Pemandangan kota dengan gedung-gedung tinggi silih berganti saat mobil melaju, dan pasti yang namanya ibukota sangat panas apalagi di siang hari, jadi hari ini aku memilih pakaian setelan hitam dengan rok selutut berwarna hitam putih.
Sekarang aku sedang menuju kesebuah tempat yang telah ditentukan untuk mengerjakan tugas kelompok, pada awalnya aku dilarang untuk pergi oleh mbok Yayu karena masih khawatir, tapi setelah memastikan keadaan ku dengan sedikit memaksa juga akhirnya dia mengalah(;一_一).
*...*
"Sudah sampai teh", sopir berbicara ketika mobil berhenti didepan sebuah cafe.
"Terimakasih", selesai membayar, taksi itu pergi.
Melihat tempat yang dituju dan mencocokkan nya dengan alamat yang tertera di handphone, memastikan itu sudah benar, aku mulai masuk kedalam cafe, beberapa orang sudah menunggu disini dan mengamankan tempat, melihat sekeliling untuk mencari mereka tapi tidak ketemu, ukh tempat ini cukup luas dimana mereka⁀⊙﹏☉⁀.
"Permisi kak, ada yang bisa dibantu", ketika sedang bingung datang seorang pramusaji cantik dengan senyuman yang manis.
"Emm saya sedang mencari teman saya, mereka sudah ada disini", sambil memperlihatkan no. Meja yang tertera di handphone.
"Baik kak, mari saya antar".
Berkata demikian, aku mengikuti pramusaji yang mulai berjalan menuju lantai dua, setelah hampir sampai aku melihat orang-orang yang kukenal sudah ada dimeja yang berada dekat jendela ujung ruangan, mengucapkan terimakasih pada pramusaji lalu mulai berjalan untuk bergabung dengan mereka.
Yang sudah hadir hanya tiga orang yaitu Davin, Leon dan Mikha, Davin dan Leon terlihat sedang bermain game, asyik dengan dunianya meninggalkan Mikha yang sedang sendirian diam sambil menyeruput minumannya, ukh sungguh kasian.
"Hallo", aku menyapa mereka ketika sudah dekat.
"""Hallo/OH hai Cintaku/Yo""", ketiganya langsung melihatku dan menyapa kembali, dan apa yang si bodoh ini katakan tiba-tiba(;¬_¬).
"Uuuu akhirnya kau datang, aku sangat kesepian disini", Mikha berkata dengan sedih saat aku duduk disebelahnya.
"Yah itu, memangnya kemana Dena?.
"Dia belum datang karena katanya mengalami sedikit masalah, mungkin sebentar lagi, dan mereka hanya bermain game sejak tadi", kata Mikha sambil menatap dua orang yang sedang fokus.
"Ahaha", yah itu, aku bisa tau bagaimana rasanya, ketika fokus mereka seakan lupa akan dunia.
""YEAHHAHAHH/AKHIRNYAAAA"", tiba-tiba keduanya berteriak kegirangan membuat kita menjadi pusat perhatian, kuh dua orang bodoh ini-'д'- .
*Plak*plak*
Aku memberikan keduanya jitakan yang cukup keras sampai mereka terdiam sambil memegangi kepala,
"Bisakah kalian tidak berteriak seperti itu"."Uh yah itu maaf", Davin menjawab sambil memberikan senyuman bodohnya.
"Hah setidaknya lihatlah suasananya, kita sedang berada ditempat umum", dengan memberikan tatapan tajam.
"Kami terlalu bersemangat hehe, oh iya Rei mau main bersama", Davin.
Hmm?, aku sih tidak masalah, tapi ini bukan waktu yang tepat,
"Tidak, mungkin lain kali"."Yahhh", dia memberikan ekspresi kecewa diwajahnya.
"Padahal sekarang ada event", sambung Leon.
"Benar, katanya kau ingin skin", Davin.
Oh benarkah, tapi tidak bung aku sudah mendapatkan semua skin yang ada,
"Humph( ̄^ ̄) , aku tidak terlalu butuh sekarang, aku sudah mendapat skin yang bagus dari gacha kemarin".
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life
General FictionRei seorang anak sma biasa, ia mempunyai sahabat dekat yang sudah ia anggap sebagai saudara. Suatu hari mereka mengadakan taruhan dan rei kalah sehingga ia mendapat hukuman untuk bermalam dirumah angker yang sudah terbengkalai selama berabad-abad. S...