Pemandangan hutan yang biasanya aku lihat kini sudah berganti menjadi deretan rumah modern dan gedung-gedung tinggi, suasana kehidupan disini sangat ramai, yah seperti yang diharapkan dari ibukota.
"Permisi non, sekarang kita mau kemana", lamunanku buyar oleh suara panggilan seseorang.
"Emm sebentar", aku merogoh tas mengambil kertas yang diberikan tuan Nichole kepadaku, berisi alamat rumah yang akan aku tuju,
"Ini pak, tolong antar saya ke alamat ini"."Ah baik, non", rumah yang kutuju saat ini cukup dekat dari rumah tempat aku tinggal dulu, jadi ada kemungkinan bisa bertemu dengan keluargaku, meskipun aku tidak tahu bagaimana harus bereaksi jika bertemu mereka.
*...*
"Terimakasih pak", taksi kemudian melesat pergi.
Aku berbalik dan menatap rumah yang ada didepanku,[゚д゚] itu membuatku bengong selama beberapa detik seperti orang bodoh, sial ini sangat besar,
"Apa aku tidak salah", mengecek kembali alamat memastikan bahwa aku berada ditempat yang benar, dan yah itu tidak ada kesalahan, ini benar-benar rumahku?.Dibandingkan dengan rumah, ini terlihat seperti vila mewah,
"hah orang itu kenapa dia tidak memilih sesuatu yang normal", untuk tempat tinggal satu orang ini terlalu berlebihan.Rumah ini berada disebuah komplek perumahan elit, terlihat dari kanan ke kiri hanya ada rumah yang mewah, umm apa sebaiknya aku menyapa mereka terlebih dahulu sebelum masuk, mereka akan menjadi tetanggaku bagaimanapun, jadi komunikasi itu sangat penting.
Aku mulai memasuki rumah terdekat, tidak berbeda dari rumah yang lainnya bahkan yang ini lebih besar dari rumahku sendiri, pemiliknya pasti sangat kaya, perlahan mendekati pintu dan memencet bel.
Tak lama terdengar langkah kaki mendekat dibalik pintu, ukhh aku sangat gugup (>﹏<) , ini pertama kali dalam waktu yang lama aku kembali berinteraksi dengan manusia.
Pintu terbuka, keluar seorang pria paruh baya berusia 40-an, ketika melihatnya aku sedikit terkejut karena wajahnya terlihat garang, tapi untungnya aku sudah terbiasa dengan itu jadi tidak terlalu kaget.
"Oh siapa gadis cantik ini", berbanding terbalik dengan wajahnya, perkataannya sangat lembut dan terdengar ramah, yah seharusnya aku tidak menilai buku dari sampulnya.
Aku menggosok kedua tanganku berharap agar tidak terlalu gugup,
"Uhh Perkenalkan nama saya Reina, saya penghuni baru rumah yang ada disebelah", memperkenalkan diri sambil sedikit membungkuk."Emm", dia mengangguk,
"Kupikir rumah itu ditinggalkan oleh pemiliknya karena sudah beberapa bulan kosong, apa kau sendiri gadis kecil, dimana keluargamu", ukh dipanggil seperti itu entah kenapa menjengkelkan (;¬_¬)."Orang tua saya baru saja meninggal dalam kecelakaan, karena tidak ada lagi keluarga dan kerabat disana jadi saya memutuskan untuk kembali ke negara ini sendiri", itu yang tertulis dari dokumen mau bagaimana lagi.
"Seperti itu, saya turut berdukacita, ah nama saya Damien",
"Kalau begitu mau mampir dahulu?"."Ah tidak pak Damien, saya hanya sekedar menyapa",
"Kalau begitu saya permisi" saya kembali membungkuk kemudian pergi.Setelah itu, saya melewati beberapa rumah lainnya dan menyapa mereka, tak ku sangka itu membutuhkan waktu yang cukup lama, ada orang yang mengajak ngobrol panjang lebar, ada yang kepo, bahkan ada ibu-ibu yang mengenalkan anaknya padaku, itu cukup menyebalkan.
Dan akhirnya kembali kerumah yang akan kutinggali, mulai memasuki halaman rumah, itu adalah pekarangan bunga yang luas dan ada juga beberapa lahan kosong,
"umm itu bisa kuisi dengan sayuran atau buah-buahan", rumah memiliki dua tingkat dengan sebuah garasi disampingnya, itu cukup lebar mungkin bisa untuk diisi tiga kendaraan.Sampai di pintu depan, aku mencari kunci yang ada di tas kecil yang berisi barang bawaan, tidak terlalu banyak yang aku bawa karena katanya dia sudah menyiapkan segalanya disini.
"Wow[゚¢゚]", bukan main, hanya dari ruang tengah rumah saja aku sudah kagum, interiornya sangat keren dengan sofa yang terlihat sangat empuk, tv 84 inch, lampu gantung, dinding yang dihias dengan lukisan keren, dan masih banyak lagi, disebelah kanan itu menuju ke dapur dan ruang makan juga terdapat pintu yang tembus menuju garasi, dapur itu sendiri memiliki perlengkapan yang sangat lengkap sehingga aku tidak akan memiliki masalah dalam memasak apapun, diseberangnya adalah kamar mandi utama, dengan 2 kamar tidur tamu.
Menuju lantai atas menggunakan lantai kembar, disana ada ruang santai dengan 4 buah kamar tidur yang masing-masing memiliki kamar mandi,
"Ini berlebihan bagiku untuk memiliki 6 kamar tidur".Ketika dilantai 2 aku melihat sebuah kolam yang berada dibelakang rumah dikelilingi dengan gazebo yang membuatnya teduh meskipun diluar sangat panas, dan jika tidak salah aku harus kesana menggunakan pintu yang berada diantara tangga, jadi itu menuju ke kolam renang.
Setelah selesai mengecek seluruh rumah aku membereskan barang-barang yang dibawa, hanya berisi dokumen dan beberapa labu darah beku, karena aku tidak tahu bagaimana caranya mendapatkan darah disini, jadi membawanya sebagai antisipasi jika saja kesulitan mendapatkan darah, menyimpannya dilemari es kecil dikamar yang kugunakan, kamar yang kupilih berada dilantai 2 yang dekat dengan ruang santai dan jendela depan, sehingga memiliki pandangan yang lebih bagus, lebih baik dibandingkan kamar yang lainnya.
"Hahh", aku berbaring dikasur yang nyaman dan empuk.
"Ini hari yang melelahkan", menyadari bahwa terdapat banyak keringat, juga kulitku agak merah karena terpapar sinar matahari."Umm sebaiknya aku mandi terlebih dahulu", dengan terpaksa aku harus bangun dan segera mengambil handuk untuk mandi.
"Fwahh, Memang menyegarkan berendam diair hangat(*◠‿◠)", berendam di bathtub yang lebar sehingga cukup nyaman meregangkan tubuh sambil bersandar menggunakan handuk kecil sebagai alas.
Ketika berendam santai aku menyadari ada satu masalah tinggal sendirian dirumah sebesar ini, bagaimana aku harus membersihkan tempat ini?, jika masih tinggal dirumah suram itu aku masih bisa membersihkannya tanpa masalah karena memang aku memiliki banyak waktu luang dan bosan, tapi disini, bukan hanya ukurannya yang besar tapi ditambah harus kuliah membuatku tidak memiliki waktu,
"Apa aku harus mempekerjakan seseorang?", Yah itu cukup diperlukan, bagaimanapun tidak mungkin aku bisa mengurus rumah ini dengan hanya kedua tanganku, mungkin cukup 2 orang, baiklah itu akan jadi daftar apa yang akan kubutuhkan.Setelah selesai mandi hanya dengan lilitan handuk aku mencari pakaian dilemari, tapi hanya terdapat gaun saja, yah hanya gaun ( ̄▽ ̄), dari pakaian pesta, tidur, santai, semuanya serba gaun tidak ada celana satupun, uh kupikir aku akan membeli beberapa nanti, dengan terpaksa saat ini aku menggunakan gaun tidur hitam terlebih dahulu.
Selesai dengan mandi aku menuju dapur untuk membuat makan malam, saat ini menu yang akan ku buat adalah soto sapi dan saat mengecek bahan makanan aku juga menemukan beras, akhirnya setelah sekian lama aku bisa kembali memakan nasi.
"Oke, itu sudah matang", mengangkat masakan dan menaruhnya di mangkuk.
Semuanya sudah tertata dengan baik dimeja, menanggalkan apron yang kugunakan, duduk di kursi dan mulai menyantap makanan,
"Selamat makan".Setelah makan aku bersantai sedikit diruang tengah rumah ( ˘▽˘)っ♨, ditemani segelas jus merah dan melihat acara tv yang menayangkan sebuah berita berharap mungkin ada sesuatu yang menarik selama setahun ini, sebelum akhirnya tidur lebih awal karena besok adalah hari pertama kuliah.
Next.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life
General FictionRei seorang anak sma biasa, ia mempunyai sahabat dekat yang sudah ia anggap sebagai saudara. Suatu hari mereka mengadakan taruhan dan rei kalah sehingga ia mendapat hukuman untuk bermalam dirumah angker yang sudah terbengkalai selama berabad-abad. S...