Lisa mengganti pakaiannya dengan pakaian awalnya. Lisa merapikan pakaian sambil keluar dari ruang rias.
"Eh, lo kok udah ganti baju? " Hanny tiba-tiba saja mencegat Lisa.
"Iya, padahal kita mau foto sama lo. " Popy dengan suara kecewa sambil bergelayutan di tangan Lisa.
"Gak nyaman. Udah selfie aja! " Lisa memberi saran agar mengurangi rasa kecewa kedua sahabatnya.
"Ayok! " Popy dengan semangat membuka kamera di ponselnya.
"Satu, dua, tiga... "
Selesai dengan 3 foto dengan gaya yang berbeda.
"Eh Luna mana? " Tanya Lisa yang menyadari Aluna tidak ada.
"Udah pulang duluan. " Hanny berucap sambil melihat hasil foto di ponsel Popy.
"Yok pulang! " Ajak Lisa.
"Ayok." Popy dan Hanny menjawab serempak dan mereka langsung pergi meninggalkan ruangan teater tanpa memedulikan siapa pun.
Tanpa mereka sadari, sedari tadi mereka di awasi oleh ketiga most wanted yang sedang berdiri di pojok dengan berjejer dan tatapan fokus tanpa teralihkan. Gara dengan Posisi tangan terlipat di dada di ikuti sahabatnya yang ada di sampingnya.
Muka Gara yang datar dan dingin sudah tak heran lagi, tapi berbeda dengan muka Rafa dan Lio yang ikut datar dengan tatapan tajam tanpa teralihkan.
Orang-orang yang melihat ke arah mereka bertiga sudah pasti akan mengartikan dengan pikiran
"Jangan ada yang berani ngedeketin cewek gua, apalagi ngajak foto. "
Aura mematikan dapat di rasakan saat melihat raut muka mereka bertiga.Siswi-siswi yang awalnya ingin memberikan buket dan mengajak foto mereka bertiga, membatalkan niat mereka setelah melihat muka ketiga most wanted.
Mereka melihat satu sama lain setelah ketiga wanita yang sedari mereka tatap menghilang dari pandangan mereka.
Setelahnya, mereka mengganti baju bersiap-siap untuk pulang dan berpamitan dengan Buk Nora.
😾😾😾
Gara, Rafa, dan Lio berjalan santai di lorong dengan pandangan lurus ke depan. Mereka sibuk dengan isi kepala mereka masing-masing tanpa ada yang memulai berbicara sejak tadi.
"GARAA! " panggilan seorang wanita membuat langkah mereka berhenti dan membalikkan badan ke arah belakang. Melihat ke arah Zelin yang sedang berlari pelan ke arahnya.
"Aku mau ngomong sama kamu!" Zelin memegang tangan Gara.
Gara diam dan melepas tangan zelin dari tangannya.
"5 menit aja, pleaseee! " Zelin memohon agar Gara luluh. Dan betul saja Gara menyetujuinya.
"Ya."
Rafa dan Lio saling bertatapan dan Rafa mengode agar pergi duluan agar tidak mengganggu.
"Gua tunggu di parkiran! " Rafa berucap sambil menepuk pundak Gara pelan. Dan tak beda dengan Lio, ia hanya menepuk pundak Gara 2 kali dan langsung pergi bersama Rafa ke arah parkiran meninggalkan Gara dan Zelin berduaan.
"Maafin aku Gar. Aku tau aku salah, dan gak seharusnya aku muncul di hadapan kamu lagi. Aku harus gimana supaya kamu maafin semua kesalahan aku? Aku—"
Gara menghembuskan nafas pelan,ia berfikir apa salahnya memaafkan yang sudah berlalu cukup lama. Ia akan menjalani hubungan baru dengan status berteman dengan Zelin dan melupakan masa lalu.
"Gua maafin. "
KAMU SEDANG MEMBACA
GARALISA
Teen FictionSiapa yang tidak kenal dengan Ice prince nya sma gemilang jaya, yang tampan, pintar, di idami semua kaum hawa, ketua basket, dan ketua geng hunter yang di segani oleh banyak orang. Dia adalah RENALDI ANGGARA sering di panggil GARA. Segalanya berjala...