Woah tanganku cukup penuh dengan barang dari hadiah tadi, meskipun kebanyakan hanya barang biasa yang tidak terlalu penting, seperti gelas, alat tulis, liontin, bahkan boneka ( ̄  ̄|||), serta yang lainnya, namun tetap saja karena ini hasil jeri payah sendiri dan beberapa dari Bagas yang enggan untuk menerimanya, mungkin bisa disimpan sebagai cinderamata.
Berjalan dengan perasaan senang sambil sesekali bersenandung kecil, sebenarnya agak malas untuk kembali, yah setelah tadi bermain cukup banyak sudah sepatutnya sekarang terasa lelah, tapi tidak bagus jika meninggalkan tugasku begitu saja.
Untungnya sedang dalam mood yang bagus jadi,
"Hiiiiiii Σ(°△°|||)︴", aku terkejut dengan spontan melompat kedepan karena tiba-tiba merasakan sesuatu yang merayap di pahaku, a-apa itu, rasanya seperti sebuah tangan."""Hahahahah""".
Mendengar orang-orang yang sedang tertawa, aku segera berbalik hanya untuk melihat sekelompok orang bermasalah, siapa lagi kalau bukan dungu cs.
"Reaksi yang bagus", ucap Gabi dengan tidak disela tawanya.
Sial, mimpi apa semalam harus bertemu orang ini, sudah lama sejak terakhir kali bertemu dengannya, kupikir dia sudah berhenti untuk mengganggu, nyatanya itu terlalu indah untuk menjadi kenyataan, dan sekarang,
"Apa-apaan yang kau lakukan, sialan Σ(▼□▼メ)!!!", emosiku langsung naik hanya melihat saja, ditambah dia sudah merusak moodku."Wow wow tenang nona, itu salahmu, bukankah kau yang meminta digoda dengan berpakaian seperti itu, jadi bukan salahku", dia berbicara dengan polos sambil mengangkat bahu.
A- omong kosong macam apa itu, yah memang pakaian ini memiliki rok yang cukup pendek, tapi hanya beberapa cm diatas lutut lagipula,
"Itu bukan suatu alasan kau bisa menyentuhku seenaknya, ini sudah termasuk pelecehan!!", sial kenapa harus mengalaminya lagi, sungguh terasa sangat menjijikkan 。゚・ (>﹏<) ・゚。,
"Apa kau ingin aku laporkan ke pihak sekolah!!!"."Uhhh aku sangat takut hahahah", seakan mengejek dia malah memberikan senyum penuh kesombongan,
"Silahkan saja, kau bisa mencoba".Ancaman sepertinya sama sekali tidak berpengaruh, ah benar juga,
"Aku lupa kau anak dari pemilik sekolah ini", tentu saja ancaman ku tidak berguna.Dia tersenyum lebih lebar ketika mendengarnya,
"Kau benar sekolah ini milik ayahku, memangnya kenapa?"."Yah bukan apa-apa, hanya tidak menyangka kenapa orang yang tidak seberguna dirimu bisa masuk kesini, ternyata ada papa yang mensuport (¬_¬;)", cih, dasar sialan.
Gabi memicingkan matanya masih sambil tersenyum,
"Entah kenapa berbicara denganmu selalu saja menjengkelkan!!"."Kau yang pertama memulai, memangnya kenapa hah?, Mau mengadu ke papa?, dia pasti kecewa memiliki anak cupu sepertimu ╮( ̄~ ̄)╭", mengatakannya sesarkas mungkin.
Aku sudah kepalang emosi dengannya yang sombong hanya karena anak dari pemilik sekolah, memangnya kenapa, apa menjadi pemilik sekolah bisa semena-mena seperti itu, bukankah ada peraturan yang mengatur wewenangnya agar tidak disalahgunakan.
Tidak akan takut jika harus berurusan dengan ayahnya sekalipun, karena dia yang berbuat masalah disini, tapi jika sampai aku yang malah dihukum, berarti ayahnya memang sama-sama sampah seperti dia.
"Aku tidak tau apa yang membuat wanita lemah sepertimu bisa seberani itu, atau mungkin hanya sebuah gertakan saja... Yah apapun alasannya...", perlahan dia mulai berjalan maju dengan tangan terkepal, pandangannya terarah tajam padaku,
"Memukul seorang wanita bukan sesuatu yang kusukai, tapi kau perlu diberikan pelajaran untuk tau siapa yang kau hadapi".
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life
General FictionRei seorang anak sma biasa, ia mempunyai sahabat dekat yang sudah ia anggap sebagai saudara. Suatu hari mereka mengadakan taruhan dan rei kalah sehingga ia mendapat hukuman untuk bermalam dirumah angker yang sudah terbengkalai selama berabad-abad. S...