Pulang bareng

229 12 1
                                    

       Di salah satu meja makan yang berada di kantin sekolah tersebut, sedang duduk tiga wanita dan tiga pria dengan suana tak bisa di artikan dengan kata-kata.

Awalnya mereka makan dengan suasana Canggu satu sama lain, tidak ada yang memulai obrolan. Mereka sibuk dengan makanan yang mereka pesan. Mereka sedari awal hanya melirik dari sudut mata kearah depan melihat pasangan duduk mereka. Mereka duduk berhadapan— Lisa dengan Gara, Popy dengan Lio, dan Hanny dengan Rafa.

Tak lama dengan kecanggungan, Gara dan Lisa mengalihkan suasana yang awalnya Canggung menjadi tercengang melihat dua insan yang sedang menjadi gosip hangat sekolah.

Lisa ingin mengambil minuman botol yang baru ia beli di atas meja. Baru saja memegangnya tiba-tiba saja Gara merebutnya dan membuka tutup botol dengan cepat dan menyodorkan nya ke Lisa. Bukannya mengambil minum yang di sodorkan Gara, Lisa malah terdiam melihat kearah Gara.

"Nih." Kode Gara agar Lisa segera mengambil minum yang ada di tangannya. Lisa yang mendengarnya tersadar dan langsung mengambilnya dan meminumnya.

Lisa yang di perlakukan seperti itu saja kaget apalagi Hanny, Popy, Rafa, dan Lio yang sedang menyaksikan kejadian di tempat. Dan...yang benar saja mereka berempat tercengang dengan ekspresi yang berbeda. Popy dengan sendok yang masih berada di mulutnya, Hanny dengan posisi sedang mengaduk jusnya, Rafa dengan posisi mengaduk batagor nya dan Lio dengan Posisi sedang meminum air dan seketika tersedak melihat apa yang sedang dilakukan Gara.

Selesai minum lisa merasa salting dan tidak berani melihat ke arah Gara. Ia melihat ke arah samping dan memperlihatkan Hanny, Popy, Rafa dan Lio yang melihat ke arahnya dan Gara bergantian. Mereka berempat serempak saja batuk batuk dan langsung mengalihkan pandangan mereka seperti tidak melihat sesuatu.
Melihat tingkah mereka berempat Lisa hanya bisa menunduk malu atas apa yang terjadi.

Ting

Lisa mendengar notif pesan masuk dari ponselnya, ia langsung saja membuka ponselnya dan membaca pesan dari nomor tak dikenal.

+62 812-xxxx-xxxx
Jangan geer, gua cuma akting

Lisa memandang cepat ke arah Gara dengan mata yang menajam, sedangkan Gara memasang ekspresi datar dengan menaikkan salah satu alis nya. Tatapan ketidak akuran mereka terlihat jelas dari kedua bola mata mereka, tak lama Lisa memasang senyum terpaksa ke arah Gara dan berubah kembali menjadi datar.

"Gue  selesai, gue duluan ke kelas! " Ucap Lisa beranjak dari tempat duduknya.

Hanny dan Popy yang melihat Lisa pergi langsung saja bergegas makan serta menyeruput minuman dan langsung beranjak mengejar Lisa.

"Woi Lisa, tungguin! " Ucap Hanny.

"Eh tungguin gue! " Ucap Popy.

Tak lama di perjalanan, mereka bertiga sampai di depan kelas dan langsung saja masuk.

Lisa memasuki pintu kelas dan di suguhi dengan teman kelasnya yang sedang berkerumun di meja tengah kelas tersebut.

"Kenapa? " Bisik Popy ke Hanny yang berada di depannya. Hanny yang merasa di tanya Hanya bisa menaikkan bahunya tidak tahu.

Lisa berjalan ke tempat duduknya di ikuti Hanny dan Popy di belakangnya. Ia langsung duduk melihat ke arah aluna yang sedang membaca buku pelajaran secara terbalik.

"Buku lo kebalik. " Ucap Lisa.

"Ah iya. " Ucap aluna gelagapan seperti menyembunyikan sesuatu.

Lisa acuh tak acuh setelah melihat tingkah aluna, ia enggan untuk menanyai dan ikut campur masalah yang bukan bersangkutan dengan dirinya. Lisa menyibukkan diri dengan fokus memainkan ponselnya.

GARALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang