EXTRA<3

4.1K 192 33
                                    

Hihi, hai. Maapkeun kalo ga greget yak kemaren:) cuma ya gitu, sejak awal Anye emang ga se bar-bar itu, hiks.

Owkay. Jadi enjoyyy<3

___

"Aah! Mamah! Leah jambak-jambak!"

"Enggak ya! Leah ga sengaja Mah!"

"Sengaja, Leah! Rambut abang kecabut itu."

"Enggak, abang! Leah ga sengaja."

"Leah--"

"Ekhem. Kenapa? Baru banget bangun tidur udah ribut aja ini kenapa?"

Kedua bocah berbeda gender berusia 5 tahun itu serta merta mengalihkan pandang mereka yang semula beradu sengit kearah sang Mama yang sudah bersandar sambil bersidekap dada didepan pintu kamar mereka.

Melihat kehadiran sang Mama yang tampak santai meski dengan tatapan mata menyelidik membuat keduanya berlari turun dari kasur dan memeluk kali sang Mama.

Pertama memeluk kaki sang Mama, lalu setelahnya menarik-narik ujung baju Mama agar perhatian Mama teralih padanya.

Setelahnya barulah si sulung, Gleo mengadu dengan bibir mengerucut seperti sang Papa pada Mamanya.

"Leah masa tidurnya jambak-jambak sih, Mah."

Sementara dari kubu kiri, ehh, kaki kiri Mama. Leah merengek tak terima karena sedari tadi dituduh si abang. Dia kan tidak sengaja.

"Leah tadi mimpi lagi tarik-tarikan mainan sama bonci, Mah. Leah juga udah minta maaf kok sama abang, abangnya dendaman ih."

Btw, bonci adalah nama kucing mereka.

Sang Mama. Oke sepertinya sudah mulai bosan dengan kata sang Mama, jadi diganti pakai nama saja. Sip.

Anye menghela napas. Bukan karena marah. Tapi karena menahan tawa, habisnya kejadian seperti ini sudah hampir setiap hari terjadi di rumah ini. Sebenarnya benar kata Leah, dia tidak sengaja. Hanya saja benar juga kata Leo, rambutnya kadang sampai tercabut beberapa helai karena Leah.

"Mumpung weekend mau jalan-jalan, ngga?"

Mendengar kata jalan-jalan serta merta membuat kedua bocil itu tertawa kegirangan. Melupakan begitu saja masalah yang sebelumnya membuat mereka berteriak heboh.

"Ayooo!"

"Nanti dulu, ih! Jangan geret-geret Mamah dong."

Leah dan Leo berhenti melangkah. Menoleh menatap sang Mama yang kedua tangannya mereka tarik dengan pandangan polos.

"Terus kita ngapain?"

Anye terkekeh sambil geleng-geleng kepala. Tangannya yang sudah terlepas dari genggaman kedua anak kembarnya pun diarahkannya menunjuk pintu kamarnya yang masih tertutup rapat.

"Papah masih tidur. Kaya kebo. Mending bangunin terus ajak sarapan, baru nanti siap-siap deh jalan-jalan."

"Siyap Mamah!"

Melihat kedua anaknya bersiap berlari menuju kamarnya membuat Anye menghentikan mereka, lagi.

"Eits, tunggu dulu."

Leah dan Leo berpandangan sebentar sebelum kembali menatap Anye.

"Kenapa, Mamah?"

Leo yang mewakili pertanyaan mereka. Lalu dilanjut oleh Leah.

"Katanya disuruh bangunin Papah?"

"Apa?"

Leah mengerjap bingung, begitupun Leo. Ini kenapa Mamanya malah balik bertanya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AnyelirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang