Kesadaran ku mulai kembali, saat membuka mata aku terbangun dan menyadari terdapat disebuah tempat tidur, melirik kesamping terdapat sebuah lemari besar, kupikir aku mengenal tempat ini, terlihat seperti ruang tempat tidur pemilik rumah, tapi perbedaannya ini terlihat bersih dan kasurnya terlihat baru bukan kasur lapuk seperti sebelumnya, diluar jendela hujan turun sangat lebat.
'Apa itu semua mimpi, ugh', ku pegangi kepalaku karena terasa berasa berat dan sedikit pusing ketika ingin bangun, ku usap sedikit mendapati sesuatu yang terasa aneh, menarik sesuatu ke depan hingga sampai ujung, tapi terasa sakit ketika ditarik, ketika diperhatikan dengan baik itu adalah sebuah rambut dengan warna merah sedikit pucat, itu berbeda dengan rambut hitam ku yang biasa.
"Apa in.....eh( ̄ー ̄???)", membuatku terdiam, ketika suara yang keluar dari mulutku juga berbeda, itu seperti suara perempuan, meskipun suaraku juga agak lembut tapi ini berada di level yang berbeda.
Sialan, apa yang sebenarnya terjadi, pertama rambut, sekarang suaraku juga berbeda.
"Jangan bilang tubuhku juga", meskipun tertutup oleh selimut, tapi aku bisa merasakan sensasi sedang telanjang sekarang ini, aku takut untuk membukanya, tanpa melihat pun aku bisa merasakan sendiri ada sesuatu yang berbeda tidak pada tempatnya dari perasaan selimut yang membungkus tubuhku.
Tapi memastikan dugaan ku, dengan ragu aku mulai mengintip dibalik selimut, perlahan tapi pasti menarik selimut hingga terlihat, dan yah dua bukit kembar menyambut pandanganku ⊙︿⊙ , dengan segera aku menutupnya kembali.
"A-aku tidak memiliki sesuatu yang seperti itu seharusnya, ugh", masih terdengar canggung dengan suaraku, tapi bagaimana bisa aku memiliki sesuatu seperti itu, apalagi itu cukup besar.
Sekarang untuk kepastian terakhir, kali ini tanpa membukanya, tanganku perlahan bergerak kearah selangkangan, menekannya beberapa kali, meremas, tapi nihil aku tidak merasakan junior yang seharusnya berada di sana.
"Uh (╥﹏╥) masa depanku padahal kau belum bertugas sama sekali tapi sudah gugur....Apa-apaan ini, apa yang sebenarnya terjadi, apa ini masih mimpi, kalau iya tolong bangunkan aku, ini mimpi terburuk yang pernah ku alami".
*...*
Setelah beberapa menit meratapi nasib, perlahan ketenangan ku mulai kembali, berpikir dengan baik apa yang seharusnya aku lakukan sekarang, pilihan yang sangat logis sekarang adalah aku harus segera pergi dari tempat ini, tapi aku tidak bisa menemukan pakaian dan barang-barang yang kubawa sebelumnya.
Tanpa ada pilihan lain aku melilit selimut dan mulai beranjak dari tempat tidur, beberapa langkah aku melihat sebuah cermin, melihat dari pantulannya bukan tubuhku yang biasa, tapi itu adalah seorang gadis cantik, rambut merah pucat nya yang tergerai, dengan mata merah delima, dari pandanganku itu adalah gadis tercantik yang pernah kutemui, dan ironisnya itu adalah diriku sendiri.
Tapi ini bukan saatnya untuk merenungkan keadaan, yang paling penting aku harus pergi dari tempat gila ini, bergerak dengan cepat kesebuah pintu, tapi aku tidak bisa membukanya itu terkunci, menariknya dengan keras tapi tidak ada yang terjadi.
"Kau sudah bangun?", tiba-tiba terdengar suara seseorang.
Aku mencari sumber suara tersebut, dan ketika berbalik ada siluet seseorang didekat jendela, seharusnya tidak ada seseorang di sana, bagaimana caranya dia masuk kesini.
"Si-siapa kau?", tanyaku dengan gemetar."Siapa?, Hmm maaf kupikir aku harus memperkenalkan diri terlebih dahulu dengan benar, namaku Nicholas de Aamon keturunan terakhir vampir murni (origin), dan tuanmu sekarang ini", dia kemudian berbalik dan menatap ke arahku matanya yang merah menyala bersinar diantara kegelapan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life
General FictionRei seorang anak sma biasa, ia mempunyai sahabat dekat yang sudah ia anggap sebagai saudara. Suatu hari mereka mengadakan taruhan dan rei kalah sehingga ia mendapat hukuman untuk bermalam dirumah angker yang sudah terbengkalai selama berabad-abad. S...