C28

460 44 4
                                    

"haaaahhhhh", aku membaringkan badan diatas meja setelah ujian berakhir,
"Akhirnya selesai juga(っ* ' □ ' )っ", selama seminggu terus disibukkan dengan belajar dan menghafal, itu sangat menyebalkan, tapi disatu sisi berguna karena membuatku lebih mudah menjawab soal.

Cukup puas dengan jawabannya, mungkin saja bisa dapat nilai tinggi, tapi entahlah aku juga tidak terlalu yakin karena soal yang diujikan sangat sulit, apalagi mata kuliah utama, soalnya semua essay, tidak ada pilihan ganda sama sekali, jadi tidak bisa menggunakan jurus hitung kancing, yah setidaknya semua berhasil diisi tanpa meninggalkan jawaban kosong.

Sayangnya peringkat hasil ujian tidak akan langsung diumumkan sekarang, itu akan keluar setelah ujian akhir semester, cukup mengecewakan.

"Hahaha Kau terlihat menyedihkan Rei", Dena tertawa kecil melihatku yang seperti tak bernyawa.

"Haaaaahh", menghela nafas panjang, sambil masih membaringkan kepala menghadap meja,
"Aku benci ujian(┳Д┳)".

"Apa kau cukup belajar, seharusnya ini tidak terlalu sulit", Dena

Aku membalikkan kepala menghadapnya dengan cemberut,
"Muu tentu saja, bahkan sampai kepalaku hampir meledak", karena terlalu banyak informasi yang masuk,
"Bagaimana dengan kalian?", sepertinya mereka bersikap biasa saja.

"Yah ini baru awal, jadi tidak terlalu sulit", Dena berkata dengan wajah sombong.

"Emm, kami biasanya belajar bersama sebelum ujian, berdiskusi jika ada sesuatu yang sulit dipahami", tambah Mikha.

"Enaknya", bangkit untuk duduk dengan benar karena makanan sudah datang,
"Cukup sulit belajar sendiri", meskipun ada si Bagas, dia hanya membantu mencari bahan bacaan saja.

"Kau bisa ikut dengan kami", Mikha memberikan tawaran.

"Yah itu, apakah tidak apa-apa, aku tidak cukup bagus dalam belajar", mungkin malah merepotkan( ̄▽ ̄).

"Tidak apa-apa, lebih banyak orang lebih seru, kita bisa melakukannya bersama nanti jika ada ujian lagi", Mikha memberikan senyuman manis.

"Tentu, itu akan sangat membantu", membalas senyuman pada Mikha, menerima tawarannya dengan senang hati.

Dena mengangguk puas dengan ide belajar bersama, lalu melirik kearah Novita dan Siska yang baru datang,
"Bagaimana dengan ujian kalian berdua?".

"Berjalan dengan lancar", Novita berkata seperti biasa sangat lembut, namun aku menangkap sedikit rasa bangga dari perkataannya.

"Entahlah, tapi setidaknya aku mengerjakan semuanya", kata Siska percaya diri sambil memberikan jempol.

"Yah, seperti yang diharapkan", Dena tersenyum canggung,
"Ngomong-ngomong mau kemana kalian setelah ini, aku dan Mikha akan pergi belanja, kalian mau ikut?".

""Tentu/Aku ikut"", Novita dan Siska.

"Umm yeah, aku juga ikut", kebetulan aku ingin membeli beberapa pakaian, meskipun ada banyak di rumah tapi entah kenapa masih ingin lagi (^-^).

"Bagus, kalau begitu habis ini kita berangkat", Dena.

Kami melanjutkan makan seperti biasa, sambil mengobrol kecil berdiskusi tentang apa yang akan kita lakukan disana.

*...*

Selesai dengan makan, kami segera pergi untuk menuju mall, berjalan ke halte depan sekolah, memutuskan untuk pergi menggunakan bus umum.

Perjalanan membutuhkan beberapa menit, sebelum akhirnya kita sampai disebuah mall yang sama yang pernah didatangi sebelumnya, yah karena tempat ini paling dekat.

New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang