Di parkiran sekolah yang masih ramai. Gara dkk dan Lisa dkk sedang berjalan menuju kendaraan masing-masing. Mereka akan menuju rumah Gara untuk latihan nyanyi.
Saat ingin menyalakan motornya, tiba-tiba saja ponsel Lisa berbunyi menandakan ada pesan yang masuk. Lisa langsung mengobrak-abrik tasnya mencari ponselnya. Pesan masuk dari Mang idun.
Mang idun:
Non, bisa jemput non Lia? Bentar lagi non Lia pulang sekolah. Mobil mogok non, waktuk di jalan mau jemput non Lia. Kalau non Lisa gak bisa, mamang mintak tolong sama bik Lili.Setelah membaca pesan dari mang idun, Lisa langsung membalas pesan yang dikirimkan tadi.
Saya:
Gak usah mang, biar saya aja.Setelah membalas pesan masuk dari mang idun, Lisa langsung memasukkan kembali ponselnya ke dalam tasnya dan langsung memberi tahu teman-temannya.
"Kalian duluan aja! gue mau jemput adek gue dulu."
"Emang lo tau alamat rumah Gara Lis?" tanya Hanny.
"Enggak."
"Siapa dari Lo bertiga yang mau nemenin Lisa." tunjuk Hanny ke arah ke tiga laki-laki yang berdiri di depannya.
"Gara aja, kan dia tuan rumah." ucap Lio, menunjuk ke arah Gara yang sedang memandangi ponselnya sedari tadi. Sedangkan Gara hanya memandangnya dengan tampang datar. Dengan tampang datarnya Gara berlalu menuju motornya sambil bergumam. "Mimpi apa gua tadi malam. Kok bisa sial gua hari ini."
***
Sesampainya di depan gerbang sekolah Lia, Lisa langsung turun dari motornya dan langsung memasuki sekolah Lia, tanpa menghiraukan Gara yang sedari tadi memandangi seorang anak perempuan yang masih memakai baju sekolah yang sedang terpaku memandangi balonnya yang terbang ke tengah jalan.
"Muka anak kecil itu tidak asing di mata, tapi kapan gua ketemunya?." gumam Gara bertanya ke dirinya sendiri.
Gara terus memandangi anak perempuan itu. Tak sengaja helm Gara terjatuh dan membuat Gara membungkuk untuk mengambilnya. Setelah mengambilnya, Gara meletakkannya di depannya. Entah dari dorongan mana, Gara langsung memandangi anak perempuan yang sedari tadi menarik perhatiannya. Tak di sangka-sangka anak perempuan itu sudah berada di tegah jalan sambil mengambil balonnya.
Gara sempat terkejut sebelum berlari menolong anak kecil itu, sebab dari kejauhan Gara melihat mobil yang melaju kencang mengarah ke anak perempuan yang sedari tadi ia pandangi.
Tiiinnnnnn-Tiinnnnnnn
Belum sempat anak itu tertabrak, Gara sudah memeluk anak perempuan itu dan melompat, mereka berguling bersama ke pinggir jalan. Merasa sudah berada di pinggir jalan, Gara langsung melepaskan pelukannya dan berjongkok sambil membersihkan badannya. Sedangkan Lia yang sudah berdiri berhadapan dengan Gara. Lia terus memperhatikan Gara yang sedang membersihkan pakaiannya. Gara yang merasa di perhatikan langsung menatap Lia dengan tatapan heran.
"Apa kamu terluka?" tanya Gara. Lia hanya menggelengkan kepalanya.
"Kenapa memandangi ku seperti itu?"
"Baju abang kayak baju sekolah kakak Lia." jawab Lia tersenyum lucu.
Mendengar jawaban dari Lia, Gara hanya diam dan tidak ingin bertanya lebih jauh lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARALISA
Teen FictionSiapa yang tidak kenal dengan Ice prince nya sma gemilang jaya, yang tampan, pintar, di idami semua kaum hawa, ketua basket, dan ketua geng hunter yang di segani oleh banyak orang. Dia adalah RENALDI ANGGARA sering di panggil GARA. Segalanya berjala...