C9

968 86 21
                                    

Berjalan menyusuri jalanan bertembok menuju ke area distrik perbelanjaan, itu cukup dekat untuk bisa ditempuh dengan jalan kaki, tapi ini sangat panas (ಥ﹏ಥ), terik sinar matahari berada di puncaknya saat tengah hari, merasakan kemeja yang kupakai basah oleh keringat,
"Sial, sebentar lagi ini matang", melihat telapak tanganku juga mulai memerah.

Tinggal beberapa menit lagi, ingin rasanya aku lari tapi menggunakan rok seperti ini tidak memungkinkan, beberapa belokan lagi dan akhirnya aku sampai di sebuah mall, tidak ku sangka perjalanan segini saja membuatku lelah, jika seperti ini seharusnya aku tadi naik taksi saja.

Tujuanku kesini untuk membeli beberapa baju dan handphone, tapi sebelum itu aku ingin makan terlebih dahulu, sarapan hanya dengan roti saja tidak cukup bagiku.

Berjalan mencari beberapa tempat yang enak untuk makan, kemudian terlihat sebuah restoran Cina yang terlihat sangat enak, aku belum pernah memakannya jadi ayo pergi.

Aku memilih sebuah tempat duduk kosong yang berada dekat dengan jendela, membuka jas yang kukenakan lalu menaruhnya di sandaran kursi,
"Hwahh sangat gerah (つд⊂)", menarik-narik kerah berharap mengurangi rasa panas, kemudian aku mengambil sebuah buku menu dan melihat apa saja yang ada dalam daftar,
"Uhh aku tidak tau satupun menunya".

Datang seorang pramusaji dengan membawa nampan berisi gelas,
"Pe-permisi", dia menaruh sebuah teh dimeja,
"A-apa anda ingin memesan", woah dia terlihat sangat gugup, apa dia baru disini.

"Uh yah, aku ingin koloke, ayam nanking, ayam kung fao, dan kwetiau siram", karena tidak tau apa yang ingin dipesan aku memilihnya secara acak, tapi kata ayam diutamakan karena aku ingin daging (* ^ ω ^).

Dia mencatat dalam buku kecil semua menu yang kukatakan,
"Dipesan sekarang, apa menunggu teman anda datang terlebih dahulu".

"Eh tidak, aku tidak sedang menunggu siapapun, itu untuk diriku sendiri".

"-_, ba-baiklah kalau begitu saya permisi dahulu", oy apa-apaan dengan ekspresi itu.

Sambil menunggu aku melihat sekitar cukup banyak pengunjung disana, kebanyakan dari mereka adalah keluarga, seorang anak terlihat sedang bercanda dengan orang tuanya, uhh melihat mereka jadi teringat dengan keluargaku, hah aku sangat merindukan mereka.

"Reina", saat melamun tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggil, ketika berbalik terlihat dua gadis datang ke arahku.

Dari seragamnya mereka sama denganku, tapi aku tidak mengenalnya sama sekali,
"Uhh, ya (゚ヮ゚)?", Menjawab dengan sedikit bingung.

"Yah sudah kuduga itu pasti kau, memang terlihat sangat mencolok dimanapun", yang berbicara adalah seorang gadis dengan kacamata, rambut hitam yang diikat ponytail,
"Kau pasti lupa, kita teman sekelas, namaku Dena, dan ini Mikhayla", dia memperkenalkan diri.

"Hai, anda bisa memanggil saya Mikha", gadis yang bernama Mikhayla melambai yang juga kubalas, dia adalah gadis berambut pirang sebahu dengan perawakan yang cukup tinggi.

"Ah maaf saya melupakan sesuatu seperti itu", aku tidak terlalu memperhatikan saat perkenalan, ah ini sungguh memalukan.

"Tidak apa-apa, kau sedang makan, apa kita boleh ikut gabung".

"Ah silahkan", mereka duduk di kursi kosong didepanku, uwah ini seorang gadis, aku sangat gugup sekarang ini (>﹏<, bagaimana caranya mengobrol dengan mereka, tidak pernah sekalipun sedekat ini dengan wanita apalagi makan bersama.

Pramusaji itu datang kembali dengan membawa nampan berisi makanan,
"I-ini makanannya", saat menaruhnya dimeja itu menghabiskan sebagian besar bagian sehingga membuat mereka berdua diam mematung melihatnya.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang