*toktoktok*
"Non bangun, sudah pagi, nanti terlambat", (Mbak Sarah).
"Iii....yaa...(´ー`)", Aku dengan malas menjawab, setelah itu terdengar suara kaki menjauh, sepertinya dia sudah pergi.
Masih terbaring di atas kasur mencoba untuk bangun, ruanganku sangat berisik dengan suara alarm yang berdering, karena terdengar menjengkelkan dalam posisi masih berbaring aku mencoba mendekati sumber suara seperti seekor ulat, meraba-raba meja mencari benda menjengkelkan itu, mataku masih belum terbuka karena itu sedikit terasa perih.
Semalam aku pulang sekitar jam 2 malam, terlalu menikmati permainan membuat kami lupa akan waktu, sial, inilah yang terjadi jika aku pergi ke pameran, untungnya saat tiba di rumah, mbok Yayu sedang tidak ada, dia tidak menginap disini karena harus pulang untuk mengurus anaknya, jadi hanya ada mbak Sarah yang bagusnya sudah tertidur.
Setelah berhasil mematikan alarm, aku mulai mencoba bangun karena jika terus seperti itu bisa jadi malah tertidur kembali, dengan malas mengambil handuk dan pergi untuk mandi.
Memakai seragam kampus, memastikannya sudah rapi kemudian turun kebawah untuk sarapan, memikirkan harus menghadapi mbok Yayu membuatku sedikit ragu, dia pasti akan memberikan ceramah no jutsu, bukannya aku membencinya tapi meskipun begitu tidak ada orang yang suka diberi ceramah apalagi dalam keadaan bersalah, tapi pertemuan ini tidak bisa dihindari, bagaimanapun juga aku harus tetap turun.
Seperti biasa disambut oleh aroma harum makanan,huwahhヾ(^∇^) akhirnya aku bisa sarapan dengan benar, ada orang yang membantu membuat ku tidak harus lagi sarapan dengan sepotong roti, langsung saja pergi menuju dapur, mengintip dibalik tembok melihat mereka yang sedang menyiapkan makanan.
Ketika menyadari bahwa aku sedang mengintip, mereka menatapku dengan tatapan yang uhhh(,﹏,) .
"Ke-kenapa kalian melihatku seperti itu", berbicara dengan agak gugup.
Mbok Yayu menghela nafas panjang,
"Jam berapa non pulang".Ah, aku tahu pasti dia akan menanyakannya,
"I-itu hanya sekitar jam 2 malam", berkata dengan jujur, merasa tidak enak jika harus berbohong, menundukkan kepala karena tidak enak dengan mereka,
"Tapi tenang saja, aku tidak apa-apa dan pulang dengan selamat", dengan nada berbisik.Dia menghampiri dan mengusap rambutku,
"Dengar non", berbicara dengan lembut dan memberikan sebuah tatapan yang tulus,
"Tidak baik bagi seorang gadis untuk pulang selarut itu, bagaimana jika seseorang berniat jahat, tidak terjadi apapun bukan berarti membuatnya menjadi baik, lebih bagus jika kita bisa lebih berhati-hati, bukannya saya bermaksud mengatur, mungkin saya tidak punya hak untuk itu, hanya memberi nasehat bagaimanapun saya juga seorang ibu".Ah benar juga aku seorang wanita sekarang, selama ini semuanya terasa baik-baik saja karena aku kebanyakan tinggal dirumah, untungnya semalam tidak terjadi masalah apapun, meskipun aku masih bisa melawan jika ada orang yang berniat jahat, tapi menghindarinya akan lebih baik.
Menundukkan kepalaku,
"Maaf(._.)", hanya itu yang bisa kukatakan tapi itu tulus.Dia mengangguk dan memberikan senyuman yang menenangkan,
"Tidak apa-apa jika anda mengerti, sekarang non makan dulu nanti terlambat sekolah", membimbingku untuk duduk, dimeja sudah tersedia makanan yang sudah disiapkan.Selamat makan.
*...*
Setelah selesai dengan sarapan aku berpamitan dengan mereka dan mulai berjalan ke halte depan, selama diperjalanan menguap beberapa kali karena masih merasa ngantuk, mataku juga terasa berat, sial, sekarang aku menyesal tidur terlalu malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life
General FictionRei seorang anak sma biasa, ia mempunyai sahabat dekat yang sudah ia anggap sebagai saudara. Suatu hari mereka mengadakan taruhan dan rei kalah sehingga ia mendapat hukuman untuk bermalam dirumah angker yang sudah terbengkalai selama berabad-abad. S...