Karangan

243 13 3
                                    

🔔Bel Pulang

Murid-murid berbondong-bondong untuk pulang. Yang tadinya lorong sangat sepi seketika ramai dengan murid-murid yang baru keluar dari dalam kelas.

Gara dan Lisa masih dengan posisi hukuman yang di berikan. 3 jam sudah mereka berdua menjalankan hukuman. Lisa dengan keringat dan kaki yang bergantian kanan dan kiri menyeimbangkan tubuhnya masih terus bertahan walau sudah menahan selama tiga jam lamanya. Sedangkan Gara masih kuat menahan dan menyeimbangkan tubuhnya walaupun sesekali mengganti kaki kanan dan kiri untuk menahan tubuhnya.

Murid-murid yang baru keluar dari kelas berjalan melewati Gara dan Lisa sambil menatap dan berbisik membicarakan kedua insan yang sedang menjadi gosip panas di sekolah. Gara dan Lisa hanya bisa mengabaikan semuanya. Buk sri pun keluar dari kelas di ikuti penghuni 11 IPA 5.

"Hukuman kalian selesai, jangan di ulangi lagi! " Ucap buk sri tepat berdiri di depan Gara dan Lisa. Mendengarnya mereka berdua menurunkan salah satu kaki mereka dan langsung memberikan buku yang ada di atas kepala mereka.

"Iya buk. " Ucap mereka berdua serempak.

Guru tersebut langsung melangkah pergi. Lisa Limbung seketika Gara yang melihatnya langsung menahan lengan Lisa agar tidak terjatuh.

"Makasih." Ucap Lisa membenarkan posisi dirinya.

"Hmm."

Tak lama Lisa merasakan ada aura aneh yang membuatnya bergidik ngeri. Lisa memutar kepalanya perlahan ke arah kiri dan memperlihatkan kedua sahabatnya berdiri tidak jauh dengan muka tanpa ekspresi. Hanny dan Popy melangkah mendekat ke Lisa. Hanny menyodorkan tas milik Lisa diikuti Popy yang menyodorkan payung sesudahnya. Lisa mengambil barang miliknya dengan cepat, sedangkan Gara hanya bisa diam menyaksikan.

"Kita butuh penjelasan! " Ucap Hanny berjalan pergi.

"Yes." Sambung Popy pergi mengikuti Hanny.

Lisa yang melihat tingkah sahabatnya hanya bisa pasrah dan pergi mengikuti kedua sahabatnya, sebelum ia beranjak pergi Lisa sempat memandang kearah Gara sejenak.
Mereka bertiga berjalan menuju parkiran sekolah.

Gara menatap kepergian Lisa dengan posisi berdiri dan tangan di dalam saku celana sekolah miliknya. Tak lama suara Lio dan Rafa membuat Gara sedikit kaget karena mereka berdua sudah berdiri di sampingnya.

"Lo beneran pacaran ama Lisa? " Tanya Rafa memberikan tas milik Gara ke sang pemilik tas.

"Hmm." Dehem Gara mengambil tasnya dan langsung menyandang di punggung nya.

"Kapan lo pacaran? Kok bisa? " Tanya Lio kepo.

"Lo gak niatan cerita ke kita
berdua? "

Bukannya menjawab pertanyaan dari kedua sahabatnya, Gara malah melenggang pergi membuat Rafa dan Lio saling memandang. Melihat Gara makin jauh Lio dan Rafa langsung saja menyusul Gara dan berjalan berbarengan ke arah parkiran.

•••••

Di kamar yang bernuansa dongker, 3 wanita sedang duduk dengan posisi yang berbeda. Hanny dan Popy sedang duduk di atas kasur sambil memakan camilan dengan tatapan mengintimidasi ke arah Lisa, sedangkan Lisa duduk di kursi santainya menghadap ke arah kedua sahabatnya dengan muka datar dan mata yang melihat ke arah Popy dan Hanny bergantian.

"Lo berdua mau nanya apa enggak?" Ucap Lisa menaiki satu alisnya.

"Gue bingung mau mulai dari mana lis, soalnya terlalu banyak yang harus gue tanyain ke lo. " Ucap Hanny dengan muka histeris tetapi tetap melahap camilan yang ada di tangannya.

GARALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang