*Chomp*
*Chomp*
*Chomp*
"Non pelan-pelan makannya".
"Aku sangat lapar mbok tadi nggak makan siang", gara-gara harus menenangkan dua orang tadi, sekarang aku merasa sangat lapar, seharusnya tadi pukul saja mereka dibagian ulu hati agar pingsan, tapi yah ga gitu juga konsepnya( ̄▽ ̄).
Jika sudah merasakan lapar seperti ini biasanya itu karena aku sudah lama tidak minum darah, makanan normal tidak akan mempan lagi menahan lapar nantinya, sudah lama sejak setahun lalu aku kembali merasakan seperti ini.
Untungnya masih ada satu kantong lagi, mungkin lusa aku akan meminumnya mumpung libur, untuk sekarang selagi masih bisa, lanjut makan.
*Chomp*.
"Uuuuuuuuu..hic..hic...", Sial, makanannya nyangkut,
"Mbok......Air...air\(º □ º l|l)/".Mbok Yayu yang sedang bersih-bersih di dapur, segera berlari mengambil gelas saat melihatku kesakitan sambil memegang leher.
Langsung mengambil gelas darinya dan minum,
"Aduh non", terlihat rasa khawatir diwajahnya sambil mengusap punggungku,
"Lain kali hati-hati tidak usah buru-buru"."Fwahh", merasa lega saat makanan sudah masuk ke perut,
"Ma-maaf mbok", tersenyum dengan malu-malu karena kejadian yang memalukan itu, hah hari ini aku banyak tersedak, pertanda apa ini(´ー`).Setelah terasa cukup tenang mbok Yayu kembali ke dapur untuk kembali bersih-bersih, sedangkan aku kembali melanjutkan makan, kali ini melakukannya dengan hati-hati agar kejadian itu tidak terulang.
Selesai dengan makanan, dilanjutkan dengan mandi berendam, selama dua Minggu disini berendam adalah yang terbaik, mantul( =①ω①=).
Keluar dari kamar mandi dengan balutan handuk, mengambil gaun tidur putih polos dilemari, dibandingkan dengan baju tidur, gaun ini lebih nyaman saat dipakai, semilir angin lebih terasa dikulit, karena cuaca disini sangat panas, jadi agak gerah ketika tidur meskipun ada AC disini, yah namanya juga ibukota.
Terakhir mengeringkan rambut sebelum akhirnya rebahan di kasur, jam menunjukkan pukul 7 masih terlalu pagi untuk tidur, jadi apa yang harus dilakukan untuk sekarang.
*Ting*
Terdengar suara notifikasi dari handphoneku, langsung saja bangun untuk melihat siapa yang mengirim pesan.
-Yo😎-, itu si Davin.
-Iya, ada apa 😑-
-Skuy Mabar Panji, katanya mau main😊-, ah itu aku baru ingat.
-Oke, sekarang login 😌-
-wokeh, 546216861 ini id ku, kalau begitu aku tunggu di loby🤗-.
Menutup pesan kemudian mulai membuka aplikasi Panji, membuat akun terlebih dahulu sebelum mulai memasuki game, diawali dengan area loby dan menunjukkan karakter yang akan kumainkan.
"Ukhhh⁀⊙﹏☉⁀", aku agak tidak enak melihat karakterku yang hanya memakai celana dalam saja, apa tidak ada pakaian lain.
Datang undangan dari Davin untuk bergabung squad, ketika sudah bergabung aku disambut oleh tiga karakter dengan pakaian dan senjata yang bagus, dibandingkan karakterku yang terlihat lusuh dan miskin bahkan pakaian pun tidak punya, itu terlihat sangat berbeda 180°, ukh entah kenapa aku merasa iri, belum dimulai tapi jiwa bersaing ku sudah berontak( ° ° ).
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life
General FictionRei seorang anak sma biasa, ia mempunyai sahabat dekat yang sudah ia anggap sebagai saudara. Suatu hari mereka mengadakan taruhan dan rei kalah sehingga ia mendapat hukuman untuk bermalam dirumah angker yang sudah terbengkalai selama berabad-abad. S...