33. [Sayangnya, belum berakhir]

3.2K 235 34
                                    

Haloooo, aku baru muncul. Maaf ya karena ngegantungin dengan cerita yang banyak gangerti:"(

Sesuai janji aku up hari ini, dan isi chapter ini ada 3.000 kata maybe?

Gtau bakal ngefeel atau ga:"( tapi aku gabisa ngubah alur yang udah sejak awal aku susun dengan otak kecilku:(

Maaf kalau kalian gapuas, hiks:(

Oke, selamat membacaaa❤

***

Tiga hari, dan hari ini adalah hari dimana pernikahan Vano dan Jeniffer dilaksanakan. Semuanya berjalan lancar dan terkesan biasa-biasa saja selama waktu itu, tidak banyak yang terjadi dan tidak banyak yang berubah.

Seperti contohnya hubungan Vano dan Anye. Ehh, sebentar. Memangnya selama ini hubungan apa yang mereka jalani? Tanggal berapa mereka jadian? Dimana mereka jadian? Atau anniversary keberapa yang sudah mereka lalui? Bukankah sebenarnya mereka tidak memiliki hubungan yang jelas?

Tapi yang jelas, selama tiga hari itu Anye hampir tidak pernah bertemu dengan Vano, paling-paling mereka hanya berbalas pesan yang itupun dibalas singkat oleh Anye.

Karena selama tiga hari itu juga Anye menghabiskan waktunya untuk mengurus berkas, meeting maupun pekerjaan lainnya dikantornya. Intinya hingga pekerjaannya sebulan kedepan bisa diwakilkan oleh sekretarisnya.

Okey, kembali ke waktu sekarang.

Anye yang sudah siap dengan gaun berbrukat warna kuning kalemnya memandang sekali lagi wajah berhias makeup nya. Cerah, selaras dengan warna gaunnya.

Anye meraih kunci mobilnya sebelum berjalan dengan heelsnya keluar dari kontrakan.

Tok tok tok...

"Kiya. Cepet ih, lama banget."

"Iya sabar. Tinggal pake heels." Kiya berjalan keluar dari kontrakannya sambil membenarkan letak tas sandang dibahunya.

Tangan kanannya sibuk mengunci pintu kontrakan sementara tangan kirinya meraih lengan Anye yang berbalik hendak menuju mobil.

"Apa?"

"Fighting janda kembanggg!" Kiya melepas lengan Anye lalu mengangkat kedua tangannya yang sudah bebas, memberikan senyum terlebarnya.

Anye terkekeh. "Makasiii calon manten."

"Sama-sama sayang."

Ohiya, Kiya memang calon manten--lebih tepatnya dua bulan lagi menjadi manten. Kemarin malam Kiya memang dilamar oleh Deryl selaku kekasihnya selama kurang lebih tiga bulan?. Hanya lamaran sederhana yang sangat sederhana, dan kebetulan Anye diajak sebagai sahabat sehati Kiya.

"Habis dari sana kamu mau langsung pergi?"

Anye menoleh sebentar kearah Kiya sebelum melajukan mobilnya keluar dari gerbang kontrakan dan menjawab tanpa menoleh. "Sore ini Ki. Biar nanti pagi aku udah sampe."

Kiya menghela napasnya pelan. Tidak melanjutkan percakapan dan memilih menatap pertokoan ramai yang mereka lalui.

"Cuma sebulan, Ki."

"Aku tau--" Kiya kembali menatap Anye. "Tapi aku gatau."

Anye menghentikan mobilnya di lampu merah. Memasang rem tangan lalu memutar tubuhnya menghadap Kiya.

"Aku cuma butuh waktu buat nenangin diri. Cuma sebulan dan aku akan balik lagi sebagai Anye yang kamu kenal. Aku janji."

Kiya mengelus tangan Anye yang saling menggenggam risau dipangkuan. "Aku percaya."

AnyelirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang