sekarang? Bayangan Archie yang berada di dalam cermin itu merangkak mendekati dirinya
Archie menggelengkan kepalanya beberapa kali, menunjukkan bahwa ia tidak ingin mendengarkan kata kata makhluk itu.
Senyum yang awalnya terukir di mulut makhluk yang terlihat sama dengan nya itu seketika menghilang. ia mengubah ekspresinya melihat Archie seperti sebuah kotoran
Dasar makhluk kecil menjijikan, apa kau masih ingin mempertahankan hidup mu yang kotor itu? Archie mencoba untuk tidak mendengar suara makhluk itu dengan menutup telingan nya
Melihat Archie melawan keinginan nya sepertinya membuat makhluk itu murka .
Krangg
Pranggg
Kaca itu berhamburan hancur membuat beberapa serpihan kecil yang keluar akibat pecahan kaca itu menancap di pipi kanan Archie
Akhhh...
Ini terasa asli, batin Archie. Ia merasa sangat was was sekarang . Kemana makhluk peniru dirinya berada sekarang?
Archie memutar kepalanya mengitari kamar Abbelard sembari memegangi pipinya yang terasa perih.
Archie mencoba mengangkat kakinya yang sudah tidak berdaya untuk memegang kenop pintu berjarak 5 langkah dari nya dan meninggalkan kamar Abbelard
Grepp...
Semua harapan Archie hilang saat tiba tiba kaki nya di pegangi oleh makhluk yang berada di kaca tadi dengan keras sambil tersenyum dengan garis bibir sudah melewati tempat nya.
"Sebaiknya kau mendengarkan ku anak kecil" ujar nya membuat Archie terjatuh dan mendekatkan dirinya tanpa paksaan pada makhluk mengerikan yang bentuknya persis seperti dirinya dengan bahu yang bergetar.
"Anak menjijikan, pikirkan sudah berapa orang yang mati karena kau. Apakah kau pantas untuk hidup seperti orang yang normal dan tidak salah apa apa ?" Ujarnya dengan halus
Archie menggeleng dengan cepat menunjukkan bahwa perkataan makhluk itu sangat benar dan dia bersalah.
"Jadi kau tau apa yang harus dilakukan sekarang kan ?" Tanya makhluk itu membisikkan perkataan menusuk nya pada telinga Archie
Archie terdiam ia tidak tahu apa yang dimaksud oleh makhluk mengerikan di depan nya ini.
"Apa kau ingin aku beri tahu Archie?" Ujarnya sambil menyebutkan nama Archie dari kedua belah bibir keringnya itu
Makhluk itu memeluk Archie dengan hati hati, seperti takut jika menyakiti anak itu sedikit pun. Archie membeku , ia terasa seperti dikuliti hidup hidup oleh dirinya sendiri. Bibir makhluk itu sudah bersentuhan dengan telinga Archie tanpa ada deru nafas sedikitpun
"Kau harus membunuh mereka semua"
◇
Tbc yaww
Lama banget up akhir akhir ni kek siput
Maap aku juga manusia :))
Jangan lupa vote
See u ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Counting Your Bless
Teen Fiction[Sequel Blind Affection ] Kala hari pemakaman orang tua nya yang terakhir di hari yang mendung. Archie sendirian menunggu salah satu dari saudara nya untuk merundingkan kemana dia akan dipindah asuh kan. Dan pada detik itu semua kehidupannya beruba...