Lagi lagi apdet karna bahagia do pulang wamil:)
Typo=cintaku:)
-----
Di pagi yang cerah ini Anye berjalan santai memasuki gedung Jingga Corporation yang sedang sibuk seperti biasanya. Kaki dengan heelsnya melangkah santai menuju meja resepsionis, sebuah senyum manis diberikannya kala sang resepsionis menunduk sopan kepadanya.
"Selamat pagi. Jadwal pertemuan apapun hari ini bisa langsung kamu hubungkan kepada sekretaris saya ya." Ucap Anye.
Sang resepsionis mengangguk sambil tersenyum manis. "Baik Bu, selamat bekerja, semoga betah."
Anye mengangguk sebelum melangkah kembali menuju lift khusus lantai teratas. Sudah menjadi rahasia umum bahwa dia adalah pemilik resmi Jingga Corp sekarang, jadi Anye hanya perlu enjoy dan menjalani saja.
Tepat saat pintu lift terbuka, Anye langsung disambut oleh Lia, sang sekretaris. Anye berjalan menuju ruangannya, tapi sebelum itu dia beralih berdiri didepan Lia yang tersenyum manis kearahnya.
"Selamat pagi, Bu."
"Pagi, Lia. Oh iya, untuk jadwal saya hari ini bisa langsung kamu email ya. Soalnya saya nggak inget."
Lia mengangguk, "Baik Bu. Jam sembilan nanti kita ada pertemuan di restoran merpati." Jelas Lia.
Anye mengangguk mengerti. Matanya melirik jam dipergelangan tangannya, "Sudah jam setengah sembilan sih sebenarnya. Tapi nanti sepuluh menit lagi kamu bisa penggil saya. Saya suka ngaret soalnya."
"Baik, Bu."
Anye mengangguk lalu melangkahkan kakinya memasuki ruangannya--ahh, ruangan Bian yang kini menjadi ruangannya. Tubuhnya dijatuhkannya pada kursi empuk ditengah ruangan sebelum memutar-mutar kursinya pelan.
Anye membuka laptop dihadapannya lalu membuka email yang baru saja dikirim oleh Lia. Membaca satu persatu, Anye kemudian menyandarkan tubuhnya kesandaran kursi.
Jadwalnya, padat.
Sangat padat.
Hari ini saja terhitung ada tiga pertemuan yang akan dilakukannya. Besok ada empat, lusa dia tak tau. Belum dilakukan saja rasanya tubuhnya sudah capek.
Anye kembali tersenyum semangat saat mengingat bahwa tadi pagi dia mendapat panggilan dari Asi yang mana memberinya semangat dihari pertamanya bekerja--kembali-- di Jingga Corp.
Jarinya bergerak lincah diatas keyboard memeriksa beberapa berkas hingga akhirnya ketukan dipintu menyadarkannya bahwa dia sudah terlarut kedalam pekerjaannya. Matanya melirik jam ditangannya, 08:50.
Anye menyambar tasnya setelah sebelumnya mematikan laptopnya lalu berjalan menuju pintu. Dia tersenyum sungkan saat melihat Lia tersenyum manis kearahnya.
"Maaf ya, saya terlalu larut sama pekerjaan."
Lia terkekeh, "gak papa Bu." Tangannya yang memegang sebuah tab dan map pun terulur dihadapan Anye, mempersilahkan Anye untuk berjalan lebih dulu menuju lift. "Silahkan Bu."
Anye mengangguk lalu berjalan mendahului Lia yang setia berjalan dibelakangnya.
Tangannya sedikit membenarkan pashmina peachnya sebelum melangkah keluar dari lift. Kepalanya terkadang mengangguk demi membalas sapaan dari beberapa karyawan yang berpapasan dengannya.
"Jam makan siang saya kosong, kan Lia?" Tanya Anye saat dia maupun Lia sudah duduk manis didalam mobil.
Lia yang duduk disebelahnya mengangguk, jarinya bergerak lincah diatas tab lalu menunjukkan jadwal Anye lengkap dengan jam yang telah disusunnya dengan rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anyelir
RomanceNamanya Anyelir Gilsha Hizbya, panggilannya Anye. Seorang muslimah berjilbab yang suka sekali memakai kulot. Tapi dia juga wanita berusia 26 tahun yang kini harus menelan pahit-pahit perselingkuhan yang dilakukan suaminya. Seorang wanita malam dari...