C35²

443 23 15
                                    

Uwahhhhhhh (っ˘̩╭╮˘̩)っ, aku sangat malas pergi sekolah, setelah beraktivitas fisik kemarin, tubuhku sekarang terasa nyeri dan pegal, meskipun menjengkelkan mendengar suara alarm berdering sedari tadi, namun itu tidak membuatku ingin bangun sama sekali.

Suara dering alarm berhenti setelah beberapa menit kemudian, hah akhirnya suasana kembali tenang, kurasa masih ada waktu sebelum pergi, lebih baik berbaring sebentar lagi.

Sial, aku sudah seperti orang tua saja ( ◡‿◡ *), hanya berolahraga sedikit sudah seperti ini, sungguh tidak enak sama sekali untuk bergerak, kurasa untuk kedepannya aku harus sering olahraga agar terhindar dari hal-hal seperti ini.

Saat sedang nyaman berbaring, terdengar suara ketukan pintu disusul dengan suara mbok Yayu,
"Non bangun, nanti terlambat sekolah".

"Iya Mbok, sebentar lagi", menjawab dengan malas

"Jangan terlalu lama, nanti makanannya keburu dingin", mbok Yayu.

"Iya mbok".

Terdengar langkah suara kaki yang menjauh menandakan dia sudah pergi, menghela nafas panjang kemudian dengan enggan bangun untuk segera mandi.

*...*

Aku pergi kebawah dengan rasa ngilu saat menuruni tangga, padahal sudah berendam air hangat, tapi rasanya itu tidak membantu sama sekali ヽ(ー_ー )ノ.

Sampai dibawah ada mbok Yayu yang melihat dengan tatapan khawatir di matanya,
"Non tidak apa-apa?", dengan tulus.

"Um...yah.. tidak apa mbok, aku hanya merasa pegal saja, ini mungkin karena kemarin terlalu cape", sambil berjalan menuju kursi untuk merebahkan tubuh.

"Apa non masih kuat untuk sekolah?", Mbok Yayu.

"Tentu saja mbok, ini bukan masalah besar, lagipula hari ini kegiatanku tidak terlalu banyak".

"Kalau begitu silahkan sarapan terlebih dahulu, nanti setelahnya mbok bantu pijat agar lebih mendingan", ucap mbok Yayu yang kemudian melanjutkan pekerjaannya.

"Wokehhh ", um kalau begitu, selamat makan!.

*...*

Huahhhhhhhhhh, ternyata mbok Yayu sangat hebat dalam memijat, sekarang tubuhku terasa lebih ringan, meskipun masih agak sedikit pegal, tapi ini lebih baik daripada sebelumnya.

Yosh, waktunya untuk pergi ke sekolah, pergi menuju ke depan dan seperti biasa sudah ada penunggu yang hadir, aku langsung masuk tanpa berkata apa-apa, setelah siap kami mulai berangkat ke sekolah.

Perjalanan terasa sangat sunyi ( ̄_ ̄), memang ini hal yang biasa tapi ini lebih sunyi dari yang biasanya, sial ini sangat tidak nyaman, apalagi ditambah dengan rasa pegal ini, duduk diam tanpa bergerak sama sekali membuatku cukup kaku, aku mengusap dan sedikit memijat beberapa bagian yang terasa cukup pegal, uwahhh ini cukup menyiksa.

"Kau kenapa Rei?", suara Bagas akhirnya memecahkan keheningan.

".......".

Dia menghela nafas panjang saat tidak mendapat jawaban dariku,
"Kau sudah diam sejak kemarin lusa, apa kau marah?".

Yah aku marah Σ(▼□▼メ)!!!, itu karena...
..
.
Karena apa?, Eh ( ゚ヮ゚)?, memangnya kenapa aku marah, ah benar itu karena dia berkata yang aneh, tapi apa hanya karena itu?, padahal hanya hal kecil, memang dulu terkadang kami bertengkar dan saling diam untuk beberapa saat, itupun tidak lebih dari satu hari, kenapa sekarang seperti ini, ah bodo amat pokoknya aku hanya ingin marah dan itu karenanya,
"Humph", lagipula tidak tau harus berkata apa.

"...", Bagas.

Setelahnya suasana kembali hening, itu membuatku agak sedikit menyesal karenanya, tapi mau bagaimana lagi, yah nanti juga akan kembali normal dan aku harus menyiapkan alasan mengapa aku marah padanya.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang