Happy Reading
❄
Anantha menghela napas kasarnya mendengar suara ribut dari luar ruangan. Siapa lagi kalau bukan Axel dan Arga yang lagi bertengkar dengan dua orang yang berjaga diluar karena memaksa masuk ke dalam."Gue kakaknya, Anjing! Kenapa gue nggak boleh masuk?!"
"Gue cowoknya, kenapa-"
"Apaan lo! Sejak kapan gue restuin lo sama Anantha?!" kata Arga nyolot.
"Ngapain juga minta restu sama orang yang pernah buang Anantha?"
Arga melangkah maju hendak menyerang namun Gavin datang menahannya.
"Apaan sih lo, Ga! Ini rumah sakit!"
"Dia kurang ajar, Vin!"
"Gue bicara sesuai fakta! Kalo lo di giniin aja udah marah gimana sama Anantha? Pernah lo tanyain perasaannya dia waktu lo buang dia?!"
"Anjing lo!" Arga berontak ingin memukul Axel, Gavin mendorongnya mundur hingga punggung cowok itu membentur tembok.
"Ga! Kendaliin emosi lo! Anantha lagi sakit!"
"Tipikal manusia setengah setan kayak lo nggak pernah ngerti perasaan orang!" ujar Axel.
"Berisik!"
Ketiga cowok itu sontak menoleh ke arah Anantha yang berdiri di ambang pintu menyorot mereka tajam. Arga dan Axel sontak berhamburan memegang tubuh Anantha agar gadis itu tak terjatuh.
"Kenapa keluar,Tha? Lo harus banyak istirahat!"
"Masih sakit kenapa keluar bodoh!"
Anantha mendorong Axel dan Arga. "Gimana bisa istirahat kalo kalian ribut di depan kamar gue!" omelnya membuat Axel dan Arga sontak terdiam. Gavin menghampiri Anantha.
"Gue anter lo ke dalem," ucapnya lalu memapah Anantha kembali masuk.
Axel menatap Anantha. Ada perasaan cemburu melihat interaksi mereka, apalagi Anantha diam saja, tidak menolak saat Gavin menyentuhnya.
Melihat ekspresi Axel, Arga pun tersenyum miring. "See? Jangan harap lo bisa dapetin hatinya Anantha karena Gavin cinta pertamanya!"
Axel melirik Arga malas. "Bacot lo!" ujarnya kemudian berbalik pergi.
"Tampang oke, kelakuannya kayak setan!" gumam Arga.
"Gue denger kali! Ngaca dulu sana sebelum nilai orang!" seru Axel membuat Arga kesal.
-
Lisa sedang melihat data pasien ketika Axel memasuki ruangan dan duduk di depannya dengan wajah kesal. Lisa tersenyum menatap putranya.
"Gagal masuk?"
"Kalo nggak ada kakaknya udah dari tadi Axel masuk!"
"Kayaknya Arga nggak suka sama kamu."
"Dia nggak normal kalo suka sama Axel!" balas Axel merasa geli.
Lisa terkekeh. "Baik-baik sama dia buat ambil hatinya. Siapa tau di restuin!"
Axel terdiam sejenak, wajahnya berubah murung. "Axel cuma butuh restu Tuhan, Ma."
Lisa menatap Axel iba. Ia juga merasa sedih dengan kondisi Anantha yang semakin hari semakin parah. Entah berapa lama lagi Anantha akan bertahan hidup, Lisa belum menyiapkan dirinya melepas Anantha pergi. Lisa sudah sangat menyayangi Anantha seperti dia menyayangi Axel, jadi bagaimana Lisa bisa merelakan Anantha pergi dengan cara menyakitkan seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
ANANTHA- I'm Fine (Save Me)
Teen Fiction📖 DILARANG COPAS/MENJIPLAK KARYA HANA OKE👻 Lebih baik punya karya hasil otak sendiri dari pada punya karya tapi hasil otak orang lain😂True? Jadi, Bijaklah sebelum berkarya🤗🐼 📍SLOW UPDATE!! #1 - Im Fine #10 - sad story Kesedihan, Kesakitan, kek...