HAL KECIL MENJADI PERANG

208 13 3
                                    

Aku akan selalu di belakangmu
Sampai kau menyadarinya

-rafa-

◼◼◼


        Lisa sudah membaca novel selama 40 menit lamanya, membuat leher dan punggungnya merasa sakit dan kaku. Ia membenarkan posisi duduknya sambil menutup novel yang ada di depannya. Lisa melihat arlojinya dan menyadari 10 menit lagi bel masuk berbunyi. Ia heran sesaat kenapa kelasnya masih sepi padahal sebentar lagi bel masuk. "Pada kemana? " Gumam Lisa.

Lisa melihat ke kanannya, alhasil ia terpaku melihat lelaki yang sedari tadi duduk di sampingnya sedang tidur pulas dengan posisi duduk bersandar di kursi dengan melipat tangan di dada.

"Tidur aja tetep ganteng. " Lisa memuji Gara di dalam hatinya.

Tanpa sadar Lisa menjulurkan tangan kirinya ingin memegang muka Gara. Belum sempat tersentuh dengan kulit Gara, Lisa tersadar akan perbuatannya. Lisa mengepalkan tangan dan menarik cepat tangannya dari Gara.

"Lo kenapa sih Lisaaaa. " Batin Lisa tidak habis pikir dengan dirinya sendiri.

"Ehmm." Gara terbangun dari tidurnya dan menyadari ia tertidur di samping Lisa membuatnya merasa tidak enak.

Gara menggaruk tengkuknya canggung, kenapa ia bisa tertidur dengan santainya di dekat orang lain.

"Ehm, gua balik. " Gara berdiri dengan cepat.

"Ahh, iyaa. " Lisa terkejut mendengar suara Gara dan dengan cepat mengiyakan ucapan Gara dengan senyum canggung. Mereka sama-sama canggung satu sama lain. Gara berjalan meninggal kan tempat Lisa dengan keanehan di hatinya. Lisa melihat Gara yang pergi membuatnya ingat harus berterima kasih kepadanya.

"Oh iya. Makasih. " Ucapan Terima kasih Lisa membuat Gara memberhentikan langkahnya dan berbalik ke arah Lisa dengan cepat.

"Sama-sama." Gara melanjutkan langkahnya menuju kursinya.

▫▫▫

Bel masuk berbunyi

Semua murid bergegas masuk ke dalam kelas termasuk Hanny, Popy, dan Aluna.

Mereka bertiga duduk di kursi mereka dengan cepat dengan berita terbaru yang sudah berada di ujung Lidah.

Popy dan Hanny memutar badan kebelakang melihat ke arah Lisa yang sedang mengeluarkan buku pelajaran selanjutnya.

"Lis... " Popy dengan semangat 45.

"Hmm."

"Lo udah tau, kalau ulang tahun sekolah dua minggu lagi? "

Lisa melihat Popy, Hanny, dan Aluna secara bergantian serta merasa bingung dengan tatapan mereka.

"Truss? " Lisa bingung, apa ngaruhnya ulang tahun sekolah dengan dirinya walaupun ia anak pemilik sekolah tidak berpengaruh sedikitpun dengan ulang tahun sekolah, toh pada enggak tahu juga.

"Liat ni! " Popy menyodorkan ponselnya dan memperlihatkan foto mading yang tadi ia foto. Lisa melihat foto tersebut dan membaca isinya.

"Acara spesial, persembahan teater dari siswa dan siswi. " Lisa membaca judul poster yang ada di ponsel Popy.

"Gue masih gak ngerti, hubungan sama gue apa? " Pertanyaan Lisa membuat Popy dan Hanny menghela napas sambil menggelengkan kepala mereka tak habis pikir.

"Kandidat pemeran utama cowoknya udah di tentuin yaitu cowok lo. " Hanny menjelaskan dengan tangan yang mempersilakan melihat ke arah Gara yang sedang duduk di kursinya.
Mereka berempat dengan serempak melihat ke arah Gara bersamaan.

GARALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang